Chapter 02 : Scrap

401 49 18
                                    

"Running and falling
I'll embrace this pain that won't disappear
The world is quietly waiting
For this moment"

Kaikai Kitan - Eve


< - - - - - >

Suara langkah sepatu bergaung dan memantul di lorong panjang itu. Langkah berat seorang laki-laki jangkung dan langkah ringan dari sepatu merah miliki Izuku. Merah adalah warna favoritnya sejak dulu, meski sekarang ia menyukainya dengan alasan yang berbeda. Warna merah sangat sempurna untuk menyembunyikan percikan darah para korbannya.

"Seberapa jauh lorong ini?" Gumam Izuku yang bosan karena tidak menemukan hal menarik selain dinding abu-abu pudar di sekitarnya.

"Kau akan tahu." Giran menghisap dalam rokok di bibirnya, kemudian menghembuskan asap kelabu. Izuku terbatuk ketika ia melewati asap tersebut.

"Berhenti merokok Giran. Kau akan mati muda jika begini."

"Kau kira umurku berapa bocah?" Gelak tawa keluar dari mulut Giran. "Lihatlah dirimu. Kau masih mengkonsumi obat-obat itu? Seharusnya aku yang memberi nasihat seperti itu padamu."

"Justru itu tujuanku." Gumam Izuku. Menggantukan kalimat selanjutnya yang dapat di tebak oleh Giran dengan mudah.

Untuk mati...

Giran melirik anak di belakangnya. Berjalan tegap dengan sorot waspada, pikirannya penuh dengan berbagai rencana dan perhitungan yang matang. Ia berkembang pesat, setelah satu tahun lebih menjalani pelatihan darinya. Jauh melebihi ekspektasinya pada anak ringkih yang tidak bisa melakukan apa pun selain menggunakan otaknya.

Karena inilah 'dia' tertarik padanya.

"Kita hampir sampai, rapihkan dirimu."

Giran memasukkan rokoknya dalam sebuah kantung kecil yang selalu ia bawa kemana pun. Pemilik gedung ini tidak menyukai tempat tinggalnya kotor oleh sampah. Izuku melepaskan topinya dan berusaha sebaik mungkin merapihkan rambutnya.

Akhirnya mereka menemukan sebuah pintu besar di bagian ujung lorong. Hanya beberapa langkah dan mereka berhenti di depannya. Giran melirik Izuku, anak itu kembali fokus setelah berusaha merapihkan rambut ikalnya dan tidak membuahkan hasil berarti.

"Jangan membuat dia kesal Izuku, ini peringatan penting dariku."

Izuku mengangguk acuh. Giran tidak perlu khawatir, karena selama ini Izuku selalu menuruti perintah dengan baik. Tapi ada saatnya dimana ia kehilangan kendali akan emosi, terlebih ketika menyangkut masa lalunya. Hal itu tidak pernah berakhir baik. Beruntungnya, selama ini meski terlibat pertengkaran serius dengan beberapa penjahat, Izuku selalu kembali dalam keadaan utuh. Namun Giran tidak pernah mendengar kabar dari lawannya setelah kejadian itu.

Giran menghela nafas untuk menghilangkan rasa gugup. Ini kedua kalinya ia bertemu langsung dengannya. Pertemuan pertama bukanlah pengalaman yang menyenangkan.

Klak!!

< - - - - - >

Pintu terbuka lebar. Giran melangkah bersama Izuku, menerobos kegelapan. Tidak lama, pintu tertutup dengan sendirinya. Cahaya biru berpendar di tengah ruangan besar. Mata Izuku mulai terbiasa melihat dalam gelap. Hal pertama yang menarik perhatiannya adalah tabung-tabung tinggi yang berisikan cairan mencurigakan dengan sosok-sosok gelap di dalamnya. Otak Izuku berpikir cepat, menganalisa nakhluk aneh di dalam sana.

The Dark Side [VILLAIN DEKU AU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang