4. He is a Devil

7K 279 11
                                    


Anggi merasakan sesuatu yang sangat berat menghimpit tubuhnya membuatnya dirinya terasa sangat kesulit untuk bernafas, perlahan gadis bermata coklat itu membuka kelopak matanya dan melihat apa yang telah menindih tubuhnya.

Anggi menoleh ke kesebelahnya menatap tak senang serta terkejut pada seseorang yang saat ini tampak damai dalam mimpi dengan menjadikan dirinya sebagai bantal guling. Dengan kesal Anggi langsung memberontak dan berusaha melepaskan tubuhnya dari kungkungan badan besar Early.

"Hei bangun," teriak Anggi di dekat kuping pria itu seraya melepaskan tubuhnya.

Bukannya melepaskan Early yang terganggu dari tidurnya malah semakin memeluk erat pinggang Anggi dengan senyuman manis terlukis di wajah tampan itu. "Hm aku masih mengantuk wife."

"Aku tidak peduli, lepaskan aku dan jangan panggil aku dengan sebutan semacam itu," bantah Anggi galak masih berusaha memberontak dari pelukan nyaman suaminya.

Mendapat kemarahan dari istrinya membuat Early pun menghela nafas dan membuka matanya kemudian menampilkan senyum di bibirnya yang saat ini berjarak tinggal beberapa senti lagi dari bibir Anggi.

"Morning wife."

"Lepaskan aku, kamu membuatku tak bisa bernafas."

Anggi masih berusaha melepaskan sepasang lengan kokoh yang melilit perutnya namun apalah daya tenaga yang ia miliki tak sebanding dengan tenaga dan semangat pagi pria itu.

"Baiklah aku akan melepaskanmu, tapi ada satu syarat," tawar Early membuat Anggi menghentikan aktivitasnya.

"Syarat apa?"

"Katakan Morning husband."

"Tidak mau?"

"Kamu yakin?" Early menatap Anggi jahil membuat perasaan gadis itu langsung tidak enak.

"Apa yang mau kamu lakukan?"

"Baiklah kalau tidak bagaimana kalau morning kiss," Early tersenyem mendekatkan wajahnya perlahan pada wajah gadis itu sampai sebuah kalimat terucap dari bibir gadis itu.

"Morning Husband," kata Anggi cepat dengan mata yang ia pejamkan membuat Early menghentikan kenakalannya, "Morning husband."

Early tersenyum menampilkan deretan gigi putih yang tersusun rapi dan melepaskan dekapannya pada tubuh mungil Anggi kemudian berkata tanpa dosa.

"Too."

"Dasar Husband gila," maki Anggi beranjak dari tempat dan berlalu ke arah kamar mandi.

Entahlah bagi Anggi hanya kamar mandi lah tempat pelarian yang paling aman untuknya terbebas dari pengawasan Omanya dan pria itu.

"Kenapa dia bersikap seperti itu, seolah-olah dia menerima dengan senang hati perjodohan ini," gumam Anggi berbicara pada dirinya sendiri.

"Wife kamu masih lama?" terdengar ketukan dari luar membuat Anggi langsung memekik kesal.

"Ya kenapa?"

"Bisakah aku masuk, aku sudah tidak tahan."

"What?!" teriak Anggi heran dengan penuturan tak jelas pria di luar sana.

"C'mon wife aku sudah tidak tahan, aku ingin buang air."

Mendengar teriakan darurat pria itu Anggi pun segera membuka pintu kamar mandi dan mendapati pria yang berstatus sebagai suaminya hanya berdiri santai menopang tanganya pada tangkai pintu.

"Apa yang kamu lakukan di kamar mandi?" tanya Early berjalan masuk kedalam kamar mandi.

"Tentu saja mandi, untuk apa lagi," ketus Anggi berjalan keluar melewati pria itu.

Secret Scandal With Husband [Ebook]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang