Bab 12 : 'Hero' Killer

211 21 2
                                    

"I'm not interested in knowing the ending of this, I can't see it, so I'll keep on fighting

Don't be a lonely craven who sets their own limits"

Gamushara - CHiCO with HineyWorks


< - - - - - >

Sepatu merah Izuku – menjadi satu-satunya warna mencolok dari penampilan barunya – menjelajahi lorong panjang di sebuah pabrik terbengkalai. Sesekali langkahnya di ketukkan cukup kuat, memberikan informasi pada siapa pun di dalam sana akan keberadaannya. Sekaligus menyembunyikan perasaan riang setelah melakukan aksi nya secara terang-terangan dan mendapatkan respon yang sangat baik dari musuh-musuhnya.

Langkah ringan tersebut berhenti tepat di sebuah pintu besar. Beberapa bulan lalu, dia merasa ketakutan dan penasaran ketika berdiri di sana bersama Giran, namun hari ini ia bisa bersikap lebih tenang. Sungguh, waktu berlalu dengan sangat cepat. Tangannya yang berbalut sarung tangan hitam mengetuk pintu pelan. Tidak butuh waktu lama, pintu terbuka lebar, menyambut kedatangan Izuku.

Berapa kali pun Izuku datang ke pabrik pembuatan monster bernama Nomu tersebut, ia tidak pernah puas dan selalu mendapatkan kejutan-kejutan yang menganggumkan. Hari ini, ia menemukan satu tabung besar yang berpendar kehijauan, tampak sosok baru dengan sayap yang terlipat rapih di balik punggungnya melayang di tengah tabung. Izuku bersiul kagum melihat mahakarya baru tersebut, senyum lebar muncul ketika dia menyadari bahwa sosok itu dibuat berdasarkan mayat yang ia serahkan beberapa minggu lalu.

"Lihat dirimu, aku membuatkan rupa monster yang selama ini kau perankan dengan baik. Apakah menyenangkan menjadi sosok monster yang sesungguhnya?" Suara tawa Izuku menggema, meski ia meredamnya sebaik mungkin. Perasaan senang membuncah melihat teman lamanya – sosok yang selalu membuntuti Katsuki – berubah menjadi monster bersayap yang tidak memiliki akal. Hanya patuh pada perintah. Suatu saat, monster ini akan menjadi miliknya.

Izuku menempelkan wajahnya di kaca, menatap lama pada mahakarya tersebut. "Hei, kau terlihat cukup tampan." Bisiknya sambil tersenyum lebar.

"Kau terlihat senang." Gumaman yang berhasil membuat Izuku melepaskan diri dari obsesinya pada monster di dalam tabung dan berbalik memasang sikap serius. Izuku menunduk memberi hormat pada sang Master.

"Saya dengar, anda memanggil saya Master."

Pria di atas kursi roda tersebut mengangguk. Lengan kirinya bergerak menopang kepala seolah memikirkan sesuatu.

"Aku ingin kau menjemput seseorang. Aku sudah melacak lokasinya, Kurogiri akan mengantarmu melalui portal." Perintah itu terdengar mengambang, seolah All for One merasa ragu dengan permintannya tersebut.

"Apa yang perlu saya lakukan selain menjemputnya?" Pertanyaan yang diharapkan All for One.

"Untuk sekarang, bujuk agar dia mau mengikutimu. Tegaskan siapa Mastermu." All for One mangambil jeda cukup lama, memikirkan untung dan rugi dari rencananya saat ini. "Kau, merupakan pengamat yang bagus. Gunakan bakatmu."

Izuku tersenyum mendengar permintaan tersebut. Sudah lama dia ingin mengambil posisi sebagai tangan kanan sang Master, sebagai salah satu orang terpercaya sekaligus posisi yang lebih tinggi dari Shigaraki. Ia menyembunyikan kebahagiaan tersebut sebaik mungkin, kemudian menjawab permintaan All for One dengan tegas. Setelahnya sebuah portal terbuka di antara mereka. All for One mengedikkan dagu pada portal tersebut.

The Dark Side [VILLAIN DEKU AU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang