9. Plan

4.2K 202 11
                                    


"Tidak wife," tolak Early tegas.

"Tapi kenapa?" tanya Anggi menatap punggung suaminya. "Dia sepupuku, apa salahnya dia tinggal beberapa hari disini."

"Itu masalahnya wife, hanya beberapa hari kenapa dia harus tinggal di sini kenapa tidak menyewa hotel?" Early berbalik menatap Anggi.

"Aku mohon dia adalah sepupuku," kata Anggi lagi.

"Tidak. Sekali ku bilang tidak tetap tidak," tegas Early kembali berbalik.

"Tapi mengapa?"

"Aku tidak bisa tinggal serumah dengan orang asing," jawab Early datar.

"Lalu bagaimana denganku?" tanya Anggi dengan suara yang cukup keras. "Aku juga orang asing."

Early menghela nafas kasar dan berbalik mendekat pada Anggi menatap istrinya serius, "Huft... Wife kamu berbeda. Bagiku kamu bukan lah orang asing, cause you my wife."

"Tapi aku...-"

"Enough wife, tidak kali ini," kata Early terakhir kali sebelum keluar dari kamar meninggalkan Anggi yang hanya terdiam.

Sesampainya di dalam mobil Early menghela nafas dan menyandarkan punggungnya ke jok kursi. "Ada apa dengan wanita itu?"

Early meraih ponselnya dan memanggil seseorang.

"Hallo."

"Temui aku sekarang atau ku patahkan karirmu."

"What?"

Tut..

Early memutuskan sambungan telepon secara sepihak sebelum kemudian mulai menghidupkan mesin mobilnya dan pergi dari pekarangan rumah.

****

Early duduk di sebuah restoran private menunggu seorang gadis, dan tak lama menunggu akhirnya gadis yang ia tunggu-tunggu pun datang.

"Hi cousin in law."

"What's wrong with you?" tanya Early menatap lurus gadis yang saat ini sudah duduk di hadapannya dengan bersedekap dada.

"What?" tanya Liana tampak tak paham.

"Jangan berpura-pura Li," ujar Early penuh peringatan menatap gadis cantik itu tajam.

"Berpura-pura apa Ear? Aku benar-benar tidak paham dengan apa yang kamu katakan?"

"Jelaskan mengapa Anggi bisa memaksaku untuk menampungmu di rumah ku Liana."

"Oh my god Ear, aku tidak melakukan apapun?" kata gadis itu yang memang tak mengetahui apapun.

"Benarkah?" tanya Early dengan senyum sinis," Ayolah Li aku sudah mengenalmu dengan segala drama mu. Jadi katakan saja apa rencanamu sekarang?"

"Rencana? Tapi aku belum merencanakan apapun?" jujur Liana.

"Lalu kenapa tiba-tiba Anggi meminta ijin padaku agar mengijinkanmu tinggal di rumah ku?"

"Tunggu dulu. Tapi Anggi tidak memberi tahuku apapun tentang itu," balas Liana juga tampak terkejut.

"Aku rasa aku akan gila sekarang," keluh Early menyandarkan tubuhnya pada sandaran kursinya.

Liana tampak ikut berfikir keras, sebelum sebuah pemikiran aneh terlintas di kepalanya.

"Ear."

"Hm," saut Early.

"Aku rasa...."

**********

"Oh hallo Nathaniel," sapa Anggi pada pria di sebrang telepon.

Secret Scandal With Husband [Ebook]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang