Prolog

691 79 8
                                    

All I could feel was a "goodbye"

Those only words you wrote, it's plenty to understand ya

Yoru Ni Kakeru (Into the Night) English Version - Yoasobi


< - - - - - >

"... maaf, Izu-Kun. Ibu menyayangimu..."

Rekaman itu berhenti, diiringi derit tali yang melingkar pada sebilah kayu. Sekali lagi, tangan gelap itu menekan tombol pada benda kotak hitam di lantai, memutar ulang kalimat yang sama. Matanya terus menengadah, memandangi wajah pucat yang tergantung di langit-langit kamar.

Srrereek...

Alat pemutar dari rekaman itu berbunyi, sebelum memulai kalimat pembuka yang sudah di hafal olehnya. Pertanyaan demi pertanyaan terus menghantui, tapi tak satu pun jawabannya muncul ke permukaan. Sebuah buku dengan sampul gosong tergeletak di lantai. Buku yang menjadi tonggak impiannya. Mimpi yang mulai menghitam dan terbakar menjadi abu.

"Datanglah akhir minggu ini ke pantai Dagoba. Aku akan melatihmu!"

Ingatan itu sedikit menyadarkannya. Membangkitkan amarah yang terlupakan. Mengalahkan rasa lemas akibat sudah berhari-hari tidak menyentuh makanan. Kantuk kembali datang, anak itu tidak ingat kapan terakhir kalinya dia tertidur nyenyak. Tanpa mimpi buruk dan bayangan teman-temannya yang terus meneriakkan kata-kata makian.

"Persetan!" Geramnya sambil melemparkan buku itu ke dinding. Buku itu terjatuh, terbuka tepat pada sebuah lembaran berwarna. Sosok besar dan berotot tergambar jelas di sana, dengan berbagai tulisan dan guratan kasar yang membara. Namun, garis berwarna merah terlihat paling menonjol. Memenuhi halaman dengan coretan kasar dan tak beraturan.

"Pembohong! Mereka semua!" Anak itu memukulkan kepalan tangannya ke lantai. Membuatnya semakin memar dan berdarah. Rasa sakit itu, merupakan pelampiasannya. Kepada Tuhan yang telah memberikannya hidup.

"Tolong, bunuh aku juga!"

< - - - - - >

The Dark Side [VILLAIN DEKU AU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang