25

3K 233 2
                                    

"Syukurlah."

'Tok! Tok! Tok!'. "Tuan Duke, saya membawa yang anda perintahkan."

Aley berubah posisinya menjadi duduk juga membantu Adel duduk bersandar karena tubuh Adel masih lemas. Baru setelah itu Aley mengizinkan pelayan tadi masuk.

Pelayan perempuan itu masuk dengan membawa sebuah sup ayam hangat juga segelas susu yang kemudian diberikan kepada Aley dengan sebuah nampan.

"Kalau begitu saya mohon undur diri Nyonya dan Tuan Duke."

Adel menatap ada yang aneh dari sup ayam itu dan menghela nafas panjang saat sudah menyadarinya, "Tunggu! Kamu tetap disini!"

Aley menatap bingung Adel karena dia belum melihat ke arah sup ayam dinampan yang masih dibawanya. "Apa yang mau kamu lakukan padanya, Del?"tanya Aley bingung.

"Racun di sup."

Aley pun segera memeriksanya dan berubah sangat marah pada pelayan itu. "Beraninya kamu memberi racun pada istri saya! Cepat katakan siapa yang menyuruhmu dan nyawamu akan diampuni!"ucap Aley dingin.

"Tenanglah."ucap Adel santai sambil mengelus lengan Aley. "Hei, Fox. Bisakah kamu keluar dari persembunyian mu yang nyaman dan tolong tahan pelayan perempuan ini."

Aley kembali dibuat terkejut oleh Adel. Bagaimana Adel bisa mengetahui keberadaan Fox!? Terlebih Aley akui sejak Adel bangun dari kematian, sikapnya berubah sangat drastis 180° seperti orang lain.

"Ya, Yang Mulia Duchess."

Fox dalam sekejap sudah muncul dan langsung menahan pelayan perempuan itu. Fox tentu saja muncul karena Aley sudah mengizinkannya untuk muncul juga melakukan apa yang diperintahkan oleh Adel.

Adel mengambil gelas susu dan meminumnya langsung sampai habis. Susu itu tidak berisi racun untungnya jadi Adel bisa mengisi tenaganya sedikit.

"Apa yang mau kamu lakukan?"

"Lihat saja pertunjukan dariku."

Sup ayam yang dibawa Aley pun diambil alih oleh Adel dan membawanya sambil mendekat ke pelayan perempuan itu. "Siapa yang sudah memerintah mu!?"tanya Adel dan mencengkram dagu pelayan perempuan itu.

"Sa..saya tidak tahu nona. Saya tidak tahu."

"Hm..benarkah? Apakah aku harus membuatmu tersiksa dan membunuhmu sekarang juga?"

Pelayan perempuan itu menangis, "Jangan bunuh saya nyonya. Saya ada putra kecil yang masih membutuhkan saya, hiks. Ampuni saya nyonya."

"Ck. Pembohong! Lo pikir gue gak tahu hah! Lo tuh gak punya anak!"

🦗🦗'Krik! Krik!'....

Adel tersadar dan meringis kecil. Kebiasaan bicaranya di masa depan tanpa sadar terbawa karena terlalu emosi. "Sudah! Beritahu aku atau mati! Hanya itu pilihan mu!"ancam Adel kembali.

Pelayan perempuan itu terdiam. Jika dia memberitahu Adel maka ia akan dibunuh oleh orang yang telah memerintahkannya. Tapi jika dia tidak memberitahu maka dia juga yang akan dibunuh oleh Adel ataupun Aley.

"Apa nyonya bisa menjamin keselamatan saya jika saya memberitahu?"tanya pelayan itu gugup dan takut secara bersamaan. "Hm. Mungkin aku bisa melindungi mu."jawab Adel langsung tanpa memikirkannya terlebih dahulu.

"Adel!"

"Hm.", Adel hanya membalas seruan dari Aley dengan dehaman pelan. Pelayan perempuan itu mengigit bibir bawahnya sebelum akan memberitahu Adel.

'SRET! JLEB!'

"Akh!!!"

Tepat saat pelayan perempuan itu akan memberitahu, sebuah anak panah melesat masuk dari luar jendela kamar Aley dan menusuk tepat di jantung pelayan perempuan itu. Darahnya terciprat hingga mengenai wajah cantik Adel.

Fox langsung pergi untuk menangkap si pelaku pemanah. Sedangkan Adel menatap datar ke pelayan perempuan yang sudah tergeletak dilantai tidak bernyawa itu.

"Haah... Racun lagi dan dia mati sebelum gue dapat jawaban gue. ARGH! BRENGSEK!"

🌺🌺🌺

Jangan lupa tinggalkan jejak kalian ya ^^

-Sragen•Rabu, 26 April 2023-

I'm Duchess De Alberto (END & TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang