Beberapa hari berlalu sejak hari lamaran itu. Kini hubungan Hana dan Sam mulai membaik dari sebelumnya. Keduanya kini sedang menghabiskan waktu mereka berdua di sebuah restoran yang terletak di dalam mall di daerah mereka tinggal.
Keduanya berusaha semakin dekat setelah hari lamaran itu, Hana merasa cukup aneh pada awalnya ketika harus berjalan berdua bersama Sam. Hana berusaha untuk membuka kepercayaannya kepada Sam walaupun itu agak sulit. Dirinya masih sering berpikir apakah keputusan yang lakukan ini benar atau tidak.
"Kerjaan kamu hari ini gimana?" Tanya Sam, pria itu kini benar-benar berubah menjadi pria yang perhatian dan penyayang. Tidak seperti ketika ia masih berpacaran dengan Hana waktu kuliah. Perubahan ini cukup berdampak terhadap hubungan keduanya.
"Hari ini aku sibuk banget, mana ada beberapa berkas yang aku salah input jadi, harus ngulang lagi" keluh Hana, akhir-akhir kerjaannya sangat menumpuk sehingga ia sedikit kualahan untuk mengerjakannya, Ia pun sering pulang akibat kerjaan yang menumpuk itu.
Sam yang mendengar keluhan Hana pun mengelus pundak gadis itu untuk memberikan semangat.
"Kalau kamu gimana? Kerjaan kamu lancar-lancar aja kan?" Pertanyaan Hana membuat senyuman terukir di wajah tampan milik Sam, pria itu cukup senang ketika Hana menanyakan balik mengenai dirinya. Hana sudah mulai mencair seiring dengan waktu walaupun wanita itu sikap wanita itu tak seperti dulu.
"Baik kok, kerjaanku akhir-akhir ini lumayan lancar walaupun klien hari ini agak rewel" ucap Sam yang ditanggapi Hana dengan anggukan. Hana cukup paham mengenai betapa sibuk pekerjaan Sam karena pria itu selalu menceritakan kesehariannya walaupun dirinya tidak menanyakan mengenai hal itu.
Mereka pun berbincang-bincang sambil menikmati makanan yang mereka pesan tadi. Setelah makan mereka pun pergi ke salah satu toko yang menjual baju pria.
Sam meminta Hana untuk menemaninya membeli beberapa kemeja yang akan ia kenakan ketika pria itu bekerja. Sam biasanya rutin membeli kemeja sebulan sekali untuk memperbarui penampilannya.
"Menurut kamu mending yang kanan atau yang kiri?" Tanya Sam, kini pria itu telah memegang dua kemeja berwarna merah dan biru di masing-masing tangannya.
"Menurutku sih yang biru" ucap Hana, mendengar tanggapan dari Hana mengenai baju yang akan ia pilih, Sam pun menggantung kembali kemeja merah itu.
"Aku mau ke ruang ganti dulu ya, mau nyobain kemeja-kemeja ini" kata Sam, pria itu pun berjalan ke arah ruang ganti toko, meninggalkan Hana yang duduk di salah satu kursi yang ada di toko itu.
Hana yang fokus dengan hp nya tidak menyadari sedari tadi ada seorang pria yang memperhatikannya dengan seksama, pria itu berjalan semakin dekat dengan Hana.
"Kamu Hana kan?" Kata pria itu, ia tersenyum lebar ketika melihat wajah Hana dengan jelas. Pria itu tak menyangka jika akan bertemu dengan hana di tempat ini.
Hana yang namanya dipanggil pun mendongakkan kepalanya menatap pria yang memanggilnya itu, seketika matanya melotot melihat pria yang berada di depannya itu.
"Varo?!" Pria itu pun menganggukkan kepalanya antusias.
"Kamu apa kabar Han? Lama banget kita nggak ketemu" pria itu mengulurkan tangannya yang dibalas oleh Hana.
"Aku baik, kamu gimana?" Hana tersenyum ramah, Ia senang bisa bertemu temannya setelah sekian lama.
"Aku baik juga kok, kamu ngapain disini? Tungguin pacar kamu ya" tebak Varo, pria itu memperhatikan sekitar mencari pria yang datang bersama Hana ke tempat ini.
"Iya, lagi nungguin pacar aku. Dia lagi ke ruang ganti" varo yang mendengar itupun hanya dapat tersenyum kecut.
Varo merupakan mantan Hana ketika gadis itu menginjakkan kakinya di sekolah menengah atas, mereka berpacaran ketika mereka duduk di kelas 11.
Hana dan varo pun putus secara baik-baik dikarenakan pria itu harus pindah sekolah ke luar kota karena orang tuanya di tugaskan disana.
Sam yang baru keluar dari ruang ganti pun berjalan menuju ke arah Hana, ia menyerngit ketika melihat gadisnya tengah asik berbicara dengan pria asing.
Hana terlihat begitu senang berbicara dengan pria itu dan senyuman yang gadis itu berikan seperti tanpa beban dan tekanan, tak seperti ketika gadis itu bersama dirinya. Hana akan tersenyum tipis tak selepas yang ia berikan kepada pemuda itu.
Sam pun berjalan ke arah kedua orang itu, ia berdiri tepat di samping Hana, "kamu udah selesai nyobanya?" Tanya Hana ketika ia telah menyadari bahwa Sam sudah berdiri di dekatnya.
"Sudah, ini siapa?" Tanya Sam dengan datar, Pria itu memperhatikan dengan seksama penampilan orang yang kini ada didepannya.
Hana yang mendengar itupun mengenalkan varo kepada Sam, "ini Varo teman SMA aku dulu".
Varo yang tak terima hanya dikenalkan sebagai teman sewaktu SMA pun langsung membantah ucapan Hana, " aku varo, mantan terindahnya Hana waktu SMA" perkataan yang diucapkan Varo membuat Sam menjadi kesal, sedangkan Hana melotot kan matanya ke arah varo. Pria itu sungguh bersikap kenak-kanakan dengan memperkenalkan dirinya seperti itu.
"Ini pacar kamu Hana?" Tanya Varo, pria itu kini memperhatikan Sam dari atas sampai bawah. Sepertinya kedua pria tersebut saling membandingkan kelebihan mereka masing-masing.
"Saya bukan pacar Hana, tapi saya tunangannya" sombong Sam, varo yang mendengar itu pun terkejut dengan ucapan pria yang ada di depannya itu.
"Kamu udah tunangan Han? Kok nggak bilang" tanya Varo kepada Hana.
"Iya, var aku udah tunangan. Satu setengah bulan lagi aku bakal nikah" perkataan Hana membuat Sam menyunggingkan senyuman. KIni ia merasa menang telak setelah Hana mengatakan jika keduanya sebentar lagi akan menikah.
"Nanti kamu datang, ya!" Varo yang mendengar ucapan Hana pun tersenyum dan menganggukan kepalanya.
"Pasti!"
Sam yang termakan api cemburu pun menarik tangan Hana, "ayo Han, kita ke kasir. "
Hana yang ditarik oleh Sam pun hanya dapat memberikan isyarat kepada Varo kalau ia akan menuju kasir terlebih dahulu bersama Sam.
Setelah membayar kemeja yang ia beli, Sam dan Hana pun berjalan menuju parkiran yang ada di mall itu.
Sam berjalan begitu cepat sampai mereka berada di tempat dimana Sam memakirkan mobilnya. Mereka pun masuk ke dalam mobil dan Sam pun menjalankan mobil itu.
"Jujur, aku nggak suka kamu berbicara dengan pria itu" Sam mulai membuka pembicaraan, Sam belum pernah merasa secemburu ini sebelumnya.
"Varo maksud kamu? Kenapa?" Tanya Hana heran, tidak biasanya Sam marah ketika dirinya berbicara dengan lawan jenisnya.
" Nggak papa, aku nggak suka aja" Sam tidak berniat untuk menjelaskan mengapa dirinya tak menyukai ketika Hana harus berbicara dengan Varo.
Hana yang sepertinya peka mengenai perasaan yang sekarang dialami Sam pun mencoba untuk mengisengi tunangannya itu "kamu cemburu?"
" Nggak!"
"Kamu cemburu Sam"
"Nggak Han"
"Kamu cemburu nggak papa kok, aku seneng dicemburuin kamu. Itu artinya kamu udah beneran sayang sama aku " Hana tersenyum, ia begitu suka dengan ekspresi Sam yang diliputi rasa cemburu seperti ini.
Sam yang masih gengsi itupun tidak menanggapi ucapan Hana, ia fokus mengendarai mobilnya. Ia tahu jika Hana mulai mengisengi dirinya, wanita itu sedari tadi tersenyum terus ke arahnya.
" Kenapa diam? Kamu nggak cemburu? Kalau kamu nggak cemburu berarti kamu nggak sayang aku Sam, berarti besok-besok aku masih bisa dong ketemu sama varo lagi " ucapan Hana sontak membuat Sam marah dan gelagapan dibuatnya.
"Iya Han, iya aku cemburu. Puas kamu! " Hana pun tersenyum lembut mendengar perkataan Sam. Wanita itu berusaha untuk tidak tertawa melihat tingkah Sam yang lucu menurutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAMUEL WIJAYA [END]
RomanceKARYA INI TELAH TERSEDIA DI NOVELAH, FINOVEL, DAN STORYON. DENGAN JUDUL YANG SAMA "SAMUEL WIJAYA" Hana dan Sam merupakan pasangan yang telah merajut kasih sejak awal masa perkuliahan mereka. selama masa pacaran mereka hanya Hana yang 'berjuang' dala...