🍁Cerita ini adalah fiksi belaka, hanya karangan bebas dari imajinasi sang penulis yang disalurkan lewat cerita.
Disebuah hutan tampak segerombolan pemuda tengah mendirikan tenda untuk melakukan liburan musim panas. Hutan dengan pepohonan pinus yang lebat dan tinggi, ditumbuhi reremputan dan beberapa tanaman liar.
Sekitar sore menjelang senja matahari tak lagi menempus dedaunan rimbun pohon pinus, namun karena ini adalah musim panas dan cuaca cerah hutan tidak cepat gelap. Suasananya masih terlihat terang dan cocok dimanfaatkan untuk Hyojoo dan kedua temannya mencari kayu bakar di hutan. Seperti ritual kemping jika malam tiba diadakan api unggun dan menyanyi bersama.
"Hyojoo jangan jauh-jauh, aku takut kita akan tersesat." Gadis pirang bernama Shin Aruna itu menggosok-gosok lenganya, entah kenapa semakin jauh dari tenda bulu romanya meremang. Bukan karena efek semilir angin sore yang menembus celah-celah pohon tapi memang rasa takut sering kali membuat merinding.
"Oh ya ampun, kalau kau penakut kenapa ikut mencari kayu bakar, merepotkan," sahut Im Yurae si gadis tomboi. Mentalnya jelas tak selemah Aruna yang penakut. Dari gayanya saja terlihat pemberani dan berjiwa petualang, bukan mental anak rumahan.
"Aku memang penakut, tapi sungguh perasaanku tidak enak sekarang," ucap Aruna kemudian, sebelum akhirnya menyoroti sekitarnya dengan perasaan gelisah.
Katanya jika kita merasa merinding disuatu tempat maka ada sesuatu yang sedang mengawasi. Bukankah hutan juga banyak menyimpan misteri dan pasti ada penunggunya? Apa lagi sore menjelang petang konon tidak baik untuk keluar rumah apa lagi ke hutan.
"Apa kalian pernah dengar kalau ada legenda manusia penghisap darah yang suka berkeliaran saat petang, bagaimana kalau sungguhan ada," ucap Aruna saat teringat dengan cerita neneknya dulu.
Sontak Yurae tertawa hingga memengagi purutnya seakan Aruna tengah melawak untuk mencairkan susana. "Sepertinya kau kebanyakan nonton film sampai terbawa ke dunia nyata, ayolah itu hanya ada di dalam film tidak sungguhan."
Jelas sekali Yurae bukan tipikal percaya dengan mitos atau semacamnya, ia sangat realistis dan logis.
Hyojoo yang sejak tadi mendengar perselisihan kedua temannya hanya diam tidak menanggapi sebab ia juga pernah mendengar cerita itu tapi itu hanya cerita dan tidak ada yang berhasil membuktikanya. Yang jelas Hyojoo tidak seperti Aruna yang penakut atau tidak seberani Yurae, ia hanya mencoba berpikir positif. Terkadang untuk dapat mengalahkan rasa takut dan gelisah membutuhkan akal yang postif.
"Runa, jika kau takut jangan jauh-jauh dari Yurae biar aku saja yang ke arah sana untuk mencari kayu lebih banyak."
Hyojoo menunjuk ke arah kanan, di sana sedikit terlihat gelap dan juga arah masuk ke hutan lebih dalam. Niatnya hanya segera menyelesaikan tugasnya sebelum hari mulai gelap, kalau hanya berputar-putar di area tenda tidak akan menemukan kayu lebih banyak.
KAMU SEDANG MEMBACA
ᴛʜᴇ ʟɪᴠɪɴɢ ᴏꜰ ꜱᴀɢᴀ; ᴛʜᴇ ᴡᴇʀᴇᴡᴏʟꜰ ʙʀɪᴅᴇ
FanfictionTaehyung ingin menjadi raja terkuat untuk menggantikan sang Ayah di kerajaan Valcke, dia dianugrahi bisa memilih matenya sendiri dan untuk menjadi yang terkuat Taehyung harus memiliki mate dari titisan Moon Goddess berdarah murni. Sementara raja vam...