Hana berlari menyusuri koridor kampusnya. Wanita itu baru saja menyelesaikan kelas terakhir untuk hari ini. Selama jam terakhir itu ia begitu gelisah, hal itu terjadi karena handphonennya terus berdering. setelah kelas selesai, ia langsung pergi dengan begitu cepat untuk menemui seseorang yang sedari tadi menelponnya sejak sejam yang lalu.
Hana berlari begitu tergesa-gesa untuk menemui orang tersebut, karena orang yang menghubunginya itu tak pernah menelponnya sampai berkali-kali seperti hari ini. Hana merasa khawatir akibat kejadian telfon itu. Ia takut pacarnya itu kenapa-napa. Ya, seperti yang kalian duga. Orang yang menelpon Hana sedari tadi itu adalah pacarnya. Selama 3 tahun mereka berpacaran sang pacar sangat jarang menelpon Hana, ia akan menelpon Hana jika ada keperluan mendesak atau sang pria ingin Hana menemuinya di cafe untuk menemaninya mengerjakan tugas kuliahnya.
"SAM!" teriak Hana, wanita itu meneriaki pria yang berdiri di ujung koridor kampusnya. Hana kemudian mempercepat gerakan kakinya, ia tidak mau sang kekasih menunggu lebih lama lagi.
Pria yang namanya dipanggil itu pun sontak membalikkan badannya, ia hanya menatap datar sang pacar seperti yang biasa ia lakukan jika bertemu.
Sam melirik ke arah jam yang berada di lengannya, "Kenapa lama?" Tanya Sam ketika Hana telah berada tepat di depannya, pria itu tidak suka berbasa-basi jika bertemu dengan Hana. Tidak ada sapaan atau pun pelukan sebagai penghangat jika mereka bertemu, hanya ada nada dan wajah datar yang tampak di wajah Sam.
Perempuan yang baru saja datang itu pun menarik nafasnya dan memberikan pembelaannya "tadi aku lagi serius merhatiin dosen ngejelasin materi di kelas, makanya aku lama. Maaf ya, karena aku. Kamu jadi harus nunggu lama" ucapnya dengan nafas yang tersengal-sengal akibat sedari tadi berlari.
Pria itu hanya menatapnya tanpa ekspresi, ia lalu menarik nafas dalam-dalam, "aku mau putus" ucapnya dengan santai, pria itu memasang wajah tanpa bersalahnya.
Hana yang sedari tadi sibuk mengatur nafas karena kelelahan akibat berlari pun sontak mendongakkan kepalanya menghadap pria yang berada di depannya itu, Hana yang awalnya berdiri tidak terlalu tegap pun langsung mengubah posisinya. Wanita itu memasang wajah yang sulit dipercaya. Hana membuka mulutnya sedikit lebar akibat tidak percaya dengan apa yang didengarnya saat ini.
"Kenapa?" Tanya Hana, wanita itu masih tidak percaya dengan apa yang diucapkan oleh sang kekasih. Ia berharap pria yang berada di depannya ini tidak serius dengan apa yang ia ucapkan beberapa detik yang lalu.
"kamu mau tau alasannya?" Sam menatap Hana, wanita itu tanpa sadar menganggukkan kepalanya. Ia benar-benar ingin mengetahui alasan dari pemutusan hubungan ini secara sepihak.
"Aku udah dapat yang lebih dari kamu" jawaban singkat itu membuat Hana kehilangan harga dirinya. Hana tidak menyangka Sam akan menjawabnya seperti itu, ia merasa selama ini apa yang ia lakukan untuk Sam adalah yang terbaik. Ia tidak habis pikir dengan alasan putus pria yang ada di depannya ini.
Hana menggelengkan kepalanya, ia tidak terima harga dirinya diinjak-injak seperti ini. Hana yang awalnya berdiri itu pun seketika merasakan kakinya menjadi lemas. kakinya bagaikan jeli ketika mendengarkan betapa mudahnya pria yang telah ia pacari selama 4 tahun itu memutuskan hubungan mereka.
"Kenapa kamu setega itu si Sam?" sebagai wanita yang sangat menyayangi pasangannya, Hana juga merasakan hal yang sangat menyakitkan akibat pemutusan hubungan sepihak ini. Air mata yang Hana tahan sedari tadi kini mulai meluncur satu demi satu membasahi pipinya.
