2. Kenyataan pahit

41.8K 5.7K 84
                                    

Pantulan cermin yang memperlihatkan anak gadis dengan mata biru sebelah kanan dan mata hitam sebelah kiri. Kedua manik mata itu berbeda warna atau disebut Heterochromia.

Rambut hitam pekat, kulit putih bersih dan wajah yang nyaris sempurna itu adalah pantulan dirinya?

'Oh astaga apa aku bermimpi?'

Setelah penjelasan pelayannya yang berbelit belit, akhirnya dirinya pun paham jika ia kembali hidup tapi didalam tubuh yang berbeda.

Untung ia tidak keceplosan untuk memberitahu bahwa dia adalah orang yang berbeda, jika ia sampai mengatakan maka ia akan dilempar keluar menara ini sebelum waktunya.

Alexia Caroline Marquess, ia merupakan putri bungsu dari bangsawan bernama Luxius Callesto Marquess dengan Altera Caroline Marquess. Ia juga memiliki kedua saudara laki laki yang umurnya tak terpaut jauh.

Arlando Callesto Marquess; dia merupakan kakak kedua dari Alexia, ia mempunyai sifat kejam, dingin dan mengerikan. Ia juga tak pernah memandang bulu ketika siapa musuh yang ia lawan. Sama seperti ketika ia menangkap basah Alexia yang menjebak si protagonis, dirinya sama sekali tak menyesal ketika duri duri tanamannya menusuk kulit mulus adiknya.

Lucian Callesto Marquess, si kakak pertama ini hampir mirip dengan Arlando karena kejam dan dinginnya pada sang adik. Yang membedakan hanya ia masih mempunyai sedikit rasa peduli pada adiknya. Waktu hari pemenggalan Alexia, ia menintikan air matanya meskipun raut wajahnya nampak datar.

"Nona, Apa anda sudah merasa baikkan?" Tanya Nana yang sudah ada diruangan kamar Alexia.

Alexia, gadis itu menoleh kemudian tersenyum. Dirinya sudah merasa baik setelah pingsan lima jam lamanya. Ah astaga ternyata ribet juga jika sudah kebawa panik, bawaannya tuh mau pingsan terus.

"Aku baik."

Nana menghela nafas lega. "Syukurlah, kalau begitu apa anda ingin makan sekarang?"

Alexia mendadak diam, oh ya! Ia lupa makan, astaga perutnya sudah terasa sangat perih sekarang.

"Iya aku lapar Nana" Rengeknya sambil menunjuk nunjuk perutnya.

Nana terkekeh gemas, ia pun segera mengambil makanan yang ia taruh di meja tadi.

Lalu berjalan menuju kasur Alexia, karena gadis itu kini tengah berduduk sila diatas kasurnya.

"Ini." Alexia menggeleng ribut ketika Nana memberikan piring makanannya. Nana mengerutkan dahinya tak mengerti. "Apa ada yang salah Nona?"

Mulut kecilnya tiba tiba berdecak mendengar pertanyaan Nana. "Bisakah kau menyuapiku?"

Nana tersenyum geli ketika lagi lagi mendengar rengekan yang sudah jarang sekali ia dengar karena sejak kejadian setahun yang lalu nona nya ini mendadak jadi kejam. Tapi entah kenapa sekarang itu semua seperti kembali lagi.

"Baiklah saya akan menyuapi anda." Balas Nana, hingga membuat gadis berumur sepuluh tahun itu memekik kegirangan.

Acara menyuapkan pun dimulai tak jarang juga rengekan terdengar kembali ketika Alexia merasa kepanasan karena makanannya.

Sebenernya ia hanya ingin mendapatkan perhatian seperti ini, ah ia sudah lama sekali tak makan makanan seenak ini, bahkan mendapat perhatian dari orang lain.

Ia akan menerima kenyataan yang pahit ini meskipun berat karena ia berada ditubuh gadis kejam bernama Alexia.

Tapi ia sudah membuat rencana untuk bersikap layaknya bocah berumur sepuluh tahun. Dirinya jadi heran sama Alexia yang asli, kenapa gadis itu bodoh sekali! Maksudnya gini loh ini kan sudah jelas masih ada yang menyayangi dan memberikan perhatian padanya yaitu Nana, tapi kenapa ia masih merasa kurang?

Dulu ketika ia masih menjadi Alexandra dirinya selalu kesepian karena tak ada orangtua atau kerabat yang menjaganya ketika sakit. Tapi ia bersyukur kok karena masih ada dokter yang menyayanginya.

Ia hanya membenci ketika tubuhnya lemah karena penyakit, jadi bukan berati ia tak bersyukur karena tak mendapat banyak perhatian.

'Aku akan membuat diriku hidup bahagia dan tenang dengan caraku! Akan ku ubah semuanya agar tidak kembali mati untuk kedua kalinya!'

---
Tbc

Vote!

Antagonist Princess [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang