Begitu pagi menjelang, Kyungsoo terbangun dengan mata sembab akibat menangis semalaman. Tubuhnya benar-benar lemas sekarang seolah ia tidak punya tenaga lagi untuk menghadapi dunia. Perlahan Kyungsoo bangkit, melirik sebentar ke susu coklat hangat yang hanya ia habiskan setengah.
Bruk... Saat membuka pintu, Kyungsoo sedikit terkejut karena mendapati Chanyeol yang terjatuh di depannya. Sepertinya kakaknya itu bersandar di pintu semalaman.
“Ouch..” aduh Chanyeol seraya mengusap kepalanya. Ia segera bangkit dan mendapati Kyungsoo menatapnya tanpa ekspresi.
“Masih sakit?” tanya Chanyeol sesaat setelah menepuk pelan pipi kemerahan milik Kyungsoo. Bukannya menjawab air mata Kyungsoo kembali turun. Penolakan semalam benar-benar menyakitkan. Ia tidak diterima di keluarga kandungnya sendiri.
“Hush.. sudah tidak apa-apa. Jangan menangis.” Kyungsoo mendekat dan memeluk Chanyeol. Menumpahkan seluruh tangisannya di dada bidang sang kakak.
“Kalau keluargamu tidak mau menerima biar hyung saja yang merawatnya. Aigoo, aku belum menikah tapi sudah punya anak,”
“Me-Memangnya ada gumiho betina hyung?” tanya Kyungsoo di sela-sela tangisannya. Chanyeol mengernyit sejenak, bingung juga dengan pertanyaan barusan.
“Mwolla. Aku tidak pernah melihatnya. Lupakan saja, kajja kita jalan-jalan,” ajak Chanyeol. Kyungsoo terkekeh geli lantas mengangguk. Ide bagus untuk melupakan masalahnya walaupun sementara.
**
Ruangan itu cukup luas tapi terasa begitu sesak bagi seorang Kim Suho. Disinilah ia menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk melupakan kejadian yang merenggut kebahagiaan keluarganya. Mulai dari anak sulungnya yang hilang hingga kematian sang istri sampai tidak sadar dirinya telah melewatkan hal-hal kecil yang penting.
Suho memeluk kesedihannya sendiri padahal Sehun dengan lapang dada mengulurkan pelukannya. Bersedia menemaninya untuk merengkuh sedih bersama. Tapi ia terlalu gengsi karena merasa kepala keluarga tidak pantas untuk bersedih.
Namun siapa sangka, anaknya yang dulu hilang kini kembali. Dan apa yang ia berbuat kemarin sungguh membuatnya menyesal sekarang. Suho terlalu terkejut hingga tanpa sadar merusak pertemuan pertamanya dengan Kyungsoo.
Album foto itu terlihat masih bersih meski sedikit usang. Ada gambarnya dirinya dengan keluarga kecilnya yang bagaimana. Ada foto-foto masa kecil Kyungsoo juga Sehun disana. Sampai akhirnya foto itu berhenti di masa liburan terakhir bersama keluarga.
Si sulung tak pernah kembali sejauh apapun ia mencari. Hingga saat ia menyerah, putranya datang tiba-tiba. Mengisi kembali ruang yang telah lama ditinggalkan. Sehun benar, Suho terlalu menyayangi Kyungsoo. Apapun tentang anak sulungnya itu masih segar di ingatannya. Meski sekarang dirinya mulai termakan usia.
“Kyungsoo sudah besar sekarang ya,” lirih Suho sembari menyentuh lembut foto Kyungsoo kecil disana.
“Maafkan Ayah dan Ibu ya nak,” lanjutnya lantas memeluk album foto itu dengan ratapan tangis.
**
Sama halnya dengan Suho, Sehun juga larut dalam kekecewaannya. Ia berdiam diri di kamar enggan untuk keluar bahkan sarapan yang bibi pembantu berikan tadi pagi belum ia sentuh.
“Ibu.. Maaf Sehun gagal membawa kakak kembali,” ujarnya lirih sembari menatap figura sendu ibu juga kakaknya. Menangis haru saat membawa kedua foto itu dalam peluknya karena raga mereka tak mampu ia raih sekarang.
**
Rumah makan itu terlihat sederhana tapi tak apa. Cukup untuk membuat dua insan itu kekenyangan setelah memesan berbagai macam makanan yang memenuhi meja. Mata Kyungsoo langsung berbinar begitu melihat hidangan seafood di meja. Sudah lama ia tidak makan mewah seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gumiho Hyung ✔
FanfictionIni kisahku... Seseorang yang suka menyendiri tapi benci kesepian. Hingga di satu titik aku terpuruk dan ingin mengakhiri hidup. Tapi dia datang, menyelamatkanku di bawah remang cahaya rembulan. He is My Guardian. Rubah Ekor Sembilan yang ku panggi...