"Merelakan cinta seperti membiarkan mimpi-mimpi itu terbang lalu pergi."
•
•
•"Kalian berdua!" Triak Hyojoo. Kakinya gemetar, perlahan memundurkan langkahnya.
Evan tersenyum licik. "Kita bertemu lagi, Hyojoo. Bagaimana kabarmu?"
"Waktunya bagi kita untuk mengambil yang kita inginkan." Sahut Demetria.
Evan Lin dan Demetria berdiri di hadapan Hyojoo, gadis itu ketakutan. Suasana menjadi tegang dan tak terelakkan. Meskipun demikian, ekspresi Evan tidak sepenuhnya dingin dan jahat. Ada kilau simpati di matanya saat ia memandang Hyojoo.
Ada secuil kekacauan di hatinya kala tatapan sang gadis menatapnya penuh benci.
"Apa yang kamu inginkan, Evan Lin?"
Sang puan menghela napas dalam, mengalihkan pandanganya sejenak lalu tertawa kecil. Ia baru saja menertawakan kebodohanya. "Aku tahu aku terlibat dalam rencana ini, tetapi aku tidak bisa mengikuti rencana yang lebih jauh dari batas."
"Apa maksudmu?"
Tatapan Evan berkilat merah. "Aku tidak bisa melakukan hal yang mungkin akan menyakitimu, Hyojoo. Tetapi jika cara ini adalah untuk mendapatkanmu maka aku lebih menyukainya." Pria itu menyeringai
Hyojoo memandang Evan dengan kebingungan, merasa ada sesuatu yang berubah dalam sikap vampir itu.
"Tidak! Kau tidak akan bisa melakukanya, Evan." Geram Hyojoo. Hyojoo yakin Evan tidak akan melakukanya kerena Hyojoo yakin bahwa Evan sebenrnya adalah pria yang baik walaupun dengan semua yang telah pria itu lakukan sebelumnya.
"Apa gunanya semua ini, apa kau lupa pertemanan kita di dunia manusia?" Hyojoo mencoba rasional.
Evan menggelengkan kepala sembari tersenyum sinis. "Kau salah Hyojoo, aku tidak sebaik yang kau pikirkan. Aku bisa melakukan apapun demi mendapatkanmu. Termasuk hatimu."
Demetria sejak tadi menyadari gelagat aneh dari Evan yang membuatnya marah. " Apa yang kamu bicarakan, Evan Lin, jangan main-main dengan rencana kita."
Raja vampire itu mengabaikan segala amarah Demetria, lalu dengan kekuatanya Evan memantrai Hyojoo dengan sebuah portal pelindung. "Seharusnya aku bisa membawamu pergi dari sini sekarang, tapi aku tidak bisa melaukanya. Shit!"
"Evan, apa yang kau lakukan. Lepaskan aku!" Hyojoo berusaha keluar dari portal namun tidak bisa.
Tiba-tiba, serangan mendadak datang dari belakang. Demetria yang telah siaga, melompat ke samping untuk menghindar. Evan tidak cukup beruntung untuk menghindar dan terluka oleh serangan tersebut saat memasang portal untuk Hyojoo.
"Ini adalah perangkap!" Teriak Taehyung. Ia lalu memberi tahu pasukanya memalui Mindlink.
Serangan tersebut berasal dari pasukan Valcke yang tiba-tiba muncul, berusaha melumpuhkan Evan dan Demetria. Namun, sebelum Taehyung bisa melanjutkan serangannya, Demetria dengan cepat melancarkan mantra sihirnya untuk melindungi Evan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ᴛʜᴇ ʟɪᴠɪɴɢ ᴏꜰ ꜱᴀɢᴀ; ᴛʜᴇ ᴡᴇʀᴇᴡᴏʟꜰ ʙʀɪᴅᴇ
FanfictionTaehyung ingin menjadi raja terkuat untuk menggantikan sang Ayah di kerajaan Valcke, dia dianugrahi bisa memilih matenya sendiri dan untuk menjadi yang terkuat Taehyung harus memiliki mate dari titisan Moon Goddess berdarah murni. Sementara raja vam...