Tok..tok..
Terdengar suara ketukan yang berasal dari pintu ruang kerja Sam.
Sam yang awalnya fokus membaca berkas-berkas yang berada di atas mejanya pun langsung mengalihkan pandangannya menuju ke arah pintu itu. Sam yang sebenarnya tau siapa yang mengetuk pintu itu pun membiarkan orang itu masuk.
"Masuk aja, yang. Pintunya nggak di kunci" ucap Sam agak nyaring agar suaranya dapat terdengar sampai keluar ruangan.
Hana yang mendengar suara Sam yang mengizinkannya masuk pun lantas langsung membuka pintu dan berjalan menuju kursi yang berada tepat di depan meja Sam dan mendudukinya.
"Kenapa? Tumben kamu nyusulin aku ke ruangan kerja? Ada hal yang penting?" Tanya Sam. Pria itu melanjutkan pekerjaannya yang sempat tertunda tadi.
Hana menggeleng-gelengkan kepalanya, jujur ia sempat ragu untuk meminta izin kepada suaminya itu.
"Kenapa? Bilang aja" Sam mengehentikan lagi kegiatannya, pria itu menaruh berkasnya ke meja lagi.
Hana menarik nafasnya dalam-dalam, dan akhirnya ia berani untuk meminta izin kepada suaminya.
"Sam kemarin ibu nelpon aku, katanya besok bakalan ada acara arisan teman-temannya ibu, dan ibu mau ngenalin aku ke teman-temannya. Boleh nggak kamu nganterin aku ke rumah ibu?" Tanya Hana. Wanita itu sudah beberapa kali meminta izin kepada suaminya untuk mengantarnya ke rumah mertuanya namun, tidak pernah di iyakan.
Sam selalu saja memiliki banyak alasan seperti ia sibuk kerja, tunggu hari libur, dan masih banyak lagi. Namun, ketika Hana mengajukan diri untuk berangkat menggunakan taksi atau diantar pak Ujang, Sam selalu tidak mengizinkan.
Sam yang mendengar perkataan sang istri pun menghembuskan nafasnya, bukannya ia tidak ingin sang istri di kenal dengan teman-teman ibunya namun, ia tidak suka dengan beberapa teman ibunya yang selalu mengomentari hidup orang. Ia tidak mau istrinya menjadi korban kejulitan ibu-ibu itu.
"Nanti aja, ya. Aku lagi nggak bisa anterin kamu ke rumah ibu. Aku lagi banyak kerjaan, yang" alasan Sam. Alasan yang paling sering Hana dengar.
"Aku bisa naik taksi kok atau diantar pak Ujang" ucap Hana. Wanita itu kekeuh untuk pergi, ia tidak enak dengan ibu mertuanya yang selalu saja mengajaknya untuk main-main ke rumah mertuanya itu.
"Nggak Han, masa kamu ke rumah ibu tapi, yang antar orang lain" Sam menggelengkan kepalanya menolak usulan Hana.
Wanita itu menyerngit mendengar penolakan Sam, "kamu tuh kenapa sih selalu ngelarang aku ke rumah ibu kalau ibu lagi arisan, Sam? Kamu malu ya punya istri kayak aku?" Hana memasang wajah sedihnya.
Sam menggelengkan kepalanya cepat, pria itu tidak ingin sang istri salah paham terhadapnya. Jujur, ia tidak pernah malu memiliki istri seperti Hana.
"Nggak Han, aku nggak pernah malu punya istri kayak kamu. Oke, besok aku anter kamu ke rumah ibu" ucap Sam mengalah. Ia kali ini tidak bisa menolak ajakan sang istri
"Pekerjaan kamu?" Tanya Hana
"Nggak papa, ditinggal sehari doang" ucap Sam santai, pria itu lalu tersenyum ke arah istrinya.
Hana pun tersenyum bahagia karena mendapatkan izin oleh sang suami, ia pun bergegas ke luar ruangan kerja Sam dan menuju ke kamarnya untuk mempersiapkan pakaian yang akan ia kenakan besok.
oOo
Sam dan Hana kini telah sampai di rumah milik orang tua Sam. Tampak dari luar halaman rumah dan di halaman rumah tersebut banyak terparkir mobil-mobil mahal.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAMUEL WIJAYA [END]
RomanceKARYA INI TELAH TERSEDIA DI NOVELAH, FINOVEL, DAN STORYON. DENGAN JUDUL YANG SAMA "SAMUEL WIJAYA" Hana dan Sam merupakan pasangan yang telah merajut kasih sejak awal masa perkuliahan mereka. selama masa pacaran mereka hanya Hana yang 'berjuang' dala...