Senandika Kenangan

312 47 20
                                    

Pantai pasir putih itu terlihat begitu memesona. Ditemani nyiur pohon kelapa, keluarga kecil itu berkumpul dengan sebutir kelapa muda di tangan sembari menikmati senja. Piknik keluarga ini ide dari Sehun yang ingin liburan sebelum berpusing ria menghadapi ujian. Sebenarnya Suho hendak menolak karena pekan depan Kyungsoo sudah ujian, ia takut belajar putra sulungnya itu terganggu. Tapi Kyungsoo justru menyetujui ajakan Sehun, jadilah sekarang mereka menikmati family time.

Pulau kecil itu betulan Suho sewa selama tiga hari untuk memanjakan buah hatinya. Tidak tanggung-tanggung memang. Ia bahagia melihat kedua putranya bersenang-senang. Meski sesekali berebut tapi Kyungsoo dengan mudah mengalah ketika Sehun mengeluarkan aegyonya. Lucu sekali. Suho ingin menghentikan waktu agar bisa menikmati momen itu lebih lama. Tapi nyatanya secepat itu waktu berlalu.

"Sehun-na, lihat ini," ucap Kyungsoo sembari membawa seekor anjing kecil berwarna putih yang menggemaskan. Mata Sehun berbinar, dengan hati-hati ia menerima anjing itu.

"Wah.. lucu. Dimana Kyungsoo hyung mendapatkannya?" tanya Sehun.

"Aku menemukannya di dekat pohon. Aku kira apa ternyata seekor anjing kecil yang terjebak plastik," jelas Kyungsoo.

"Hyung... Jangan terlalu baik,"

"Maksudmu?"

"Terakhir hyung menolong Chanyeol hyung kita berpisah. Dia juga membuat hyung menderita karena diasuh orang tua yang jahat,"

"Cukup Sehun. Kita sudah memilih untuk tidak membahas masa lalu lagi,"

"Tapi memang kenyataan begitu kan?! Karena Chanyeol hyung kita terpisah belasan tahun. Karena Chanyeol hyung, Kyungsoo hyung harus menderita dibawah tekanan paman jahat. Bekas luka itu menjelaskan semuanya hyung!"

"Tapi karena Chanyeol hyung kita bisa bertemu kembali. Karena dia, aku masih ada disini!" bentak Kyungsoo. Ia berbalik lantas melangkah pergi. Tidak habis pikir dengan perkataan Sehun yang keterlaluan. Bagaimana kalau Chanyeol dengar? Hyungnya itu pasti akan sedih.

"Kyungsoo-ya," panggil Chanyeol. Kyungsoo mendongak, ia melihat Chanyeol berdiri tidak jauh dari hadapannya. Senyumnya mengembang. Langkahnya ringan berlari hendak memeluk Chanyeol. Tapi nahas, tinggal satu meter tubuhnya terjatuh karena kaki kanannya lagi-lagi tidak mampu menopang tubuhnya.

"Ck.. Menyebalkan," keluh Kyungsoo. Chanyeol tertawa, ia berubah wujud.

"Hadiah yang indah bukan?" ucap Imoogi.

"Sialan kau! Kenapa kau tidak membunuhku saja?!"

"Kau mau ku bunuh?" Imoogi mendekat. Ia mengangkat dagu Kyungsoo. Mata tajamnya ikut menatap nyalang mata elang milik Kyungsoo.

"Belum saatnya. Aku belum puas melihatmu menderita,"

"Kenapa? Kenapa aku?!" Imoogi tidak menjawab, ia memilih pergi dari tempat itu karena mencium keberadaan Chanyeol disana.

**

Langkah Chanyeol terhenti, ia sempat mencium aroma Imoogi di sekitar sini. Pandangannya menyisir ke arah taman dan terkejut begitu menemukan Kyungsoo bersimpuh di tanah. Ia segera mendekat dengan wajah penuh kekhawatiran.

"Kyungsoo-ya, kau kenapa?" tanya Chanyeol.

"Pergi! Aku tidak akan termakan tipu muslihatmu lagi! Kau bukan Chanyeol hyung!" teriak Kyungsoo.

"Hush.. Tenanglah ini aku. Maaf aku terlambat, kau pasti bertemu Imoogi lagi ya?" Kyungsoo mendongak, ia menatap manik mata Chanyeol dengan lekat. Sang empu tersenyum lalu berkedip pelan dan menampakkan mata rubah miliknya.

"Sekarang kau percaya?"

"Hyung." Kyungsoo memeluk Chanyeol. Ia ketakutan sekarang karena bayang-bayang Imoogi terus menghantuinya.

Gumiho Hyung ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang