열다섯

484 32 3
                                    

Keesokan harinya..

"Jaem! Main ke luar yuk!" Jeno mengajak Jaemin bermain.

"Mau main apa?" tanya Jaemin.

"Perosotan?"

"Ayo! Mama, Jaemin sama Jeno ke taman belakang ya??" ucap Jaemin ke Jungwoo.

"Hati-hati ya Jaem, Jen" Jungwoo tersenyum melihat mereka berdua.
Mereka Mengangguk, dan langsung berlari ke taman.
 ‎  
 ‎  
Akhirnya mereka bermain ke taman belakang perumahan.

"Jaem! pelan-pelan, jangan lari-lari nanti jatuh!" kata Jeno ke Jaemin.

"Iya-iya! aku gak lari kok.." emang ya semua laki-laki itu pembohong, jelas-jelas Jaemin lari-lari:)

"Ayo cepetan Jen! Aku duluan yang naik perosotan ya??" sahut Jaemin.

"Iyaaa"
 ‎  
 ‎  
Saat sedang seru-serunya bermain..

*BRUKK*

"JAEM! KAMU GAPAPA?!'' Jeno mendatangi Jaemin yang terjatuh dari perosotan, Sepertinya.. tangannya terluka.

"Tanganku sakit, Jen.." Jaemin sudah hampir menangis.

"Kita pulang aja ya, Jaem" ajak Jeno.

"I-iya deh"
 ‎  
 ‎  
Sesampainya di rumah..

"Mommy!"

Taeyong keluar mendatangi asal suara itu, yang tidak lain dan tidak bukan adalah suara Jeno.

"Kenapa, Jeno-ya?"

"Jaemin tadi jatuh mom.." jawab Jeno.

"Oh.. kemari, biar Aunt obati tangannya.. gapapa kok ini.." Taeyong segera mengambil peralatan P3K yang ada di rumah, lalu mengobati tangan Jaemin.

"Aunt.. sakit.." lirih Jaemin.

"Iya.. tahan sedikit ya? Biar cepat sembuh" kata Taeyong.

"Kok bisa jatuh, Jaem, Jen?" tanya Taeyong.

"Gak tau mom, tadi pas meluncur, tiba-tiba Jaemin jatuh.." Jaemin yang mendengar penjelasan Jeno pun hanya mengangguk.

"Lain kali hati-hati ya? Setelah ini main di rumah saja, oke?" Taeyong mengusap kepala Jaemin dan Jeno, mereka pun mengangguk.

"Mama mana, Aunt?" tanya Jaemin ke Taeyong.

"Masih mengurus Yewon, Jaem.." jawab Taeyong.

"Mama gak akan marah kan kalau Jaemin luka kaya gini?" Taeyong tertawa kecil.

"Sejak kapan Mama Jungwoo pernah marah Jaem? Mama Jungwoo kan penyabar.." jawab Taeyong.

"Iya juga.. tapi.."

"Oh? Sudah pulang, makan siang dulu yuk" Jungwoo tiba-tiba muncul di ruang keluarga.

"M-Mama?" Jaemin yg menyadari kedatangan mamanya langsung terkejut.

"Jaemin?! Kenapa tangannya? Sakit gak sayang? Hm? Kok bisa gini?" Jungwoo langsung berjongkok di depan Jaemin.

"Tuh kan.. Mama Jungwoo gak marah kok sama Jaemin.. coba diceritain ke Mama, kenapa bisa gitu, Jaem.." ucap Taeyong pada Jaemin, sambil tersenyum.

"Tadi saat main perosotan.. kayaknya kekencangan, ma.. trus jatuh deh.. tadi tangannya sudah diobatin Aunt.." kata Jaemin.

"Masih sakit gak?" tanya Jungwoo.

"Sedikit.." jawab Jaemin.

"Gapapa.. sini tangannya" Jaemin memberikan telapak tangannya yg sedikit terluka tadi.

*cup*

"Sebentar lagi sembuh kok, tahan sedikit ya sakitnya, sayang?" ucap Jungwoo setelah mengecup telapak tangan anaknya.

"Iya, Ma"

"Ya sudah, makan siang dulu yuk?" ajak Jungwoo.

"Oke ma.."
 ‎  
 ‎  
Mereka pun makan siang.
 ‎  

"Doyoung belum pulang ya kalau jam segini, Woo?" Jungwoo mengangguk, mengingat ini jam 1 siang.

"Iya Hyung, dia kadang-kadang jam segini pulang, tapi kadang pulangnya sore juga."

"Ohh, kalau kamu kapan kembali ke kantor, Woo?" tanya Taeyong.

"Menunggu Yewon 1 atau 2 tahun, Hyung." jawab Jungwoo, Taeyong hanya mengangguk-angguk.
 ‎  

*Klek*

"Hm?" Jungwoo menoleh. Yup, itu Doyoung.

"Eh? Yey udah pulang!" Jungwoo berdiri, lalu Doyoung memeluknya. Tak lupa mengecup bibirnya juga.

"Kak, kau sudah makan?" tanya Jungwoo pada suaminya.

"Belum" jawab Doyoung sembari melepas pelukannya.

"Ya sudah makan saja, Kak, aku tadi pesan makanan, jadi kakak tak perlu masak" kata Jungwoo

"Oke, aku mandi dulu ya?"

"Iyaa"

Doyoung mengecup pipi Jungwoo, lalu naik ke lantai atas.
 ‎  

"Baru juga diomongin, pulang juga anaknya, panjang umur" Jungwoo terkekeh.

"Mama, setelah makan, Jaemin sama Jeno nonton TV saja ya? Boleh?" Tanya Jaemin pada Jungwoo.

"Iya bolehh" Jawab Jungwoo.

"Yes, habis ini kita nonton pororo, Jen!"

"Asik!"

 ‎  
To be continued~

Can't believe (DoWoo)✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang