Selama lima tahun yang ia habiskan di Elementary school, Yan HeQing sering mengikuti banyak kompetisi untuk mewakili sekolahnya. Awalnya ia hanya ingin mengikuti kompetisi untuk meningkatkan peluangnya mempertahankan beasiswa, namun tanpa ia duga Ye Hua yang sangat menghargai siswa-siswa berprestasi, mereka akan dengan murah hati akan memberikan mereka hadiah bonus setelah hadiah utama dari kompetisi. Karena hal ini Yan HeQing berusaha keras disetiap kompetisi yang ia ikuti, usahanya tak sia-sia, ia kini memiliki beberapa ribu tabungan dan bahkan bisa membantu ayahnya untuk membeli rumah dan menyewa sebuah toko untuk ayahnya yang membuka usaha makanan penutup.
Bergaul dengan teman-temannya membuat Yan HeQing terinfeksi dengan sifat alami anak-anak generasi kedua, ia mulai memperhatikan penampilan dan reputasinya, bahkan pakainnya kini pun mulai mengikuti tren seperti teman-temannya, meski demikian ia masih menjadi anak yang hemat dan pekerja keras hingga ia tak terlalu terlarut dalam pergaulannya.
"HeQing, kita berempat satu kelas lagi tahun ini!" Li FengXi dengan bersemangat berlari dan menubruknya dari belakang.
"Kau berisik!" dengan kasar ia mendorong teman baiknya itu menjauh. Hari ini adalah hari pertama mereka di junior Highschool dan si bodoh FengXi ini sudah mempermalukannya dengan sifat sembrononya.
"FengXi, jaga sikapmu, orang-orang melihat" dengan tenang Chen DongQin memperingatkan. Li FengXi langsung cemberut begitu ditegur kedua sahabatnya itu, benar-benar sahabat yang tak berperasaan.
Tak berselang lama, mereka melihat Ferrari merah yang akrab, mobil Bai Recca, yang berhenti didepan gerbang dan menyedot perhatian. Bai Ling yang dengan anggun keluar dari mobil dan memberikan salam perpisahan pada ibunya, tiba-tiba terdorong kedepan karena pelukan besar Li FengXi.
"Bai Xiao Ling!" Li FengXi tampaknya tidak berubah, ia malah semakin berisik dari hari ke hari.
"Xiao FengXi, Auntie titipkan Ling ling, jangan biarkan dia makan sembarangan, oke?"
"Siap!" Li FengXi memberi jawaban layaknya hormat tentara yang membuat Bai Recca tertawa.
"Sampai jumpa kalau begitu, Auntie ada banyak pekerjaan hari ini"
"Sampai jumpa, Auntie Bai!"
Melihat temannya yang hiperaktif ini, Bai Ling tidak bisa berhenti mendesah.
"Ayo pergi" Dengan malas ia meninggalkan Li FengXi dan menyusul Yan HeQing dan Chen DongQin yang menunggu tak jauh dari mereka. Bai Ling memperhatikan tiga temannya ini, Yan HeQing banyak berubah, dari anak kecil polos menjadi remaja tampan yang rupawan, wajahnya tak lagi memiliki lemak bayi dan garis-garis wajahnya terlihat lebih tegas, sama persis dengan penggambaran yang ada di novel itu. Lalu Chen DongQin, ia tak terlalu banyak berubah kecuali gaya rambutnya yang tadinya seperti mangkuk terbalik, kini berubah menjadi gaya yang lebih segar dengan poninya yang menyamping.
Hari pertama mereka masuk, juga upacara penerimaan siswa baru junior high school. Bai Ling yang sejak dulu menjadi pusat perhatian tak pernah berubah hingga kini, baik siswa senior yang tangah mempromosikan kegiatan klub mereka ataupun siswa baru semuanya memperhatikan Bai Ling ketika ia lewat. Bai Ling sendiri tak keberatan, ini sudah menjadi hal yang wajar baginya.
Mereka berempat duduk berjejer, sesekali mereka mendengar seseorang akan menggosipkan Bai Ling yang berpenampilan sedikit unik. Persaingan untuk masuk ke Ye Hua Junior High school lebih ketat ketimbang Ye Hua Elementary school. Selain ujian masuk tertulis, ada juga persyaratan nilai akademik, jika ada prestasi non akademik akan menjadi nilai plus tersendiri, bahkan jika sebelumnya kau adalah murid Ye Hua elementary school, itu tidak akan menjamin bisa dengan lancar masuk ke Ye Hua Junior High school. Upacara penerimaan siswa baru berjalan cukup tertib dan kidmat, Yan HeQing telah berusaha keras hingga akhirnya menjadi siswa terbaik tahun ini akan mewakili siswa baru untuk menyampaikan pidato.
KAMU SEDANG MEMBACA
White Sun
RomanceDikehidupan sebelumnya Bai Ling merasa jika ia terlalu baik hingga hidupnya berakhir tragis. Ketika orangtuanya meninggal Karena kecelakaan, kerabatnya dengan ganas menguras warisan orangtuannya dan ia hanya diam menyaksikan tanpa bisa berbuat apa-a...