"Sesuatu yang dimiliki dapat menghilang, namun sesuatu yang telah ditakdirkan pasti akan kembali."
❁ ❁ ❁ ─────────── ✰ೃ
.
.
."Kak Taehyung, tunggu!"
Jihwan berlari tergopoh-gopoh sampai harus mengangkat sentengah gaun panjangnya. Wajahnya cemas dengan nafas tidak beraturan. Langkahnya semakin cepat untuk dapat meraih sang obsidian.
" Shin Jihwan?" Tangan Taehyung mengamit pundak sang gadis yang bergetar.
"Ayah ingin bertemu." Jihwan menelan ludahnya, menjilat bibirnya beberapa kali lalu, "Sebelum utusan Ayah datang aku ingin memberitahumu lebih dulu, ini soal kita." Sedari tadi Jihwan tak pernah melepas tatapanya, sangat dalam dan mengisyaratkan banyak hal. Ada ketakutan di sana. Dadanya naik turun dengan pikiran sedikit kalut.
"Aku akan menenuimu Ayahmu setelah aku kembali, kau tidak perlu khawatir." Dengan tegas Taehyung menyakinkan Jihwan. Menyentuh pundak mungil itu sekilas.
"Tapi-"
"Aku harus pergi, Hyojoo lebih membutuhkaku." Ucap Taehyung tergesah. Namun Jihwan berhasil mencekalnya lebih dulu.
"Berhati-hatilah, aku menunggumu."
Pada akhirnya Jihwan hanya bisa merelakan pemilik punggung kokoh itu pergi. Tak ada yang bisa Jihwan lakukan selain merelakannya. Menunggu Taehyung pulang dengan harapan semuanya akan baik-baik saja.
Ya, pasti akan baik-baik saja. Begitupun hubunganya.
○○○○○
Gaun hijau tua itu menyapu lantai dengan anggun, lengkap dengan rambut perak berhias mahkota emas yang terlihat sangat elegan di wajah cantik sang ratu penyihir. Adalah Demetria, seorang ratu dari kerajaan Zayeania. yang memiliki kecantikan layaknya dewi Athena di Olimpus. Sayangnya dibalik wajah cantik itu tersembunyi bisa yang mematikan layaknya jelmaan medusa.
Kedatanganya ke Helliconia adalah untuk menemui Evan dan melihat gadis berdarah Moon Goddes yang menarik perhatiannya. Sungguh Demetria suka sekali aura Hyojoo sejak awal bertemu, bak dewi agung. Kecantikan yang anggun dengan mata sebening air dan secerah purnama. Seluruh bangsa Immortal akan menganggapnya jelmaan Selena yang agung. Darah yang mengalir ditubuhnya sangat berarti bagi mereka, untuk beberapa tujuan yang berbeda. Tanpa kecuali Demetria.
"Aku tidak lama dan akan segera pergi setelah mengatakannya." Ucap Demetria kemudian. Mengetahui Evan tak menyukai kedatanganya kali ini.
"Katakan." Evan menantang dengan sikap tenang. Pun mencoba menebak isi kepala sang penyihir cantik itu.
Evan memang memiliki insting yang sangat kuat di bangsanya. Dan untuk Demetria jelas kedatanganya tidak hanya untuk bertamu denganya melainkan untuk hal lain.
Raja vampir itu menyunging senyum miring.
"Mungkin kau sudah mengetahui apa maksud kedatanganku, bukan." Demtria menjedanya lalu tertawa sinis "Baiklah, aku datang untuk langkah selanjutnya karena aku yakin Taehyung sudah mengetahui segalanya dan dia pasti akan datang." Bibir merah itu menyungging senyum punuh kebencian.
Tak menyangkal. Evan pun berpikir demikian sebab Taehyung tergambar dalam sosok yang kuat dan tangguh. Anugrah yang di milikinya tak bisa membuatnya diremehkan.
"Kau tahu apa yang membuatku tenang sekarang?" Penguasa Helliconia itu berjalan mengintari Demetria. Sesekali bibirnya tersungging tinggi penuh arogansi.
"Darah Moon Goddes itu belum bercambur dengan milik Taehyung. Itu artinya kita masih bisa membunuh Taehyung dengan mudah." Satu jentikan jari dari tangan Evan berbunyi. Ia mendekat, berbisik pada Demetria.
KAMU SEDANG MEMBACA
ᴛʜᴇ ʟɪᴠɪɴɢ ᴏꜰ ꜱᴀɢᴀ; ᴛʜᴇ ᴡᴇʀᴇᴡᴏʟꜰ ʙʀɪᴅᴇ
FanfictionTaehyung ingin menjadi raja terkuat untuk menggantikan sang Ayah di kerajaan Valcke, dia dianugrahi bisa memilih matenya sendiri dan untuk menjadi yang terkuat Taehyung harus memiliki mate dari titisan Moon Goddess berdarah murni. Sementara raja vam...