"Hiks.. hiks.. Papa Ina takut," seorang gadis berjongkok di sudut ruangan sambil menatap sekeliling nya dengan takut. Air mata sudah menggenang di pelupuk matanya siap akan jatuh.
"Hei sedang apa disini?" Tanya Seorang remaja laki-laki berjongkok di hadapannya.
"Mama Ina hilang. Ina tidak bisa menemukan Mama," kata sang gadis kecil menatap remaja laki-laki itu takut.
"Hm begitu. Ikut aku, aku akan membantumu menemukan Mamamu," ajak si remaja laki-laki.
"Tapi Mama berpesan agar Ina tidak pergi dengan orang asing."
"Kalau begitu ayo kita berteman. Aku J. Siapa namamu?" Tanya remaja laki-laki itu lagi.
"Ina."
"Baiklah sekarang aku bukan orang asing lagi karna kita sudah berteman." Kata remaja laki-laki itu.
"Ayo ikut aku, aku akan membantumu mencari Mamamu."
Remaja laki-laki itu mengulurkan tangannya. Gadis kecil yang tak lain dan tak bukan adalah Karina Rahisha Palofella itu pun tampak ragu namun tetap mengulurkan tangannya.
Di sisi lain Anggi benar-benar panik dan khawatir. Sekarang Early bahkan meninggalkan segala kesibukannya di kantor dan menghampiri istrinya yang berdiri dengan khawatir di lobby. Semenjak Anggi menelepon nya dan mengatakan bahwa Karina hilang saat Anggi sibuk memilih barang belanjaan Early langsung mendatangi salah satu Mall terbesar di pusat kota yang sempat Anggi kunjungi guna ikut serta mencari keberadaan putrinya.
"Hus bagaimana ini? Aku takut Ina kenapa-napa." Kata Anggi sudah menangis.
"Tenanglah wife, putriku pasti akan baik-baik saja." Early menatap layar yang menampilkan pantauan dari segala kamera cctv. Kini mereka sudah berada di ruang cctv semenjak Karina hilang satu jam yang lalu Early langsung mendatangi pihak Mall dan meminta agar mereka membantu pencarian putrinya.
"Aku benar-benar ibu yang payah. Seharusnya aku lebih memperhatikan putri kita." Racau Anggi menyalahkan dirinya sendiri atas segala yang telah terjadi.
Saat mereka sibuk memantau setiap layar cctv seorang staf yang berada di sana mendapat panggilan telepon dan di beritahu bahwa putri Early dan Anggi sudah berada di lobi utama.
Anggi dan Early yang mendapat kabar itu pun segera menyusul Karina di lobi utama.
"Mama..!" Gadis kecil itu berlari memeluk Anggi dengan senyum yang mengembang di wajah mungilnya. Anggi balas memeluk Karina legah dan mengecup wajah putri semata wayangnya itu beberapa kali.
"Ina kemana saja? Mama khawatir." Kata Anggi.
"Ina tidak tau. Tiba-tiba saja Mama tidak ada Ina takut." Adu Karina dengan wajah polosnya matanya masih terlihat sembab dan hidungnya masih merah akibat sehabis menangis.
Early yang melihat hal itu langsung menggendong putrinya dan mencium pipi berisi itu cukup lama, "Sudah tidak apa-apa. Lain kali jangan pernah lepaskan pegangan tangan Mama paham?" Peringat Early yang di angguki polos oleh gadis kecil berusia kurang lebih 5 tahun itu.
"Sekarang katakan pada Papa siapa yang menemukan Ina tadi?" Tanya Early.
Karina tampak menggeleng, "Ina tidak tau. Dia bilang namanya J." Kata Karina.
"J?" Tanya Anggi yang di angguki Karina.
"Hm. Dia anak laki-laki yang baik dia membantu Ina mencari Mama." Sambung Karina lagi.
"Sekarang dimana dia?" Anggi tampak menatap ke sekitar mencari keberadaan anak laki-laki yang putrinya maksud.
"Dia sudah pulang bersama Ayahnya. Tapi Mama dan Papa jangan khawatir." Ina tampak mengulas senyum manisnya seperti biasa. "Ina sudah mengucapkan terimakasih pada J."
Baik Anggi maupun Early tersenyum bangga pada putrinya. "Pintar putri kecil Papa."
Early mengacak surai coklat putrinya membuat gadis kecil itu tertawa sedangkan Anggi kembali mengecup pipi gembul Karina gemas. Siapapun J itu mereka benar-benar berterima kasih karna sudah mengantarkan Karina kembali pada mereka.
Ketiganya kembali pulang ke rumah mereka di iringi dengan celotehan gadis kecil mereka yang tak henti-hentinya menanyakan hal yang tak ia ketahui.
Thankyou
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Scandal With Husband [Ebook]
RomanceKalina Anggita, wanita 27 tahun yang Memiliki skandal rahasia dengan seorang pria yang baru ia kenal? Dan sialnya sekarang pria asing itu ternyata sudah sah menjadi suaminya? Kegilaan? Atau jodoh tuhan? Itulah kenyataan yang mau tidak mau harus gad...