“Maaf hyung karena menyusahkan,” lirih Kyungsoo dengan mata yang perlahan terpejam. Chanyeol tidak menjawab, ia berusaha tegar dengan tidak menangis.
Usai meletakkan Kyungsoo di ranjang, Chanyeol duduk dengan tangan menggenggam tangan milik Kyungsoo. Menangis dalam diam membayangkan kesakitan yang Kyungsoo rasakan. Andai ia bisa mengambil semua kesakitan itu maka akan Chanyeol lakukan saat ini juga.
“Chanyeol hyung?” panggil Sehun yang rupanya terbangun. Chanyeol segera menghapus air matanya lantas beranjak menuju sofa tempat Sehun berada.
“Bagaimana kabarmu?” tanya Chanyeol.
“Aku baik-baik saja. Ah.. karena Chanyeol hyung ada disini aku ingin bertanya, apa Kyungsoo hyung bisa sembuh? Pasti ada cara untuk menghilangkan racun dari Imoogi itu kan? Dan satu lagi, apa Chanyeol hyung bisa menyembuhkan penyakit Kyungsoo. Ah astaga aku lupa, aku terlalu panik hingga belum menceritakan apa yang terjadi,”
“Aku sudah tau. Kyungsoo mengidap tumor dan seperti yang tadi kau bilang ia terkena racun Imoogi. Sebelumnya maafkan aku,”
“Ini bukan salahmu hyung. Kau tidak tau tapi aku berharap kau bisa menyembuhkan Kyungsoo hyung,” pinta Sehun penuh harap. Chanyeol menggeleng pelan. Ia tidak bisa.
“Kekuatanku hilang. Dua ekor yang dipotong mengandung kekuatan untuk melindungi Kyungsoo dan menyembuhkan. Sepertinya Dewa Kematian tidak mengizinkanku berurusan dengan Kyungsoo agar terfokus untuk menghadapi Imoogi. Aku tidak bisa mendeteksi keadaan Kyungsoo makanya aku tidak tau jika ia sakit. Dia tidak bilang apapun padaku. Seharusnya aku sadar tapi sepertinya aku terlalu bahagia karena akhirnya Kyungsoo bersama keluarganya kembali.” Chanyeol menjeda ceritanya sejenak seraya menatap sayu wajah Kyungsoo yang tertidur damai.
“Dan untuk racun Imoogi sepertinya tidak ada cara untuk menyembuhkannya. Kemarin aku membereskan kekacauan yang disebabkan oleh Imoogi. Lily terakhir yang bisa menetralisir racun Imoogi itu aku gunakan untuk menetralisir sumber mata air di salah satu desa. Selepas itu Imoogi muncul dan memberi tahu jika ia menanamkan racun pada Kyungsoo. Lily itu langkah dan hanya ada 7 di dunia ini. Semuanya sudah ku gunakan, maafkan aku,” terang Chanyeol. Sehun mendesah kecewa. Pupus sudah harapannya.
“Lalu apa yang harus kita lakukan? Waktu kita tinggal sebulan untuk membuat Kyungsoo hyung sembuh.” Air mata itu terjatuh. Sehun kembali menangis.
“Aku akan berusaha mencari solusinya. Kyungsoo akan baik-baik saja,” ucap Chanyeol lantas menarik Sehun dalam pelukannya. Berusaha menenangkan meski dirinya juga tak tenang.
**
Kyungsoo bersikeras untuk pulang ke rumah. Ia bahkan mogok makan sekarang karena keinginannya tidak dituruti.
Bukan tanpa alasan. Kyungsoo hanya tidak ingin menghabiskan waktunya di rumah sakit.
“Sayang, kau masih sakit. Disini dulu ya, setidaknya sampai kami menemukan cara untuk menyembuhkanmu,” ucap Suho. Kyungsoo merengut, ia menolak suapan dari Suho.
“Aku ingin pulang Ayah. Jebal.. Aku baik-baik saja. Aku bosan disini. Aku tidak ingin menunggu kematian dengan diam saja disini,”
“Hyung... Jangan bilang begitu,”
“Maaf tapi aku benar-benar bosan Sehun-ie. Kajja, kita pulang nee? Aku janji akan menjaga diri dengan baik. Tapi ayo pulang. Dirawat di rumah saja. Aku ingin beraktivitas seperti biasa. Ah- aku juga ingin sekolah. Seminggu disini sudah cukup bagiku.” Suho menghela nafas berat, susah untuk membujuk Kyungsoo yang memang dasarnya sudah keras kepala.
“Baiklah, tapi kita tunggu dokter Lay dulu.” Kyungsoo tersenyum senang lantas mengangguk. Ia kembali menerima suapan dari Suho.
**
KAMU SEDANG MEMBACA
Gumiho Hyung ✔
FanfictionIni kisahku... Seseorang yang suka menyendiri tapi benci kesepian. Hingga di satu titik aku terpuruk dan ingin mengakhiri hidup. Tapi dia datang, menyelamatkanku di bawah remang cahaya rembulan. He is My Guardian. Rubah Ekor Sembilan yang ku panggi...