"Gue dimana?"
Adel menatap sekelilingnya dengan sangat bingung. Pasalnya Adel sekarang berada di sebuah hamparan rumput hijau yang sangat luas, langit biru cerah dengan berteman gumpalan awan putih juga sang Surya.
Seingatnya dia tertidur setelah lelah menangis. Tunggu! Adel menjambak rambutnya agak frustasi. Bisa-bisanya dia bersikap memalukan bahkan sampai tertidur didalam dekapan Aley. Lalu bagaimana dengan Elan?!
"Adel."
Adel terkesiap saat melihat seorang perempuan yang mirip dengannya muncul dengan penampilan menakjubkan juga seperti bidadari.
Bentar! Jangan bilang itu Eli?! Astaga gue udah lama ditubuhnya dan dia baru nampakin diri.
Atau gue udah pergi ke surga? Enggak. Gue yakin kok gue cuman ketiduran tadi dan tubuh asli gue masih hidup meski jiwa gue ditubuh Eli.
"Iya. Ini aku Eli. Maaf karena aku baru menemuimu sekarang."
"Hm. Jadi apa yang mau lo omongin?"
"Sebelumnya aku adalah kamu dan kamu adalah aku. Kamu adalah reinkarnasiku di masa modern tempat jiwamu berasal."
"I know."
"Waktumu hanya tinggal dua bulan lagi disini. Aku minta tolong cari tahu siapa yang membuatku tiada, balaskan semuanya dan sisanya kamu pasti tahu apa yang harus kamu lakukan."
Sepasang mata Adel membulat setelah mendengarnya. "Heh! Lo udah gila! Lo pikir dizaman ini mudah hah!"ucap Adel kesal.
Raut wajah Eli berubah sedih, "Maafkan aku. Tapi jika kamu tidak bisa menyelesaikan masalah dimasa lalu maka masa depanmu tidak akan berjalan lancar dan suram."
Adel mengacak-acak rambutnya frustasi, "Hah..baiklah karena gue baik dan buat kebaikan gue sendiri. Lagipula gue juga penasaran siapa yang bunuh lo."
Eli berjalan mendekat dan memegang kedua bahu Adel juga menempelkan kening mereka satu sama lain. Sepasang mata Eli dipejamkan, "Aku harap kamu bisa menyelesaikannya dan kembali dengan selamat ke kehidupan asalmu."
Tepat setelah itu Adel merasa semuanya terlalu sangat terang hingga ketika dia membuka matanya kembali ia sudah disuguhi wajah tampan rupawan milik Aley, suaminya di kehidupan masa lalu ini.
Tangannya terulur ke wajah Aley dan mengusapnya lembut. Ia jadi teringat dengan seorang laki-laki di masa depannya yang mirip dengan Aley yang tidak ia ketahui namanya. Apakah Aley nantinya juga akan bereinkarnasi sepertinya di masa depan?
Adel tertegun saat tangannya yang masih mengusap wajah Aley digenggam lembut oleh tangan Aley. Sepasang mata Aley tebuka dan menatap Adel penuh kelembutan juga kelegaan.
"Akhirnya kamu sadar juga. Biar ku panggilkan pelayan untuk mengisi perutmu."
Kening Adel mengerut bingung. "Aku tidak lapar, Al."ucap Adel sebelum suara alarm perut Adel terdengar. Raut wajah Adel memerah malu dan Aley terkekeh kecil, "Jangan membantah. Kamu sudah tidak sadar selama tiga hari dan selama itu perutmu juga kosong."
'Hah!? Tiga hari? Padahal gue ngerasa cuman sebentar doang tadi pas ketemu sama Eli?'gumam Adel bingung dalam hati. "Baiklah. Sesukamu saja."balas Adel malas berdebat.
Aley lalu beranjak dari kasur dan keluar kamar untuk memanggil pelayan sebelum masuk lalu merebahkan diri di samping Adel kembali. "Bagaimana dengan Elan?"tanya Adel setelah teringat tentang Elan.
"Elan baik-baik saja. Dia hanya terlalu banyak menghabiskan mana sihirnya diusia muda sehingga jatuh sakit. Sekarang dia sedang pergi ke taman bunga tadi bersama pelayan pribadinya."
"Syukurlah."
🌺🌺🌺
Hai! Kayaknya gue kebanyakan lama gak up ya? Sorry, soalnya dari kemarin-kemarin ide gue lagi buntu. Yang ada malah ide buat cerita baru lagi dan lagi. Ditambah masalah dalam hidup.
Hahaha malah jadi kek mau curhat. Ya udah deh makasih udah baca cerita gue ^^
Jangan lupa tinggalkan jejak kalian ya ^^
-Sragen•Selasa, 25 April 2023-
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Duchess De Alberto (END & TERBIT)
רומנטיקה(Beberapa part telah dihapus) Adel sangat yakin jika hal terakhir yang dia ingat adalah jatuh tenggelam ke dalam kolam renang karena di dorong. Tapi kenapa ia malah terbangun dalam peti? Beruntung petinya belum ditutup dan dimakamkan. Hanya ia sa...