Aley menatap gadis yang terlihat mengantuk dengan berkali-kali kepalanya mengangguk. Ia tertawa kecil. Padahal hari masih siang, ralat maksudnya sudah sore. Danau yang berada didalam hutan ini sangat tenang dan menyejukkan.
Membuat siapapun yang berada didekat danau itu betah tinggal lama. Apalagi Adel tadi telah bercerita panjang dan lama. Saat Adel akan jatuh, Aley segera menangkap tubuhnya dan meletakkan kepala Adel dibahunya.
"Engh.."
Adel hanya melenguh pelan dan tidak sampai terbangun. Seulas senyuman mengembang di wajah tampan Aley. Entah kenapa ia merasa jika dirinya bersama Adel maka dia bisa bahagia. Ia tidak lagi terlalu memikirkan tentang sikap atau sifat Adel yang berubah.
Baginya lebih baik Adel yang sekarang ini hingga seterusnya daripada Adel yang dulu. Tangannya terangkat menuju wajah Adel dan membelai lembut pipi putih mulus gadis yang terlelap tidur itu.
"Ck, dasar. Bagaimana bisa dia tidur ditempat seperti ini dan hanya berdua saja."
"Papa..."
🌺🌺🌺
Adel terbangun dan melihat sekelilingnya. Ia agak terkejut karena ia sedang berada di tengah jalan raya besar. Tak jauh darinya terdapat sebuah kecelakaan antara mobil dan truk.
Kedua matanya membulat saat ia mengenali mobil yang mengalami kecelakaan itu. Adel segera berlari mendekat dan langsung menutup mulutnya ketika melihat sosok yang sangat ia cintai dan sayangi sedang mengalami sakaratul mautnya.
Sosok itu terlihat berlumuran banyak darah dengan salah satu tangannya yang menggenggam sebuah kotak kado berwarna biru dan memanggil namanya lirih. "Adel..."
"Adel..."
Adel menangis dan berusaha menolong sosok itu, namun dia hanya menangkap udara kosong saja. Ia jatuh terduduk dan terus menangis terisak-isak. Sementara sosok yang tidak bisa ditolongnya itu masih memanggil namanya dengan suara yang mulai melemah.
"Adel...Adel...papa...selalu...men..cintaimu...putri...papa...tersayang..."
Adel semakin deras dalam tangisannya dan berteriak histeris memanggil papanya. "Papa..."
"Papa...papa...jangan pergi...hiks...jangan tinggalkan aku sendiri...papa...aku juga cinta dan sayang papa..."
"Adel! Adel!"
🌺🌺🌺
"Papa.."
Aley terkejut saat mendapati Adel yang menangis dan terus saja memanggil papanya. Ia berusaha membangunkan Adel, tapi gadis itu masih saja memejamkan mata dan terus menangis dalam tidurnya
"Papa...papa...jangan pergi...hiks...jangan tinggalkan aku sendiri...papa...aku juga cinta dan sayang papa..."
'DEG!'
'Apakah dia sedang bermimpi buruk?'gumamnya dalam hati. Ia lalu memanggil Adel dua kali lagi dan Adel langsung tersadar dari tidurnya.
"Papa..hiks.."gumam Adel yang masih sedih. Kesedihan sekaligus tangisannya terhenti saat melihat Aley. "Aley?"
"Apakah kamu bermimpi buruk?"
Tiba-tiba Adel kembali menangis setelah Aley bertanya. Adel kembali teringat dengan mimpinya tadi. Memang benar sang papa tiada karena kecelakaan mobil.
Jika mengingat hal itu, ia bisa menangis seharian sebelum akhirnya bisa ditenangkan mamanya dengan pelukan. Aley bingung dan agak gelagapan. Pasalnya ia tidak terlalu tau bagaimana cara menenangkan seseorang yang sedang menangis.
Ia hanya tau tentang berkas-berkas juga perang dan pedang. Ia sama sekali tidak mengerti dengan hal-hal yang berhubungan dengan perempuan.
Tapi jika melihat Adel yang menangis sekarang membuat hatinya sakit dan seperti ditikam oleh pisau tumpul berkali-kali dengan menyakitkan. Akhirnya ia hanya terpikir untuk menarik Adel ke dalam pelukannya.
Adel tidak memberontak saat Aley memeluknya. Aley lalu menepuk-nepuk pelan punggung Adel. "Aku tidak tau kamu bermimpi apa selain kamu yang terus menangis sambil memanggil Count Adir agar tidak pergi. Tapi menangislah jika itu bisa membuatmu tenang."
"Aku akan ada disini hingga kamu tenang. Maaf, karena aku tidak terlalu tau bagaimana cara menenangkan perempuan yang sedang menangis."
Hening. Tidak terdengar lagi Isak tangis ataupun balasan dari Adel. Tak lama kemudian terdengar suara dengkuran halus. Aley tersenyum tipis saat menyadari bahwa Adel telah terlelap dalam tidurnya.
"Jangan menangis atau bermimpi buruk lagi. Aku akan selalu ada untukmu mulai saat ini."
🌺🌺🌺
Jangan lupa untuk tinggalkan jejak kalian oky^^
~JaTeng,24 Juni 2021~
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Duchess De Alberto (END & TERBIT)
Romance(Beberapa part telah dihapus) Adel sangat yakin jika hal terakhir yang dia ingat adalah jatuh tenggelam ke dalam kolam renang karena di dorong. Tapi kenapa ia malah terbangun dalam peti? Beruntung petinya belum ditutup dan dimakamkan. Hanya ia sa...