Suasana halaman utama kini sangat mencekam. Sebab beberapa guardian yang berada di hutan Argaris, yang merupakan hutan terbesar di pulau ini tiba tiba mengganas.
Para Naga legenda saling menyemburkan nafas apinya kearah halaman utama Akademi. Semua hewan legenda itu tiba tiba mengamuk hingga menimbulkan dentuman besar.
Seluruh orang penting akademi turun tangan untuk mengatasi masalah ini semua.
Mereka telah mengevakuasi semua murid dengan dibantu tim keamanan akademi yang dipimpin langsung oleh Lucian.
Tak lupa pangeran Dallas juga ikut turun tangan akan hal itu. Mau bagaimanapun ia juga punya peran penting untuk membantu.
Beralih ke Arlando yang tengah membantu beberapa orang yang terkena luka ringan akibat penyerangan brutal guardian tak terkendali itu.
Roarrrr!
Geraman salah satu guardian sejenis serigala berwarna putih berhasil membuat pohon luluh lantah, bahkan nafas dinginnya membuat beberapa petinggi kewalahan.
Kekuatan dari guardian memang tak bisa dikatakan lemah.
Pangeran Dallas yang melihat hal itu segera memanggil guardiannya. "Rez!"
Phoenix dengan berwarna biru keluar, sayapnya terbentang lebar hingga dua meter. Cakar burung itu tiba-tiba berubah menjadi sepasang kaki manusia, sayapnya juga berubah menjadi sepasang tangan. Wajah tegas seorang pria langsung terpampang jelas. "Apa yang harus ku lakukan?" Tanyanya.
Dallas menatap pria disampingnya. "Buat kawananmu itu tenang, jangan sampai ada luka pada mereka." Kata nya sambil menatap kawanan Phoenix yang terlihat hilang kendali dengan mata mereka yang berwarna merah semua, ah bahkan semua guardian yang hilang kendali memiliki mata merah.
"Aku mengerti." Kata Rez, ia pun langsung berubah kembali ke wujud guardiannya. Lalu terbang ke arah kawanan Phoenix lainnya, untuk menenangkan mereka.
Sedangkan disisi lain kening pria bersurai biru berkerut. Ia sejak tadi memantau semuanya dari kejauhan.
Satu fikiran yang membuatnya merasa aneh, apa yang membuat guardian yang dikenal kuat bisa dengan mudah dikendalikan sesuatu?
"Apa ini pengalihan? Apa yang diincar orang yang membuat guardian itu tak terkendali?"
Ia kembali memantau situasi yang semakin rumit. Hembusan nafas ia keluarkan, matanya mulai berkilat tajam ke semua guardian.
Lalu hembusan angin besar membuat semua pertarungan terhenti. Para guardian yang selalu peka dengan tekanan energi, langsung menoleh kearah pria bersurai biru disana.
Tangan pria itu menaikkan tudung jubahnya yang berwarna putih. Menutupi sebagian wajahnya. Ia berteleportasi ke tengah halaman utama.
Ia merapalkan kalimat rumit tapi tak berselang lama air turun dari langit dengan sangat deras.
Awan hitam dan angin kencang yang berhembus berangsur hilang. Air hujan yang turun juga sudah berhenti.
Guardian tadi yang mengamuk sudah berangsur tenang, mata mereka yang berwarna merah sudah kembali normal.
"Kembalilah ke hutan Argaris!" Seru sang pria berjubah putih itu.
Para guardian yang sudah tersadar langsung mengangguk patuh, lalu pergi meninggalkan akademi tanpa sisa.
Menyisakan puing puing bangunan yang rusak, halaman yang berantakan, beberapa retakan tanah dan juga orang yang terkejut karena kedatangan pria berjubah putih dihadapan mereka.
Sang pria yang menjadi pusat perhatian hanya menatap datar mereka, lalu baru saja ia ingin melangkah pergi sebuah suara tawa meremehkan terdengar ditelinganya.
![](https://img.wattpad.com/cover/264631127-288-k782761.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Antagonist Princess [SUDAH TERBIT]
Fantasy[PART TIDAK LENGKAP/DIHAPUS SEBAGIAN] [] [Fantasi] --- Kembali diberikan kesempatan kedua? Hah Alexandra sangat senang akan hal itu tapi masalahnya kenapa harus ditubuh antagonis yang ia benci sih? Sialan. Entah harus merasa beruntung atau sial, tap...