5.Wife or maid

6.4K 270 4
                                    

Anggi menatap menganga seisi kamar milik suaminya mengabaikan segala macam kelebihan dari kamar itu. Kini rasanya Anggi ingin muntah bahkan pingsan melihat keadaan kamar yang tampak sangat mewah dan megah itu.

Gudang. Mungkin itulah gambaran yang tepat untuk menggambarkan keadaan kamar itu sekarang. Pakaian yang berserakan di mana-mana dari kemeja, sepatu, jas, celana, tak terkecuali pakaian dalam, piring bekas makan yang sudah basi bahkan melebihi basi, serta bau apek dari kamar itu membuat siapa saja akan muntah saat menciumnya.

"Ini kamar atau tempat sampah?" tanya Anggi tak tahan sudah berbalik akan keluar dari kamar bak neraka itu.

"Ini kamarmu wife," Early menahan pergelangan tangan Anggi membuat langkah Anggi terhenti.

Anggi berbalik menatap suaminya nyalang, "Kalau ini kamarku kenapa bisa sekotor ini, kenapa kamu tidak membersihkannya?"

"Untuk apa aku susah payah membersihkannya," ujar Early santai berjalan duduk di tepi ranjang dan kemudian mengulas senyum simpul penuh arti.

"Kalau ada kamu yang akan membersihkannya," sambung Early lagi menaikan telunjuknya ke arah Anggi.

"What?"

"Aku tidak mau," bantah Anggi bersedekap dada. "Kenapa aku harus melakukannya?"

Early beranjak dari duduknya kembali berjalan ke arah Anggi "Karna itu tugasmu wife."

"Aku istrimu bukan pembantu, aku tidak mau," bantah Anggi tegas.

Early berjalan ke arahnya dengan wajah santai sambil mengangguk-angguk, "Baiklah, kalau begitu tidak ada pilihan lain wife kau harus menginap satu malam di kamarku kalau begitu."

"Tidak bisa," tolak Anggi cepat.

Sekarang Anggi menyadari rencana busuk suaminya itu, dia memecat pembantunya, membiarkan kamarnya kotor, dan menyuruh istrinya untuk membersihkan kamar yang sudah sangat kotor. Itu semua semata-mata hanya karna ia ingin menjebak Anggi agar menerima tidur sekamar dengannya.

"Kamu tau wife aku tau kamu pasti tidak bisa tidur di tempat yang kotor."

"Kalau kamu tau aku tidak bisa tidur di tempat kotor, lalu mengapa kamu malah mengotorinya?" tanya Anggi yang sudah sangat kehilangan kesabaran, bahkan jet lag nya saja belum hilang dan sekarang suami biadabnya itu malah menyuruh dirinya untuk membersihkan kamar yang sudah seperti gerobak sampah.

"Maafkan aku wife itu kebiasaan burukku yang harus kamu tahu," Early memasang wajah polosnya membuat Anggi mengeram kesal, membuka alas kakinya dan dengan pasrah mulai mengutip beberapa pakaian yang berserakan dengan kesal.

Sedangkan Early malah menatap tak percaya akan hal itu. Ia sangat tak percaya bahwa gadis yang ia nikahi memiliki watak yang sangat keras bagaimana mungkin seseorang lebih memilih untuk melupakan segala kelelahannya yang terbang dari Indonesia menuju Itali dari pada tidur berdua bersama dengannya. Pria yang sudah sah menikahinya.

"Kamu lihat apa?" tanya Anggi yang menyadari akan mata Early yang tak henti menatapnya sedari tadi.

"Ekhm...Tidak ada," jawab Early sedikit berdehem menetralkan keterkejutannya. "Baiklah aku akan mengambil alat pembersih."

Melihat istrinya yang sangat kelelahan membersihkan kamar yang memang lebih layak disebut sebagai gerobak sampah dari pada kamar utama rumah megah itu. Dengan rasa tak tega Early pun menggulung lengan kemeja yang ia gunakan dan mulai ikut membantu membereskan kamar yang seperti kapal pecah itu.

Setelah hampir berjam-jam membereskan kamar yang sudah seperti kapal pecah Anggi pun membawa beberapa piring dan gelas kotor dari sana keluar dari kamar. Namun belum sempat ia menyentuh pintu sebuah suara mengintrupsi pergerakannya.

Secret Scandal With Husband [Ebook]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang