"Someone may tell that it doesn't make sense
Abandoned in sadness Look at these flames
It's not a lie
It's not a lie"
Believe - Shoushi Sakiyama
< - - - - - >
"Dari mana kau bisa seyakin itu?"
Tidak pernah ada yang tahu apa yang dipikirkan oleh sahabat karibnya, baik sosok yang terdekat dengannya sekali pun. All Might bahkan bisa memilih seorang anak sekolah menengah secara acak di jalan, tanpa tahu asal usul anak tersebut. Bisa dikatakan, anak yang dipilihnya jauh di bawah kategori untuk menjadi pewaris quirk hebat yang telah diturunkan dari generasi ke generasi. Dia membuang daftar nama siswa Yuei dengan potensi sebagai calon pahlawan terbaik dan memilih anak tersebut.
All Might menghela nafasnya panjang, "aku baru bertemu dengannya satu kali, tapi aku sangat mengenal tatapan penuh tekad yang ditujukan ke arahku. Aku yakin, Bakugo-Shounen juga berpikir hal yang sama denganku."
"Katsuki Bakugo? Anak yang menjadi saksi kematian teman sekelasnya?" Tsukauchi mencondongkan tubuhnya. Kasus ini terdengar semakin menarik.
Tok tok tok...
Ketukan pintu mengurangi ketegangan di ruang kerja Tsukauchi. Pria berbalut celana bahan abu-abu dan kemeja putih polos itu berdiri dari kursinya. Lengan lainnya sibuk melonggarkan dasi merah yang membelit lehernya selama hampir 17 jam.
"Masuk." Sahutnya singkat. All Might membenarkan posisi duduknya. Melirik kopi yang diberikan Tsukauchi, menyeruput minuman yang sudah dingin tersebut untuk mengalihkan perhatian.
Seorang polisi, bawahan Tsukauchi masuk, memberi hormat singkat, kemudian bergerak mendekati meja kerja Tsukauchi.
"Laporan terbaru. Dua Underground hero dinyatakan tewas. Pelaku belum tertangkap. Salah satunya merupakan villain dengan rekam jejak paling aktif satu tahun belakang."
Tsukauchi membalik berkas laporan dengan pandangan fokus. Membaca cepat kalimat demi kalimat dan menelaah foto-foto di lokasi kejadian.
"Villain misterius yang tidak pernah meninggalkan jejak?"
Bawahan tersebut mengangguk, "tapi kami menemukan satu set pakaian yang menjadi ciri khas pelaku. Jaket hitam bergaris hijau gelap, topi serta masker hitam."
Tsukauchi tersenyum bangga, "lakukan tes DNA secepat mungkin. Dia selalu berhati-hati, tapi saat ini meninggalkan petunjuk penting. Tangkapan besar malam ini."
Bawahan Tsukauchi tidak bergeming meski sudah mendapatkan perintah. "Kenapa?" Pertanyaan itu akhirnya keluar dari mulut Tsukauchi.
"Tes DNA sudah di lakukan. Hasilnya terlampir pada halaman terakhir."
Tsukauchi membalik cepat kertas-kertas di dalam berkas. Menemukan kertas yang dimaksud, membaca detail kertas yang berisikan kombinasi huruf dan angka yang rumit. Skrining sudah dilakukan terhadap data penduduk Jepang dan hasil yang keluar membuatnya terkejut. Menyerah, dia melirik All Might yang menyeruput kopi dengan setengah hati.
"Toshi, aku tidak tahu apakah kau memiliki insting yang baik atau intel milikmu lebih cepat dibanding kami." Tsukauchi menunjukkan berkas tersebut ke arah All Might. Sang sahabat menyemburkan kopi di mulutnya, kemudian terbatuk-batuk hebat. Tangannya bergerak cepat mengambil sapu tangan dan menarik kertas tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Dark Side [VILLAIN DEKU AU]
Fanfiction"Dulu, aku punya mimpi. Itu sudah lama. Apa kau lupa?" Hidup tidak selalu berjalan sempurna. Keajaiban tidak selalu datang pada orang yang menanti. Hingga akhirnya, kegelapan yang datang menghampiri. "Wanita itu sudah mati. Aku masih ingat." Kemati...