Bag 11

420 60 21
                                    

- Why Us -

Sejak kejadian semalam, mereka mulai menerima takdir mereka. Mereka pikir ini seru juga walau kadang nyawa bisa menjadi taruhannya. Mereka akan berlatih lebih giat untuk mengasah kemampuan dan mengontrol kekuatannya.

~Flashback On~

Heeseung baru inget kalau mereka kan bawa topeng itu. "Guys, pake topengnya. Jangan sampe wajah kita keliatan" perintah Heeseung.

Wushhhh~
Pakaian mereka berubah dalam sekejap. Mampu membuat si penculik terkejut terheran-heran.

Sebenernya penculiknya sempat ngeliat wajah mereka bertujuh tapi agak gak jelas karna kondisi tempatnya yang gelap dan lampu yang meneranginya tuh remang-remang. 'Kaya pernah liat wajah mereka, tapi dimana?' - batin penculik.

"Sunoo dan Jungwon, kalian bantu cewe itu. Heeseung hyung dan Jake, kalian tolong jaga tempat ini. Kalau ada orang yang lewat atau apapun itu, kasih tau kita. Gw, Ni-Ki dan Jay yang bakal ngurusin si penculik" perintah Sunghoon.

"Ck, banyak bacot kalian. Sini maju lawan gw" ujar si penculik.

"Oke, sekarang gw bakal ngeladenin lu" ucap Jay.

Sunoo dan Jungwon memapah wanita itu ke pinggir agar tidak terkena serangan teman-temannya. Jake dan Heeseung memperhatikan sekeliling dengan teliti.

Jay mulai mengeluarkan api dari tangannya. Bersiap untuk melemparkan api itu ke si penculik. Sunghoon mengeluarkan beberapa tumbuhan yang mungkin dapat mengikat tubuh si penculik. Dan Ni-Ki mengeluarkan listrik ke besi yang dia pegang. Mungkin bisa dijadikan sebagai alat kejut. Dan tentu saja si penculik terkejut. Apakah di jaman sekarang masih ada hal-hal yang berbau magis?

Oh iya, Ni-Ki mendapatkan besi itu dengan kekuatan telekinesis nya. Yang tau tentang kekuatan barunya ini hanya dia seorang. Belum ada yang liat, mungkin setelah masalah ini selesai dia akan menceritakan kekuatan barunya ke hyung-hyung nya.

'Tenang Hee San, lu pasti bisa ngelawan tuh bocah. Ayo, lawan bocah yang samping kiri lu dulu, baru beresin ampasnya' kira-kira seperti itulah yang dipikirkan oleh si penculik, Kim Hee San. Dan Sunghoon dapat membacanya. Sunghoon gak bisa menahan keterkejutannya. Sebisa mungkin dia akan mencoba terus membaca pikiran Hee San, agar tau celah untuk menyerangnya.

"Ni-Ki, lo hati-hati ya. Hee San nargetin lu dulu" ujar Sunghoon.

"Hee San? Hee San siapa?" tanya Ni-Ki. Dia gak kenal ama yang namanya Hee San. Ya iyalah, orang penculiknya belum memperkenalkan diri.

"Kim Hee San nama si penculik. Hati-hati ya" jawab Sunghoon.

Hee San mulai menyerang Ni-Ki. Cukup sengit pertarungan mereka. Dimana Ni-Ki yang mencoba memukul Hee San dengan besinya dan Hee San yang berusaha menghindar dari pukulan Ni-Ki.

"Ni-Ki awas" teriak Jake. Yap, Hee San menemukan celah untuk menusuk Ni-Ki. Pundak kirinya menjadi sasarannya. Apalagi Hee San menusuk dan juga merobeknya secara memajang, itu sangat sakit.

"Akhhhhhhh" rintih Ni-Ki. Itu sangat sakit, bayangkan saja. Ni-Ki jatuh terduduk sambil tangan kanannya menahan pendarahan di pundak kirinya.

"Bangsat" geram Jay. Sepertinya kesabarannya sudah dikuras habis. Sunghoon membantu Jay melawan Hee San.

Sunghoon mengikat tubuh Hee San dengan tumbuhan yang dia ciptakan. Hee San menengok ke kakinya. Ada tumbuhan yang menjalar ke tubuhnya. Walau dipotong, sepertinya tumbuhan nya tidak berkurang.

Jake dan Heeseung membantu Ni-Ki untuk memberhentikan pendarahannya. Jake membantu menekan pundak Ni-Ki dan Heeseung berusaha mengajak Ni-Ki ngobrol agar matanya tetap terbuka.

Aneh tapi nyata. Pendarahan Ni-Ki telah berhenti dan Ni-Ki sudah gak merasa sakit lagi di bagian pundaknya. Ni-Ki mencoba untuk melihat pundak kirinya, walau masih lemas karena darah yang terbuang sia-sia tadi. Tapi Ni-Ki cukup dibuat kaget berkali-kali. Karena lukanya tertutup sempurna. Sepertinya karena Jake.

Jake dan Heeseung juga terkejut. Mungkin ini kekuatan Jake setelah elemen tanah, yaitu healing. Jadi sekarang mereka gak perlu dokter. Dateng Jake, langsung sembuh tanpa minum obat.

Hee San benar-benar diikat bagaikan kambing guling. Mau berontak juga gak bisa karena lilitannya benar-benar kuat. Jay dengan tangan yang masih mengeluarkan apinya mulai mendekat ke Hee San. Mendekatkan apinya ke wajah Hee San dan melepas topengnya agar wajahnya terlihat lebih jelas.

"Ini yang katanya pembunuh berantai. Ngelawan kita aja gak bisa" ucap Jay meremehkan. Sengaja bisa mancing emosi Hee San.

"Bacot lu, gak usah banyak ngomong" jawab Hee San.

"Hehehe. Karena lu udah ngeyakitin orang yang paling berharga di hidup gw, gw mau kasih lu sedikit kejutan. Mungkin ini akan menjadi yang pertama dan terakhir kita ketemu, tapi lo gak akan bisa melupakan kita" ujar Jay dengan senyum mengerikan yang memiliki maksud tersembunyi.

Dengan apinya, ia memberikan luka bakar di pundak kiri Hee San. Sakit, panas dan perih menjadi satu. Jay menggambar tanda hubung di pundaknya sebagai kenang-kenangan katanya. Jay mirip psikopat.

Ketika Jay sudah merasa puas dengan hasil karyanya, ia menyudahi acara menggambar nya. Hee San hanya bisa meringis dan meminta maaf sambil menahan tangis karena rasa sakit, panas dan perihnya.

"Sunoo, lo tolong telepon detektif Jung. Biar mereka bisa cepat ngurusin ini dan kasusnya secepatnya selesai" perintah Jay. Yang lain hanya bisa menurutinya. Demi papa James, baru pertama kali mereka ngelihat Jay kaya gini.

~Flashback off~

Ini tantangan mereka sebagai pahlawan. Rasanya 50:50. 50 capek dan 50 seru.

Berita sudah melaporkan juga bahwa pembunuh berantai yang sempat meresahkan masyarakat itu sudah ditangkap dan sesegera mungkin akan disidang.

Korban Hee San yang diselamatkan tadi malam juga mau bersaksi di sidang nanti. Dan tantangan pertama mereka berhasil melewati. Cukup banyak perkembangan dan banyak kekuatan baru yang muncul juga.

"Semalam adalah hari yang melelahkan bagi kita. Dan mungkin kedepannya akan lebih berat lagi jadi tetap semangat dan jangan putus asa. Karna kitaaaa" ucap Jungwon.

"ENHYPEN. Enha Enha Enha Enha Hypen" teriak semuanya. Mereka berkumpul dan saling merangkul satu sama lain.

*Hellowww, ini bagian 11 nya. Makasi yang udh mampir.
Jangan lupa buat vote & comment.
Silahkan kasih saran, kritik dan idenya...
😁🧡

Why Us ? | ENHYPENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang