Sam dan Hana berjalan beriringan menuju kamar hotel yang telah disiapkan oleh keluarga mereka. Keduanya berjalan beriringan diiringi dengan senyuman yang terpancar dari kedua wajahnya.
Perasaan deg-degan terus-menerus menghantui Hana. Bagaimana tidak, hari ini merupakan malam pertamanya dengan Sam.
Membayangkan apa yang akan terjadi saja membuat wajahnya menjadi merah merona, Untung saja make up yang ia gunakan hari ini dapat menutupi warna kulitnya yang mungkin saja memerah. Pemikiran yang tidak-tidak kini mengotori otak Hana, semua ini karena Fira. Wanita itu selalu saja membicarakan suatu hal yang membuat Hana semakin berpikiran tidak suci.
Sam yang melihat Hana begitu gugup entah mendapat ide dari mana untuk menjahili istrinya itu, ia menarik Hana untuk semakin dekat dengannya dan memeluk pinggang ramping gadis itu dengan dengan erat.
Hana yang diperlakukan seperti itu secara tiba-tiba membuat dirinya menahan nafas saking kagetnya. Seketika dirinya merinding, ia tidak terbiasa dengan posisi seperti ini.
Ketika mereka telah sampai ke depan kamar hotel yang dimaksud. Sam langsung merogoh saku yang ada di celananya untuk mengambil kartu yang digunakan untuk membuka kamar hotel itu.
Ceklek
Kamar hotel itu terbuka, Hana langsung menerobos masuk untuk menghindari Sam. Namun, sayang seribu sayang ia tak sempat untuk melarikan diri.
Tangan Sam yang panjang terlebih dahulu menahannya untuk kabur. Pria itu lalu menarik Hana dan memutar badan gadis itu untuk menghadap dirinya.
"Kenapa kau terburu-buru untuk masuk? Hmm" tanya Sam, tatapan pria itu kini melihat Hana semakin intens. Pria itu begitu senang melihat wajah panik Hana yang tak bisa berbohong jika wanita tersebut sedang mode siaga.
Hana lagi-lagi menahan nafasnya ketika menyadari posisinya dan Sam saat ini sangatlah dekat. Wanita itu rasanya ingin berteriak karena gugup, sepertinya ia akan kehilangan kewarasannya sebentar lagi.
" Bernafas lah, aku tak mau jadi duda muda karena kau mati saat ini" ucapan Sam sontak membuat Hana melotot, bisa-bisanya pria itu bercanda saat seperti ini.
Gadis itu langsung memukul dada Sam refleks sedangkan, Sam tertawa kecil melihat ekspresi Hana.
"A-aku begitu gugup Sam, ini pertama kalinya aku sekamar dengan pria kecuali papa ku" Hana kini mulai menundukkan kepalanya, matanya tak kuat untuk menatap Sam saat ini.
"Kau tak perlu gugup begitu sayang, sekarang kau lagi berduaan dengan suamimu yang tampan ini" goda Sam, sifat narsis pria itu kini mulai bangkit setelah sekian lama.
Hana yang digoda seperti itu menjadi salah tingkah sendiri. Ia memutuskan untuk mundur beberapa langkah agar dapat menjauh dari jangkauan Sam.
"Sepertinya aku harus mandi dan menghapus make up ku, aku ingin cepat-cepat tidur rasanya" Hana mulai mengalihkan topik, hanya ide itu yang ada diotaknya untuk menghindari Sam.
Sam menaikkan satu alisnya mendengar perkataan Hana yang ingin cepat-cepat tidur, "benarkah kamu ingin cepat-cepat tidur sayang, bukankah ini malam pertama kita?" Sam tersenyum menggoda.
"Aku sangat letih Sam" keluh Hana.
"Hahaha tidak apa-apa sayang, aku mengerti kok. Aku hanya ingin menggoda mu" Sam mulai tertawa terbahak-bahak.
"Tapi, boleh ka aku menerima DP dahulu? Aku ingin di kecup oleh mu" pinta Sam. Hana yang mendengar itu tanpa pikir panjang langsung mengecup Sam.
Gadis itu mengecup pipi Sam singkat. Ketika ia ingin menjauhkan wajahnya dari wajah suaminya itu, tangan Sam dengan sigap menahannya.
Sam dengan cepat memajukan wajahnya dan mulai mencium bibir Hana. Ciuman itu sangatlah lembut pada awalnya hingga Sam mulai menuntut ciuman itu semakin dalam hingga Hana kehabisan nafas.
"Sudah" ucap Sam enteng, Hana melototi Sam dengan tajam.
"Tadi, kamu bilang hanya kecupan. Mengapa berubah menjadi ciuman?"
"Tak usah protes sayang, bukannya kamu juga menikmatinya" Sam mengatakan itu dengan santainya.
Hana yang mendengar itu menjadi agak kesal kepada suaminya. Tapi, mengingat hari ini adalah malam pertamanya makanya ia meredam rasa kesalnya itu.
Hana lalu mengambil baju ganti yang ada di koper mereka. Ketika ia membuka koper itu, betapa shocknya ia ketika melihat hanya ada boxer dan lingeria di dalamnya.
Wajahnya kini mulai memerah lagi, sepertinya hari ini bakalan jadi malam yang panjang.
Hana lalu masuk ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya. Setelah itu, ia keluar dari kamar mandi menggunakan bathrobe untuk menutupi baju 'haram' yang ia kenakan.
"Sam, mandilah" Hana menyuruh Sam untuk mandi. Pria yang sedari tadi memainkan hp nya itu langsung berdiri dan berjalan menuju kamar mandi.
Hana yang melihat Sam masuk ke kamar mandi langsung bergegas untuk menaruh bathrobe itu dan masuk ke selimut yang ada di kamar untuk menutupi pakaiannya yang seksi.
Hana menaikkan selimut itu hingga sebatas lehernya. Ia juga berusaha untuk memejamkan matanya agar ia hari ini bisa tidur cepat. Namun, ternyata rencananya gagal dikarenakan Sam terlebih dahulu keluar dari kamar mandi sebelum ia dapat tertidur.
Sam yang hanya menggunakan boxer itu berjalan menuju ke kasurnya. Ia memposisikan dirinya disamping Hana. Pria itu menyerngit ketika melihat selimut Hana yang sebatas leher.
Dengan inisiatif yang tinggi ia menarik selimut Hana untuk ia letakkan di atas badan Hana. Betapa terkejutnya ia ketika melihat pemandangan yang indah di depannya.
Sam tanpa sadar meneguk ludahnya, sedangkan Hana sedari tadi gugup setengah mati.
" Han, bolehkah?" Tanya Sam. Sejujurnya pria itu tau bahwa istrinya belum tidur.
Hana membuka matanya, ia melirik Sam dan mengangguk. Walaupun hari ini ia sangat letih tapi, ia tidak boleh menolak permintaan suaminya.
Dengan perlahan tapi pasti Sam mulai menjelajahi tubuh Hana satu persatu tanpa ada yang ia lewatkan sedikitpun.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAMUEL WIJAYA [END]
RomanceKARYA INI TELAH TERSEDIA DI NOVELAH, FINOVEL, DAN STORYON. DENGAN JUDUL YANG SAMA "SAMUEL WIJAYA" Hana dan Sam merupakan pasangan yang telah merajut kasih sejak awal masa perkuliahan mereka. selama masa pacaran mereka hanya Hana yang 'berjuang' dala...