열둘

561 40 0
                                    

4 Tahun kemudian..

"Mama.. rotinya gak mau pakai selai stroberi.. pakai keju aja yaa?" kata Jaemin.

"Bolehh, terserah Jaemin ajaa"

"Kenapa gak suka selai sih, Jaem? Selai kan enak.." tanya Doyoung ke anaknya itu.

"Selai itu ga enak, Pa! Yang enak itu buahnya aja!" kata Jaemin.

"Iya deh, Iya.." kata Doyoung.

"Ya sudah, sekarang, Jaemin segera makannya, trus ke sekolah, supaya tidak terlambat" Jungwoo mengusap rambut Jaemin.

"Oke Mama!" ia memakan makanannya, lalu dengan segera, meminum susunya, tak lupa ke sofa untuk mengambil tasnya.

"Papa, yuk, berangkat!"

"Iya Jaem, sebentar ya, Papa ambil tas dulu, kamu semangat sekali" kata Doyoung.

"Iya dong Pa, kata mama harus semangat!"

"Bagus! Itu anak Mama sama Papa" Jungwoo mengusap surai anaknya itu.

"Ya sudah, Americanonya aku bawa saja, bae, aku antar Jaemin dulu yaa.." Doyoung mencium bibir Jungwoo sekilas, lalu memeluknya.

"Hati-hati ya kakk.." Jungwoo tersenyum.

"Iyaa" kata Doyoung lalu segera berjongkok di depan perut Jungwoo.

"Papa berangkat dulu ya sayang, baik-baik sama Mama, jangan bikin mama muntah-muntah terus ya sayang? Papa sayang kamu" Doyoung mengecup perut Jungwoo juga.

Jungwoo sekarang hanya tersipu karena Doyoung.

"Udah kak berangkat sana.." Jungwoo mengusak rambut Doyoung.

"Iyaa"

"Mama, Jaemin berangkat duluu!" Jaemin memeluk Jungwoo.

"Semangat sekolahnya, Jaem!"

"Pasti, ma!" Jungwoo pun ikut mengantar mereka keluar.
‎ 
 ‎  

"Papa duluan ya sayang, Jaemin semangat sekolahnya!" kata Doyoung sembari melambaikan tangannya pada anaknya yang baru saja turun dari mobil.

"Ne, gomawo, papa!"
 ‎  
 ‎  
"Jaem, itu papamu?" tanya Haechan, salah satu teman Jaemin.

"Iya"

"Ia tampan, dan ia mirip denganmu"

"Kau belum melihat mamaku, menurutku, daripada denganku, papa lebih mirip dengan mama" kata Jaemin.

"Oh ya?"

"Mainlah ke rumahku hari ini! Aku akan menunjukkannya padamu, Chan"

"Geurae"
 ‎  
 ‎  

"Papa, hari ini Haechan akan main ke rumah, boleh?"

"Boleh saja, apakah ia sudah izin ke orang tuanya?" Jaemin mengangguk.

"Oke"

~||~

"Eh, sudah pulang, kakak harus balik lagi ke kantor?" Jungwoo menyambut Doyoung, Doyoung pun memeluknya.

"Iya, tetapi aku tak terlalu terburu-buru, ada apa?" tanya Doyoung sembari mengecup pipi istrinya itu.

"Hm, aku mau ikut, ke supermarket, ada beberapa kebutuhan yang sudah habis" ucap Jungwoo sembari mengambil maskernya.

"Ohh, oke"
 

‎  
 ‎  
"Wow, jadi papamu memiliki kembaran, Jaem?!" bisik Haechan pada Jaemin.

"Sudah ku beritahu, dia mamaku, benar kan mereka mirip" 

"Eh, ada temannya Jaemin ya? Sini masuk, nanti kalian main sama imo ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Eh, ada temannya Jaemin ya? Sini masuk, nanti kalian main sama imo ya.. Jaem, Papa sama Mama mau pergi sebentar, jangan nakal." ucap Jungwoo.

"Geurae ma" kata Jaemin sembari tersenyum.

"Papa berangkat lagi ya Jaem, baik-baik kalian mainnya.." Doyoung dan Jungwoo pun menghilang dari hadapan Jaemin dan Haechan.

"Wow, mereka sangat cocok, Jaem!"

"Aku tahu"

To be continued~
(Maaf yg ini gaje bgt, ga ada ide lagii, c u di part selanjutnya yakk)

Can't believe (DoWoo)✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang