Tak terasa jika seminggu cepat berlalu, esok hari adalah waktu festival dimulai. Acara diadakan di gedung utama Ye Hua international School, mulai dari gerbang utama hingga aula utama telah dipenuhi kios-kios milik murid-murid junior high school dan senior high school.
Festival akan dibuka pada pagi hari dan diorganisir oleh dewan siswa senior high school, keseluruhan acaran akan diorganisir oleh siswa sendiri, di Ye Hua, guru hanya berperan sebagai pengajar dan pembimbing, setiap ada acara besar, siswalah yang akan bertanggung jawab melaksanakannya, hal ini juga sebagai salah satu pelatihan untuk dewan siswa yang nantinya akan menjadi nilai plus begitu mereka masuk ke universitas.
Gedung utama Ye Hua, sebenarnya adalah kantor untuk para dekan dan petinggi sekolah. Lantai pertama sebagai aula serbaguna dengan dua tingkat mengelilingi sebuah panggung yang mampu menampung sekitar 3000 orang. Setiap tahun jumlah kursi di Ye Hua selalu sama, hanya 100 dan dibagi menjadi tiga kelas, bahkan jika lebih mungkin hanya ada tambahan 5 kursi lagi. Dengan total keseluruhan siswa ditambah dengan wali murid dan guru beserta staf sekolah, aula utama sudah lebih dari cukup.
Yan HeQing merasa jika elementary school sudah sangat luas, namun ternyata bangunan elementary school adalah yang terkecil jika dibandingkan dengan tiga gedung lainnya dengan gedung senior high school merupakan yang terbesar dari keempat gedung Ye Hua International Hing School.
Gedung utama terletak diantara geding senior high school dan junior high school, lumayan jauh untuk anak-anak elementary school. Karena besok adalah hari H, mereka akan melakukan gladi resik hari ini. Dibimbing oleh Guru Feng, mereka pergi ke gedung utama bersama dengan anak-anak dari kelas lain yang akan tampil esok hari.
Ketika sampai digedung utama, Yan HeQing dikejutkan dengan pemandangan yang meriah khas festival sekolah. Bai Ling juga melihatnya, benar-benar meriah seperti yang novel itu katakan. Ye Hua benar-benar cocok menyandang nama sekolah terbaik.
Bai Ling yang mencolok ditengah kerumunan menjadi pusat perhatian. Murid-murid disekitar kios banyak yang meliriknya saat rombongan mereka lewat.
Saat sampai di belakang panggung, mereka disambut oleh Mu JinLi yang menjabat sebagi ketua dewan siswa tahun ini. Setelah melihat seluruh peserta hadir, dia meminta perwakilah kelas untuk mengambil nomor undian agar adil saat pengurutan penampilan. Jiang Rui menarik nomor 9 dari 36 nomor, cukup awal, mungkin mereka akan tampil sekitar pukul enam sore mengingat acara akan dimulai pukul empat sore.
"Nah, setiap kelas sudah mendapatkan nomor mereka, kita akan mulai gladi resik sesuai urutan"
Penampilan pertama adalah kelas 8-2, perwakilan mereka, Xuan Hua, akan menyanyi solo. Bai Ling teringat dengan plot novel yang entah sejak kapan mulai ia bengkokan. Saat acara ini Bai Ling asli sangat egois dan tampil seorang diri memainkan biola, meski panampilannya cukup bagus, namun disinal image buruknya mulai tersebar. Jika tidak salah saat itu penampilan Xuan Hua ini yang akan menarik banyak perhatian, ia juga memenangkan penampilan terbaik tahun ini untuk kelasnya.
Setiap festival Ye Hua adalah perlombaan, hal ini untuk mendorong siswa agar menjadi lebih baik dalam menunjukan bakat dan kelebihan mereka, tak mengherankan jika acara tahunan ini juga disebut sebagai tempat memamerkan bakat siswa.
"Aku sedikit gugup, orang tuaku akan datang dan melihat. Kuaharap kelas kita akan menjadi yang terbaik tahun ini" celetuk salah satu teman sekelas Bai Ling.
"Aku akan melakukan yang terbaik. Kostum kita sudah selesai, aku meminta karyawan toko untuk mengantarkannya tadi, saat ini mereka sudah meninggalkannya di pos jaga" karena orang luar dilarang masuk kecuali saat-saat tertentu, jika ada yang ingin menyerahkan barang atau paket untuk penghuni sekolah mereka hanya bisa menyerahkannya ke pos jaga disamping gerbang setelah mendapat konfirmasi dari siswa atau guru penerima.
"Ibuku juga akan datang, aku pasti akan bernyanyi dengan baik"
Untuk sesaat anak-anak itu mendapatkan kembali kepercayaan diri mereka. Ketika tiba saat bagian mereka, mereka masuk sesuai dengan urutan dan diakhiri dengan Zhou Le. Dibagian awal, dentingan piano Bai Ling yang lembut memenuhi aula lalu diikuti dengan suara jernih biola Zhou Le, ketika intro selesai, anak-anak itu mulai bernyanyi dengan serentak. Menyenandungkan lirik-lirik bernada tinggi dan rendah dengan indah.
"Seperti yang diharapkan. Kudengar kebanyakan anak-anak tahun kedua berasal dari keluarga berpengaruh"
"Bukan hanya keluarga Bai, anak dari keluarga Jiang dan Chen juga ada diantara mereka"
"Guru-guru bahkan membual jika banyak bibit hebat tahun ini, tidak hanya anak-anak keluarga berpengaruh, setengah dari anak-anak itu mampu memecahkan rekor senior yang mendapat beasiswa"
"Aku dulu sempat berpikir jika rumor tentang anak keluarga Bai itu dibuat-buat, namun melihat langsung, aku baru sadar jika rambut bahkan alisnya benar-benar perak"
"Dia terlihat sesuai dengan nama keluarganya"
Anak-anak kelas 2-1 memang begitu mencolok tahun ini memngingat banyak pengusaha yang menikah diusia tua hingga saat ini anak-anak mereka masih cukup muda. Berbeda dengan beberapa keluarga besar yang kini pewaris mereka sudah menginjak bangku senior high school ataupun universitas.
Penampilan kelas mereka hanya sekitar sepuluh menit, dipimpin oleh Jiang Rui, mereka membungkuk ke arah bangku penonton sebelum turun dari panggung sesuai urutan tadi. Guru Feng dengan bangga memuji murid-muridnya, dia percaya diri jika kelasnya akan mendapatkan peringkat pertama tahun ini.
Setelah gladi resik, mereka kembali kekelas untuk mencoba kostum dan make up. Seminggu yang lali Wei JiXia mengukur setiap orang kecuali Bai Ling dan Zhou Le agar setiap orang mendapat pakaian yang pas. Anak laki-laki akan memakai tuxedo putih dan kemeja hitam dengan mawar merah diselipkan disaku dada mereka, sedangkan anak perempuan mengenakan gaun selutut berwarna putih dengan bungacbunga hitam ditepi rok, rambut mereka akan diatur sama membentuk dua cepol dengan jepit bunga mawar merah. Bai Ling dan Zhou Le tidak membawa kostum mereka hari ini, karena itu milik pribadi, sudah pasti akan pas dengan mereka. Wei JiXia hanya meminta mereka mengenakan tuxedo hitam dengan kemeja putih dan membawa mawar putih, kebalikan dari anak-anak paduan suara.
"JiXia, ini sangat bagus"
"Ayo kita berfoto untuk foto kelas setelah tampil"
"Bagus, aku akan meminta ayahku untuk memotret nanti"
"Temanku dari kelas lain pasti akan iri melihat ini. JiXia, terima kasih"
Yan HeQing sedikit bingung saat setiap teman sekelas mereka mengucapka n terima kasih dan memuji Wei JiXia.
"DongQin, kenapa aku merasa jika teman-teman kita seperti mendapat baju baru dari JiXia?" dengan lembut ia berbisik pada Chen DongQin. Mengingat jika temannya ini berasal dari kalangan masyarakat lain, dengan sabar Chen DongQin menjelaskan tentang tradisi yang biasa terjadi di Ye Hua.
"Tentu JiXia memberikan ini untuk kita. Masuk ke Ye Hua adalah kesempatan emas setiap anak, untuk membuat koneksi, kami saling memberi agar mendapatkan kesan baik. Kita tidak akan tahu akan seperti apa masa depan, namun mengingat kebanyakan anak di Ye Hua adalah anak-anak keluarga berpengaruh, kemungkinan dimasa depan menjadi tak terbatas hingga membuat koneksi sedini mungkin dan membuat taruhan sudah menjadi tradisi disini"
Yan HeQing mengangguk paham, orang-orang berpengaruh ini memnag merencanakan masa depan anak-anak mereka dengan baik. Jika sejak lama mereka sudah memiliki hubungan yang baik, maka kelak tak akan sulit untuk membuat hubungan yang akan memperkuat pengaruh mereka.
Melihat anak-anak ini, Yan HeQing sadar jika mereka tahu niat orang tua mereka dan dengan itu berperilaku demikian. Mereka bukannya tanpa pamrih, namun mereka tengah menanan bibit pohon dan membuat taruhan untuk masa depan mereka sendiri. Namun sepertinya hal ini tidak berlaku untuk Bai Ling, ia yang sejak awal berdiri dipuncak tak perlu bantuan orang lain untuk memanjat, justru orang lain yang akan dengan bersemangat melemparkan dirinya agar mendapat kesan baik didepannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
White Sun
RomanceDikehidupan sebelumnya Bai Ling merasa jika ia terlalu baik hingga hidupnya berakhir tragis. Ketika orangtuanya meninggal Karena kecelakaan, kerabatnya dengan ganas menguras warisan orangtuannya dan ia hanya diam menyaksikan tanpa bisa berbuat apa-a...