"Aku ngerasa hubungan kita terlalu hambar. Kamu terlalu nurut sama aku, kamu nggak menarik sama sekali Han bagiku" Sam kemudian memberikan alasan mengapa dirinya ingin memutuskan hubungannya dengan Hana.
"Maksud kamu apa?" Jujur Ia begitu bingung dengan apa yang Sam ucapkan sedari tadi. Otaknya tidak dapat bekerja dengan baik setelah Sam mengatakan bahwa pria itu ingin putus darinya.
"Kamu terlalu posesif bagiku Han, kamu terlalu 'bergantung' padaku, kamu terlalu mudah untuk ditaklukkan. Aku ngerasa kamu bukan tipeku dan lagipula aku telah mendapatkan orang yang menurutku lebih dari kamu. Jadi, aku mau kita putus" Sam mengatakan itu dengan sedikit emosi karena Hana sedari tadi sulit sekali untuk mencerna perkataannya.
Hana menganggukkan kepalanya pertanda ia mengerti "baik, jika hal itu membuat kamu senang maka aku setuju dengan keputusanmu itu" ia mengatakannya dengan terputus-putus akibat sesenggukan karena menangis.
Orang-orang yang berada di koridor melihat mereka dengan tatapan yang sulit diartikan, banyak di antara mereka yang berbisik-bisik dan melirik ke arah dua sejoli itu yang saat sedang bertengkar.
Mereka semua tau perihal hubungan kedua anak manusia itu, mereka semua tahu jika Hana dan Sam telah berpacaran selama 3 tahun lamanya dan mereka juga tau betapa bucinnya seorang Hana terhadap Sam. Oleh sebab itu, mereka menjadi prihatin ketika melihat gadis itu menangis karena ulah sang pacar, mereka tidak menyangka bahwa Sam akan menyia-nyiakan gadis sebaik dan seperhatian Hana.
"SAM!" Teriak seorang perempuan yang saat ini sedang berjalan sambil melambaikan tangan ke arah dua sejoli itu.
Wanita itu berjalan dengan santainya menuju Sam. Ketika ia telah sampai ke depan Sam dan Hana, wanita itu tanpa tau malunya langsung memeluk Sam di hadapan Hana. Ia melirik ke arah Hana dan memasang tampang mengejek, ia merasa begitu bahagia melihat ekspresi keterkejutan Hana akibat ulahnya yang dengan mudah bergelayut manja di lengan kekar milik calon pacarnya.
"Kamu dari tadi udah nungguin aku?" Ucap Yoona dengan nada manjanya, wanita itu sengaja mengeluarkan suara yang terkesan manja di depan Sam.
Sam hanya tersenyum dan membalas pelukan perempuan itu, Hana yang melihatnya pun hanya bisa menghapus air matanya sendiri. Wanita itu tidak menyangka Sam akan bermain api di belakangnya seperti ini.
"Iya" Sam menjawabnya dengan begitu lembut, pria itu mengusap kepala Yoona dengan begitu sayang.
Perempuan itu melirik Hana dan tersenyum meremehkan, lirikan itu membuat Hana semakin kesal dibuatnya.
"Yaudah, kita pergi aja yu" ucap Yoona yang dibalas anggukan oleh Sam. Pria itu meninggalkan Hana seorang diri tanpa memikirkan perasaan wanita yang telah menemaninya selama 3 tahun masa perkuliahan ini.
Dua sejoli itu berjalan beriringan meninggalkan Hana yang sedari tadi mematung di tempatnya. Wanita itu langsung menjatuhkan dirinya di lantai. Sebegitu suramnya kah kisah cintanya, sampai-sampai sang kekasih memilih wanita lain dibandingkan dirinya.
Hana tidak menyangka semua perjuangan dan pengorbanan yang ia lakukan kepada Sam selama ini, ternyata tidak berharga bagi pria itu. Pria itu memilih untuk menutup matanya mengenai kebaikan dirinya.
______
Jangan lupa mampir ke cerita aku yang lain ya!
KAMU SEDANG MEMBACA
SAMUEL WIJAYA [END]
RomanceKARYA INI TELAH TERSEDIA DI NOVELAH, FINOVEL, DAN STORYON. DENGAN JUDUL YANG SAMA "SAMUEL WIJAYA" Hana dan Sam merupakan pasangan yang telah merajut kasih sejak awal masa perkuliahan mereka. selama masa pacaran mereka hanya Hana yang 'berjuang' dala...