Didalam kamar, dengan acuh Bai Ling mengerjakan beberapa tugasnya, sama sekali tidak peduli dengan kekacauan dilantai bawah. Melihat emosi ayahnya, ia yakin jika kali ini ayahnya tidak akan menerima Tang Ruo seperti dalam plot.
Membuka grub Wechat, ia melihat postingan Zhou Le yang memamerkan sekolah barunya. Terlihat sebuah gedung besar dengan desain kuno yang cantik, Zhou Le tersenyum lebar menghadap kamera merangkul seorang bocah pirang yang sepertinya adalah teman barunya.
Great Zhou: Sekolahku baru mulai hari ini, aku cukup beruntung mendapat teman baru.
Commandant Jiang: Aku khawatir teman barumu akan takut setelah melihat sifatmu yang meledak-ledak
Xiaxia: Benar, ketua. Sifat Zhou Le sama sekali tidak cocok dengan image seorang musisi hahahaha......
Feng feng Xixi: Dengar itu, Zhou Le! Cepat kembali kesini, dengan tidak adanya kau, aku jadi yang terbodoh disini.
Dong Qin: Yang terbodoh ternyata sadar diri
Qing: FengXi, aku tahu kau bodoh, tapi ternyata cukup bodoh untuk mengaku.
Hua Luo: Hahahaha
Serangkaian tawa di pos teman-temannya membuat Bai Ling tersenyum kecil.
Little White: Dummy Feng
Meski terpisah berbeda negara, tamapaknya anak-anak ini masih saling berhubungan cukup baik. Bisa Bai Ling katakan jika baik pertemanan dan koneksi mereka yang baik akan menjadi kekuatan yang mengerikan untuk Yan HeQing kedepannya, plot novel itu dibuat cukup baik dan masuk akal.
"Ling ling"
Fokus melihat percakapan grub, Bai Ling idak menyadari jika yahnya masuk kekamarnya."Ayah!"
Bai ShenYan tertawa kecil melihat anaknya, melihat dari dekat, semakin lama putranya semakin mirip dengan istrinya.
"Mengobrol dengan teman-teman?"
Tanyanya melihat jendela obrolan yang tengah ramai."Um, teman-temanku banyak yang pergi keluar negri, sangat jarang bisa saling berhubungan"
Balasnya tenang.Melihat sifat putranya yang sedikit terasing, Bai ShenYan sedikit tertekan. Bukan maksudnya untuk menekan Bai Ling dengan berbagai hal, namun mengingat masa depan yang harus ditanggung putranya, Bai ShenYan rela menjadi jahat dengan bersifat keras dan tegas dimata putranya daripada kelak melihat kehancuran putranya karena sifat lunaknya. Meski demikian ia akan selalu menyayanginya, satu-satunya putranya dengan istri tercintanya.
"Tidurlah lebih awal. Kudengar dari He Bing, anak dari keluarga Qiu berani menggertakmu di kelas beberapa hari yang lalu? Jangan khawatir, ayah sudah mengurusnya"
"Tidak masalah. Kalau begitu, selamat malam, ayah"
Melihat jika ayahnya tidak menyebutkan keluarga Tang, Bai Ling yakin jika ayahnya mengusir mereka tadi. Dan untuk masalah Qiu ReNa, Bai Ling yakin besok gadis itu tidak akan muncul di kelas. Ayah tercintanya memang yang terbaik.Keesokan harinya, Bai Recca tiba-tiba pulang pagi-pagi buta bersama dua orang asing yang cukup akrab dengan Bai Ling, siapa lagi jika bukan paman Keyle Rheyl dan kakeknya, Thomas Rheyl.
Pagi-pagi buta kakeknya dengan semangat tinggi menerobos kamarnya dan membangunkannya dengan heboh. Bai Ling terkadang tidak percaya jika usia kakeknya yang ceria ini sudah 60 tahun lebih.
Sama sepertinya, kepala kakeknya juga dipenuhi surai perak mencolok, berbeda dengan kedua anaknya yang bersurai pirang cerah.
Suasana meja makan cukup ramai pagi ini dengan tambahan dua orang. Bai Ling sedikit bingung dengan kepulangan Bai Recca yang lebih awal dari garis plot, terlebih dengan keikutsertaan Paman dan kakeknya. Sambil menunggu makanan siap, baik Keyle dan Thomas dengan semangat menanyakan berbagai hal kepada Bai Ling. Baik paman dan kakeknya hanya disebutkan dalam beberapa kalimat di novel, Bai Ling sendiri juga hanya pernah melihat mereka sekali saat ulang tahunnya yang kelima tahun, ingatannya tentang dua orang ini cukup kabur.
KAMU SEDANG MEMBACA
White Sun
RomanceDikehidupan sebelumnya Bai Ling merasa jika ia terlalu baik hingga hidupnya berakhir tragis. Ketika orangtuanya meninggal Karena kecelakaan, kerabatnya dengan ganas menguras warisan orangtuannya dan ia hanya diam menyaksikan tanpa bisa berbuat apa-a...