Derai Sendu

306 47 16
                                    

Tak butuh waktu lama, Chanyeol telah dibawa ke kediamannya bersama Dokter Baekhyun yang menyertainya. Kyungsoo paham sekarang kenapa Sehun tiba-tiba lupa dengan Chanyeol saat ia bertanya. Kehadiran Chanyeol sempat terhapus di dunia ini kala raganya dibawa jauh pergi ke tempat yang tidak bisa ia kunjungi. Itu penjelasan dari Baekhyun yang ternyata sahabat Chanyeol. Baekhyun bercerita ia bertemu Chanyeol pertama kali saat dirinya kecil dan seperti yang ia lihat. Chanyeol tidak pernah berubah, ia tidak pernah menua.

"Aku terkejut seseorang mendatangi klinikku dan membutuhkanku untuk mengobati seekor rubah yang terluka. Pikiranku langsung tertuju pada Chanyeol dan benar saja. Keadaannya cukup memprihatinkan. Aku tidak tau apa yang ia alami tapi mungkin ia melakukan suatu kesalahan besar," terang Baekhyun setelah selesai membalut luka-luka di tubuh Chanyeol.

"Dia mencegah kematian hyung," balas Kyungsoo dengan wajah begitu sendu. Ia tak pernah berpikir melihat Chanyeol terluka sebegitu parah. Baekhyun menghela nafas pasrah.

"Aku manusia biasa dan aku tidak tau hukum apa yang sudah terjadi diluar sana. Tapi kesalahan itu cukup fatal," ucapan itu lagi-lagi menikam Kyungsoo pada perasaan bersalah yang semakin lama semakin dalam.

"Aku hanya memotong dua ekornya," seseorang muncul begitu saja dengan pakaian serba hitam. Membuat Baekhyun dan Kyungsoo terperanjat sampai akhirnya Baekhyun menyadari sesuatu.

"Tutup matamu atau tundukan kepalamu Kyung. Jangan melihatnya," pinta Baekhyun yang langsung dituruti oleh Kyungsoo meski ragu. Bagaimana tidak, Kyungsoo manusia biasa yang bisa saja mati saat itu juga ketika bertatapan dengan Dewa Kematian.

"Kau masih ingat denganku rupanya," ucap Xiumin yang berjalan angkuh dan mendudukkan diri di sofa.

"Bagaimana mungkin aku lupa padamu? Karena kemampuan yang kau berikan aku menjerit ketakutan setiap malam,"

"Kau bisa saja menutup mata batinmu tapi kau tidak melakukannya. Jadi bukan salahku jika memberi sedikit keistimewaan untukmu. Bukankah hadiah cukup bagus? Kau tidak merasa kesepian kan karena duniamu lebih ramai." Baekhyun mendengus kesal. Ramai apanya jika diisi dengan makhluk tak kasat mata yang menyeramkan.

"Tunggu, kau bilang memotong ekor Chanyeol?" tanya Baekhyun yang disambut anggukan takzim dari Xiumin. Kyungsoo hanya berani menyimak percakapan dua orang asing di depannya. Ia tak terlalu ingin ikut campur.

"Dia melakukan kesalahan fatal. Bagaimana bisa ia menunda kematian yang sudah ditakdirkan? Untuk itu dia pantas dihukum. Sebenarnya hukumannya masih lama, tapi dia bersikeras kembali ke dunia manusia hanya untuk menjaga makhluk mungil dihadapanku kini." Kyungsoo hendak mendongak ketika atensinya disebut, tapi Baekhyun disampingnya cekatan menundukkan kepalanya kembali. Tidak etis jika tiba-tiba Kyungsoo meninggal begitu saja saat bertatapan dengan Dewa Kematian yang terlihat begitu membencinya.

"Itu karena Chanyeol tulus menyayanginya. Dia bahkan tetap mempertahankan eksistensinya dalam ingatan Kyungsoo sewaktu kau berusaha menghapus kehadiran Chanyeol di dunia ini,"

"Karena itu aku membencinya. Chanyeol tidak mengerjakan tugasnya dengan baik. Imoogi sampai sekarang masih berkeliaran dan membahayakan nyawa manusia. Aku tidak bisa membiarkan itu,"

"Kenapa bukan kau saja yang membunuh Imoogi? Bukankah kekuatanmu lebih tinggi, kenapa harus Chanyeol?" tanya Baekhyun nyalang.

"Karena itu adalah alasan kenapa Chanyeol diciptakan. Imoogi awalnya baik, tapi sifat serakahnya membuatnya kehilangan jati dirinya dan berakhir merusak hutan semaunya. Untuk menjaga kelestarian alam, Chanyeol hadir. Ia berperan penting dalam menjaga alam dan memburu Imoogi,"

"Lalu apa yang akan terjadi jika Chanyeol hyung berhasil membunuh Imoogi?" Kyungsoo mengeluarkan suaranya meski sedikit bergetar. Rasa takutnya begitu kentara tapi tak ayal rasa penasarannya lebih dominan. Xiumin tersenyum sejenak sebelum menjawab pertanyaan Kyungsoo.

Gumiho Hyung ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang