열넷

507 36 3
                                    

1 bulan kemudian..

Benar apa yang sudah dinantikan oleh Jungwoo, Doyoung, dan Jaemin, mereka mendapat anggota keluarga baru!

"Jungwoo-ya? Kau tak apa? Apakah masih sakit?" Doyoung mengusap kepala Jungwoo.

"Tak apa kok, Kak" kata Jungwoo. Doyoung pun segera mengecup bibir Jungwoo sekilas.

"Mama! Adik mana?"

"Masih di dokter Jaem.. sebentar yaa"

"Adiknya dikasih nama siapa ma jadinya??!" Jaemin melompat-lompat kegirangan. Dia sangat excited menunggu adiknya sedari tadi.

"Kim Yewon, Jaem, namanya.." Doyoung Menggendong Jaemin.

"Lucu pa namanya.. mana ewon?"

"Yewon, Jaem.. bukan ewon.." kata Doyoung.

"Permisi, Maaf.. ini saya mau memberikan Yewon, saya taruh di box ya.."

"Iya suster, Terima kasih" Doyoung tersenyum ke arah perawat itu. Lalu perawat itu pergi dari hadapan mereka.

"YEY! JAEMIN MAU KETEMU-MPH"
Doyoung langsung membungkam mulut Jaemin menggunakan tangannya.

"Kalau ada adik bayi, kita tak boleh teriak-teriak Jaem.. nanti adik bayinya terganggu, nanti nangis deh.. ya? Jangan berisik, oke?" lanjut Doyoung.

"Oke Pa." Jaemin berbisik-bisik.
Jungwoo mengambil Yewon lalu menggendongnya.

"Mama.. Yewon kok kecil banget ya?"

"Baru saja lahir, Jaem.." jawab Jungwoo sembari terkekeh.

"Iya ya.." Jaemin mengusap Pipi Yewon perlahan-lahan, membuat Doyoung dan Jungwoo gemas. Yewon pun tak terganggu sama sekali, dan masih tertidur pulas, dan tenang.

"Mau gendong juga.." pinta Jaemin.

"Jaemin belum bisa gendong Yewon, nunggu nanti Yewon lebih besar ya?" kata Doyoung sembari ikut menggendong Yewon.

"Aaa.. Papa.. mau gendong jugaaa:(" Jaemin kembali merengek.

"Jaemin nurut yaa?" sahut Jungwoo.

"Ck! Yaudah!" Jaemin duduk menyender ke Jungwoo, sambil melipat kedua tangannya di dada. Hm, ada yang ngambek nih kayanya..

"Hm? Jaemin marah?" Jungwoo menusuk-nusuk pipi Jaemin menggunakan jarinya.

"Hm!" Jaemin mem-poutkan bibirnya.

"Hm!" Jaemin mem-poutkan bibirnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jungwoo pun memeluk anaknya itu.
"Jangan ngambek dong.. nanti sampai rumah, mama gendong ya? Jaemin minta digendong kan dulu?"

"Yakin Woo? Udah gak sakit?" tanya Doyoung.

"Engga kak, udah gapapa kokk.. tapi sebentar aja ya, Jaem?"

"Oke ma"

"Maaf ya Jaem.. Jaemin masih terlalu kecil buat gendong Yewon, jadi Papa tidak ijinkan, nanti kalau Jaemin sama Yewon sudah lebih besar boleh kokk, oke ya?" Doyoung mengusap kepala Jaemin.

"Ya sudah deh.. Jaemin elus-elus pipi Yewon aja ya pa?" Doyoung mengangguk, lalu memberikan Yewon ke pangkuan Jungwoo yang terduduk di sebelah Jaemin.

"Mau pulang kapan, Woo?"

"Terserah kakak, sudah selesai semua kan?"

"Iya.. Ya sudah, siap-siap gih, sebentar lagi pulang ya?" kata Doyoung.

"Okee"

*Cup*

Doyoung mengecup bibir Jungwoo sekilas.

"Jaemin juga!"

*Cup*

Jaemin yang kali ini mengecup bibir Jungwoo.

"Jaem, kok kamu-" Jungwoo terkejut oleh apa yang anaknya lakukan itu.

"Eh, Jaem.. Mama itu punya Papa! Gak boleh gitu!" ujar Doyoung.

"Engga! Mama punya Jaemin!"

"Mama punya Papa!" Doyoung masih tidak mau mengalah.

"Punya Jaeminn!! Punya Jaemin pokoknya!"

"Kalau berantem, Mama punya Yewon aja gimana? Ya Yewon, ya?" Jungwoo menciumi pipi Yewon.

"AAAA" nada merengek keluar dari mulut Jaemin dan Doyoung membuat Jungwoo tertawa.

"Bercanda kokk.. jangan berantem makanya.. jadi pulang ga nih?" tanya Jungwoo.

"Ya sudah, Yuk"

Mereka pun pulang~
Sampai dirumah, Jungwoo dan Doyoung sibuk membereskan pakaian, memasak dan lainnya. Jaemin sama Yewon? Mereka tertidur.

To be continued~

Can't believe (DoWoo)✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang