Denting Terakhir

322 56 31
                                    

Menjelang pagi, Kyungsoo terbangun. Ia mengerjapkan matanya dan terkejut melihat rubah yang sedang tertidur dengan menggelung ekornya. Seharusnya Kyungsoo terbiasa melihat Chanyeol yang seenaknya berubah wujud. Tapi tetap saja, pemandangan bangun tidur dengan seekor rubah di depanmu adalah hal yang cukup mengejutkan.

“Aish, bagaimana kalau orang lain liat,” gerutu Kyungsoo. Ia menatap sekeliling dan menebak jika posisinya sekarang berada di rumah sakit. Mengingat sekilas peristiwa yang membuatnya bisa sampai kesini.

“Kau membuatku jantungan hyung. Huh.. untung saja masih bisa selamat. Jika kau benar-benar pergi aku tidak tau apakah masih kuat untuk hidup di bumi,” bibirnya berujar lirih. Menahan segala pedih yang mulai merayapi. Tidak. Kyungsoo tidak ingin bersedih.

“Kau sudah bangun? Sudah lebih baik?” tanya Chanyeol yang sudah berubah menjadi wujud manusia.

“Sudah. Kenapa membawaku ke rumah sakit? Berlebihan sekali.”

Pletak... Chanyeol menjitak kepala namja yang langsung mengadu pelan.

“Berlebihan kau kata? Kau hampir mati kedinginan asal kau tau! Kenapa malah memelukku hah?” omel Chanyeol. Kyungsoo mencebik kesal. Baru saja dirinya ingin menyuarakan protes, tubuhnya ditarik pelan ke pelukan Chanyeol.

“Kau membuatku takut bodoh!” Kyungsoo tersenyum pelan, ia menepuk-nepuk punggung Chanyeol.

**

Meski bersikeras untuk pulang nyatanya Chanyeol menahan Kyungsoo di rumah sakit selama sehari lamanya. Segala macam keperluan Kyungsoo sudah disiapkan oleh Chanyeol. Mulai dari pakaian sampai pakaian tebal yang terkadang membuat Kyungsoo seperti gulungan sushi saking tebalnya pakaian yang ia pakai.

“Hyung, gerah!” teriak Kyungsoo kesal. Ia sudah merasa lebih baik tapi hyungnya itu memperlakukannya seperti orang sakit.

“Pakai saja. Kau harus berkeringat agar suhu tubuhmu kembali,” timpal Chanyeol. Ia sibuk mengunyah daging mentah.

“Aishh,” gerutu Kyungsoo.

“Sebentar lagi temanmu datang,” ucap Chanyeol. Ia mengangkat jarinya berhitung sampai tiga dan blam... pintu dibuka dengan keras.

“Hyung!” seru seseorang yang baru saja tiba. Wajahnya terlihat panik, berbanding terbalik dengan Kyungsoo yang mengernyit bingung.

“Kenapa bisa sakit? Astaga kau membuatku khawatir hyung,” ucap Sehun sembari meletakkan dua kantung plastik di ranjang Kyungsoo. Ada berbagai macam makanan juga buah-buahan disana.

“Yak! Kau mau membuatku gendut?”

“Tidak hyung. Kau sudah bulat tapi tak apa kalau bertambah bulat yang penting kau sehat,”

Bruk.. Satu bantal mendarat sempurna mengenai wajah tampan Sehun.

**

Ruang rawat itu ramai dengan celotehan Sehun, sepertinya anak itu senang sekali menghabiskan waktu bersama Kyungsoo. Chanyeol yang melihat hal itu turut senang, sesekali menimpali kedua anak adam yang sedang bersenda gurau. Tawa mereka terhenti ketika seorang dokter masuk untuk pemeriksaan terakhir.

“Sepertinya keadaanmu jauh lebih baik. Kau bisa pulang malam ini atau jika menunggu esok pagi juga tidak apa-apa,” ucap dokter.

“Pulang besok saja ya,”

“Tidak hyung. Aku ingin pulang malam ini,”

“Kau yakin hyung?” tanya Sehun. Kyungsoo mengangguk, matanya menatap lama ke arah Chanyeol meminta persetujuan.

Gumiho Hyung ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang