2.Sconosciuto

7.9K 353 2
                                    

Karna merasa sangat syok, Anggi dengan air mata yang masih bercucuran dan tubuh yang bergetar ia berlari mejauh dari kediaman keluarganya itu, pantas Nyonya Inka neneknya sangat membenci dirinya hingga saat ini, lagi pula siapa yang mau menerima anak seorang wanita menjijikan seperti dirinya.

Di perjalanannya yang tak tentu arah dengan air mata yang masih membasahi pipi tanpa sengaja sebuah pemikiran kembali terlintas di benak Anggi. Apakah ia tidak normal seperti ibunya? apakah ia juga penyuka sesama jenis? Anggi sangat kalut saat ini, ia bahkan tidak pernah berhubungan sengan pria manapun selama ini. Bukan karna tidak ada yang menyukainya tetapi ia memang tidak tertarik untuk dekat dengan pria manapun.

Karna terlalu larut dalam pemikiranya tanpa Anggi sadari seorang pria mabuk berjalan sempoyongan mencoba mendekatinya dan mengeluarkan beberapa kalimat yang tidak ia pahami.

"Sorry sir," kata Anggi menolak pria itu secara sopan tetapi pria itu mulai bertindak tidak sopan padanya, namun hal yang lebih tidak sempat terjadi, saat sinar terang lampu mobil menyorot tajam kearah mereka.

Seorang Pria tampak turun dari mobil itu dan mendorong si pemabuk agar menjauhi Anggi sebelum mengajukan pertanyaan. "Are you okay?" tanya pria itu yang di balas amggukan dengan ekspresi ketakutan dari Anggi.

Setelah melihat jawaban Anggi pria itu pun beralih pada si pemabuk dan seperti mengatakan sesuatu dengan bahasa mereka tak berapa lama si pemabuk itupun pergi tanpa sepatah kata pun atau penolakan apapun.

"Grazie," kata Anggi pada pria itu.

"Nothing," balas pria itu dan kemudian terfokus pada wajah Anggi.

Merasa tak ada yang di bicarakan lagi, Anggi pun sudah berlalu untuk pergi menghindari pria itu. Namun karna merasa tidak enak dan takut terjadi sesuatu seperti tadi pria itu pun buru menghentikan langkah Anggi.

"Hey Nona, tunggu."

Anggi berhenti dan beralih menatap pria itu saat si pria dengan lancang menahan lenganya.

"Sorry," kata si pria saat ia menyadari bahwa tanpa sengaja refleks memegang lengan Anggi.

"Kamu mau pulang? biar saya antar," tawar Pria itu pada Anggi.

"Tidak perlu, Terima kasih," tolak Anggi kembali mecoba meninggalkan pria itu dengan berlari kecil.

Pria itu tidak menyerah ia berlari kecil menyusul Anggi dan mencoba membujuknya. "Are you sure? apa kamu tidak takut dengan pria mabuk seperti tadi, area ini terkenal sepi," mendengar penuturan pria itu sontak Anggi menghentikan langkahnya.

"Kamu mau kemana? Ayo saya akan mengantar kamu," tawar pria itu masih berniat baik membujuk Anggi.

"Tidak tau," Anggi menggeleng ia sendiri juga bingung ia mau kemana. Perasaannya benar-benar kalut saat ini.

"Hm, kalau begitu kamu tinggal di mana?" tanya pria itu tetapi Anggi masih bungkang, melihat Anggi yang bungkam serta udara malam yang semakin dingin pria itu pun menarik Anggi dan mengajak gadis itu masuk ke dalam mobilnya.

Mobil pun melaju menyusuri dinginnya jalanan kota dengan kedua manusia yang sudah berada di dalamnya. Di dalam mobil itu Anggi terdiam, ia masih ingat betul bahwa mobil dan pengemudinya ini adalah orang yang tanpa sengaja ia foto tadi siang. Karna merasa masih malu Anggi pun memilih bungkam dan tidak memperdulikan pria itu walaupun Anggi tau bahwa pria itu masih mengingatnya dengan sangat jelas melihat bagaimana sedari tadi pria itu terus melirik Anggi dari kaca sepion mobil.

"Kalau saya tidak salah, kamu perempaun tadi siang kan?" tanya pria itu akhirnya membuka suara membuat Anggi menjadi tak nyaman duduk di tempatnya.

Secret Scandal With Husband [Ebook]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang