33. Salah Duga

16.3K 2.9K 385
                                    

Maap ya tadi aku unpub lagi karena ada yg salah😭, ini juga gak tau udh bener apa belom, aku ngetiknya suka ngebut jadi ya gitu:)

---

Alexia menatap punggung pria didepannya dengan malas, ia pun kembali menggerutu. "Kau seperti anak-anak saja! Padahal aku bukan barang loh yang diperebutkan seperti itu!"

"Diam Alexia, perhatikan saja langkahmu."

"Tidak mau! Kau seharusnya tak melakukan itu!"

"Melakukan apa?" Pria dengan surai biru itu berhenti melangkahkan kakinya lalu berbalik menatap Alexia— yang ternyata sejak tadi sudah berhenti.

Alexia tak menjawab, tapi ia lebih memilih mendudukan tubuhnya pada batang pohon yang memang berada didekatnya.

Ia pun membuang nafas lelah, bagaimana tidak lelah dia saja sejak tadi berjalan tanpa tau kemana tujuannya. Oh ya, kini mereka berdua berada di hutan Argaris, salahkan saja Leon yang membawanya kesini dengan teleportasinya, bahkan Leon menariknya ketika masih di kantin ditambah pangeran Dallas juga melihatnya.

Leon tersenyum, lalu ikut duduk disebelah Alexia. Memperhatikan bagaimana wajah penuh keringat tersebut, lalu bagaimana tangan lentik itu menghapus peluh keringatnya.

"Sebenernya tujuan kita kemana sih?!" Kesal Alexia, dia benar-benar lelah sekarang. Pria bersurai biru itu tak mengatakan apapun selain langsung membawanya ke hutan Argaris.

Leon kembali mengumbar senyumnya. "Entahlah, aku hanya asal berjalan."

Alexia yang tadi menutup matanya sebentar langsung menoleh ke sampingnya. Lalu memberikan tatapan tajam pada pria tersebut. "Kau gila?! Kalau begitu tadi aku pergi saja, tak usah mengikutimu! Lebih baik aku latihan agar bisa menang battle nanti daripada mengikutimu!"

"Silahkan, semoga saja kau tak bertemu hewan buas." Kata Leon mempersilahkan Alexia, lihatlah senyuman jahil dari wajah tampan itu. Benar-benar menyebalkan!

Alexia mendengus kesal, jika saja dia hafal jalannya mungkin ia sudah pergi sejak tadi. Ia pun memilih diam sambil menatap pemandangan didepannya.

Tak termasuk pemandangan sih, sebab didepannya hanya ada pohon-pohon tinggi, semak-semak, dan juga banyaknya bunga-bunga liar yang tumbuh. Tapi cukup menenangkan untuk dipandang.

"Lagipula Alexia, apa yang kau khawatirkan tentang battle itu? Bukankah kau termasuk pemilik elemen es terkuat di kerajaan ini?"

Kembali keheningan yang menyambut, Alexia menatap pria disebelahnya yang tengah menatap ke arah depan. Seandainya Leon tau, jika dia khawatir karena tak tau cara agar menang nanti, meskipun dia kuat menurut novel dan kerajaan, tapi tetap saja ia masih bingung cara mengendalikan kekuatan yang baik dan benar.

Mau bagaimanapun dia adalah jiwa yang berbeda. "Kau tak mengerti."

Leon lantas menoleh menatap langsung ke arah dua bola mata yang berbeda mata tersebut. Lalu tersenyum. "Aku mengerti, hanya saja kau yang tidak mengetahuinya."

Alexia mengerutkan keningnya. "Apa yang kau mengerti?"

"Kau bukan Alexia tapi dimataku kau tetap Alexia." Alexia semakin tak mengerti, ia menatap kedua manik kembar tersebut dengan penuh tanda tanya.

Antagonist Princess [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang