The Living of Saga - My Love, Just Hold My Hand

44 10 5
                                    

"Katakan saja kau mencintaiku, maka aku akan memberikanmu segalanya."

─────•~❉✿❉~•───────────
.
.
.

Dulu sewaktu kecil Hyojoo pernah memimpikan sebuah acara pernikahan bersama sang Ayah. Nuansa outdoor dengan pemandangan pantai menjadi pilihan Hyojoo, bersama bunyi deru ombak yang menghantam karang, semilir angin yang menenangkan dan langit biru cerahnya yang seakan ikut bahagia menyaksikan momen sakral tersebut, begitupun burung camar yang ikut menjadi saksi perikaran janji suci di hadapan Tuhan.

Setelah usianya menginjak dewasa pernikahan tidak ada dalam benak Hyojoo sebelum semua mimpinya terwujud. Hyojoo selalu bilang pada Ayahnya bahwa ia harus menjadi sarjana dengan lulusan terbaik dan mendapatkan pekerjaan yang layak lalu menemukan seseorang yang mencintainya dengan tulus, setia dan menerimannya penuh cinta.

Sekarang mimpi itu benar-benar sirna dan hanya tinggal mimpi. Kehadiran Taehyung dalam hidup Hyojoo membawanya pada perubahan yang besar. Kenyataan yang mengikatnya begitu nyata walaupun sekeras apapun Hyojoo menolak takdir tak akan melepasnya. Bahwasanya Taehyung adalah takdirnya, hidup dan jiwanya hanya untuk dirinya.

Hyojoo merasakan dadanya berdebar semakin kencang begitu Taehyung menggengam hangat telapak tangannya yang dingin dan basah oleh keringat. Berjalan menuju altar tanpa gaun mewah yang ada hanya sweater lilac membungkus tubuh rampingnya tanpa menggengan bunga. Pun tak ada pantai bersama keindahannya, hanya ada gereja kecil bernuansa klasik khas Eropa di tempat terpencil dan jauh dari keramaian. Hanya dihadiri Jimin dan Hyun Bin.

"Sekarang ucapkan janji nikah saudari dengan sungguh-sungguh. Dengan kebebasan dan tanpa paksaan," ucap sang pendeta.

Bagaikan tersadar dari lamunan panjang, Hyojoo terkesiap merasakan genggaman Taehyung semakin kuat.

"Aku, Kim Taehyung menerima Han Hyojoo menjadi satu-satunya istri dalam pernikahan yang sah, untuk dimiliki dan dipertahankan, sejak hari ini dan seterusnya, dalam suka dan duka, semasa kelimpahan dan kekurangan, di waktu sakit dan di waktu sehat, untuk dikasihi dan diperhatikan serta dihargai, seperti Kristus mengasihi jemaatNya sampai kematian memisahkan kita, menurut titah kudus Tuhan dan iman percaya saya kepadaNya, kuucapkan janji setiaku kepadamu".

Taehyung mengucapkannya begitu lantang dan keras, membuat Hyojoo gemetar hebat. Pendeta itu beralih menantapnya namun Hyojoo melirik Taehyung di sampingnya dengan ragu, rasanya seperti benang kusut, Hyojoo bingung dan takut. Namun sebuah senyuman tulus bersama elusan jari Taehyung di punggung tangannya seakan menyakinkan Hyojoo, menyuruh gadis Han itu mengucapkan hal yang sama dengan dirinya melalui tatapan mata indahnya.

Hyojoo menelan salivannya, menghembuskan nafasnya perahalan. Mengahadap sang pendeta dengan yakin.

"Ak-aku, Han Hyojoo menerima engkau, Kim Taehyung menjadi satu-satunya suami dalam pernikahan yang sah, untuk dimiliki dan dipertahankan, sejak hari ini dan seterusnya, dalam suka dan duka, semasa kelimpahan dan kekurangan, di waktu sakit dan di waktu sehat, untuk dikasihi dan diperhatikan serta dihargai, seperti Kristus mengasihi jemaatNya sampai kematian memisahkan kita, menurut titah kudus Tuhan dan iman percaya saya kepadaNya, kuucapkan janji setiaku kepadamu."

Seakan sebagian beban hidup Hyojoo terangkat setelah mengatakanya. Perasaanya menjadi lebih lega, kendati ia belum bisa mencerna semuanya dengan waras. Layaknya sebuah mimpi namun terasa sangat nyata.

"Kalian telah menjadi sepasang suami istri yang sah dan mempelai pria diizinkan untuk mencium istrinya."

Awalnya Hyojoo mengira Taehyung benar-benar akan menciumnya di bibir seperti kebanyakan para pengantin, namun pria Kim itu hanya menempelkan bibirnya di kening Hyojoo. Cukup lama Taehyung melakukanya hingga Hyojoo memejamkan matanya, menikmati sensasi aneh di dalam dadanya. Perasaan yang tak pernah Hyojoo rasakan selama ini.

ᴛʜᴇ ʟɪᴠɪɴɢ ᴏꜰ ꜱᴀɢᴀ; ᴛʜᴇ ᴡᴇʀᴇᴡᴏʟꜰ ʙʀɪᴅᴇTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang