Dua bulan kemudian, keempat anak ditemani asisten Bai ShenYan, He Bing, mengikuti lelang tanah timur kota. Ditengah orang-prang dewasa dan paruhbaya, rasanya sedikit aneh melihat anak-anak disana. Ini pertama kalinya mereka menghadiri acara resmi sendirian tanpa orang tua mereka. Saat mereka duduk dikursi mereka, banyak mata yang memandang terlebih dengan Bai Ling yang menarik perhatian disana. Beberapa dari mereka berbisik, mengomentari tentang mereka yang begitu awal memulai bisnis dengan sembrono.
Feng Hong mengajukan tawaran untuk dua slot terbesar dan satu bagian berbentuk segi tiga dibagian ujung. Tawaran ini menghabiskan sekitar 11 juta dana yang mereka kumpulkan, jumlah yang cukup besar bagi anak-anak seperti mereka. Beruntung karena berita pembangunan belum bocor, tak banyak yang mengajukan tawaran hingga mempermudah mereka mendapatkan tiga slot yang mereka incar dengan harga termurah. Dari tujuh slot yang dilelang hari itu, selain Feng Hong yang dengan berani mengambil tiga slot, perusahaan Bai sendiri mengikuti lelang diwakilkan oleh He Bing dan mengambil tiga slot lain yang menghubungkan dua slot milik Feng Hong ke segitiga hingga membentuk sebidang tanah yang memajang jauh.
"Tuan muda Bai begitu berpengetahuan, diusia muda ia sudah berani berbisnis"
"Anakku saja hanya tahu bagaiamana menghabiskan uang disaat ada anak-anak lain yang sudah mulai bisnis mereka"
"Didikan Tuan Bai memang sangat efektif"
Orang-orang itu tidak mengecilkan suara mereka hingga Bai Ling dan rombongannya dapat mendengar dengan jelas. Namun mereka bersikap acuh, tujuan mereka saat ini hanya untuk menguji air dan bersenang-senang, jika ternyata pembelian mereka saat ini tidak menghasilkan apapun, mereka bisa menjualnya dengan harga yang serupa dan mereka tidak akan kehilangan uang.
Saat pukul sepuluh malam Bai Ling akhirnya bisa kembali kerumahnya, namun saat ia masuk kerumah, ia disambut oleh beberapa orang yang tak ia kenal tengah bicara dengan ayahnya.
"Ling ling, apakah pelelangannya sudah selesai?" Bai ShenYan tampaknya tak mengira jika ia akan kembali seawal ini.
"Sudah, tidak banyak yang berminat dengan tanah ditimur hingga mempercepat proses. Siapa mereka, ayah?" pandangan Bai Ling menyapu empat orang yang duduk dengan ayahnya.
"Ini kerbat jauh, keluarga Tang" Bai ShenYan tampaknya tidak begitu memiliki kesan baik dengan mereka.
"Cepat naik dan ganti bajumu, Bibi Yang sudah menyiapkan makanan untukmu" Bai Ling dengan patuh segera pergi.
Ia sudah mengantisipasi kedatangan Tang Ruo, namun tak ia duga Tang Ruo dan keluarganya akan datang seawal ini. Namun ia tak begitu khawatir, rumor tentang ibunya telah ditekan hingga hubungannya dengan Bai ShenYan baik-baik saja, lalu ia juga telah menyingkirkan pendukung utama Tang Ruo, Qiu ReNa seminggu yang lalu. Semua masih sesuai dengan rencananya hingga ia dapat melanglah dengan percaya diri saat ini.
"Tuan Bai, kami hanya bisa menitipkan Xiao Ruo padamu. Bagaimana kami tega membawa anak kami sengsara bersama kami? Tidak apa-apa jika kami yang menderita, tapi Xiao Ruo masih muda, kami tidak tega membawanya terseret bersama kami" Kepala keluarga Tang, Tang Kuan, hanya bisa memikirkan cara ini untuk mempertahankan keluarga mereka. Dengan Tang Ruo yang bergabung dengan keluarga Bai, dimasa depan mereka mungkin bisa mendapatkan kembali kekayaan mereka yang hilang saat ini.
Bai ShenYan sendiri sedikit keberatan dengan usulan orang tua Tang. Ia dan istrinya telah memiliki Bai Ling yang patuh, kini putranya bahkan sudah memulai awal kerirnya, bagaimana ini bisa mengangkat putra lain disaat putranya sendiri sudah luar biasa?
Awalnya ia sedikit tertarik dengan usulan orang tua Tang yang mengatakan kelak akan sangat baik bagi Bai Ling untuk memiliki Tang Ruo disisinya, namun melihat Bai Ling yang dingin dan pilih-pilih dalam berteman, Bai ShenYan tak yakin putranya akan akrab dengan Tang Ruo.
"Ini tidak akan berhasil, Ling ling tidak mudah akrab dengan orang lain. Aku tidak bisa memaksanya dekat dengan orang lain dengan mudah"
Kulit orang tua Tang memucat.
"Bai ShenYan, hanya karena sekarang kau berada diatas bukan berarti kau bisa membuang kerabatmu!" Tuan tuan Tang, Tang ZiGuo langsung meledak. Mereka hanya meminta bantuan kecil, namun Bai ShenYan dengan sombong menolak mereka.
Ucapan Tang ZiGuo membuat kening Bai ShenYan berkerut. Mereka hanya kerabat jauh yang bahkan tidak memiliki interaksi selama bertahun-tahun, jadi darimana asal tuduhan Tuan tuan Tang itu?
"Membuang kerabat? Kami bahkan tidak memiliki hubungan sebelumnya! Jika bukan karena kalian mengatakan keluarga kita memiliki hubungan kerabat aku tidak akan pernah melihat kalian"
Amarah Bai ShenYan meledak pada akhirnya. Keluarga Bai hanyalah keluarga tua yang menyendiri, dan kini hanya ada sedikit yang tersisa yaitu keluarga Bai ShenYan dan keluarga pamannya, Bai RongQi yang tinggal dipinggiran ibukota dengan tenang.
"Bai ShenYan, jangan melebih-lebihkan dirimu!" Tang Kuan yang memiliki harga diri tinggi tak terima dengan ucapan Bai ShenYan.
"Tuan Bai, apa salahnya menolong kerabat? Kami hanya ingin menitipkan Xiao Ruo sebentar, saat ia besar dia pasti akan membalas budi, bukan seperti srigala bermata putih, kami pasti akan membalasmu" Nyonya Tang, Liu TianLin masih cukup sadar untuk merendah saat memohon bantuan.
Saat Bai Ling turun, ia melihat situasi yang berantakan ini. Sangat jarang ia melihat Bai ShenYan marah, keluarga Tang itu pasti mendesaknya untuk menerima Tang Ruo. Dalam hatinya ia tidak bisa tidak mencibir setelah melihat keluarga ini. Saat ini mereka dengan putus asa memohon-mohon untuk bantuan, namun didalam hati telah merencanakan rencana licik untuk mengambil alih keluarga Bai secara perlahan.
"Ayah, ada apa?" kemarahan Bai ShenYan sedikit surut saat melihat putranya.
"Bukan apa-apa, ini urusan orang dewasa. Cepat makan dan tidur, besok kamu masih harus sekolah"
KAMU SEDANG MEMBACA
White Sun
RomanceDikehidupan sebelumnya Bai Ling merasa jika ia terlalu baik hingga hidupnya berakhir tragis. Ketika orangtuanya meninggal Karena kecelakaan, kerabatnya dengan ganas menguras warisan orangtuannya dan ia hanya diam menyaksikan tanpa bisa berbuat apa-a...