Chapter 09 : Lucid Dream

281 38 1
                                    

"I tried to keep my pain inside

But it only hurt the ones around me

I just wanted someone to notice"

Uma to Shika - Kenshi Yonezu


< - - - - - >

Malam itu, Katsuki berpikir untuk langsung pulang setelah menikmati permainan di Arcade bersama teman-temannya. Ingatannya tiba-tiba berputar pada hari terakhir ia melihat teman masa kecilnya di kelas. Tidak banyak yang berubah dari anak penakut dan menjadi mainan menyenangkan baginya untuk mengisi waktu luang di sekolah. Tapi, anak menyedihkan itu tidak terlihat seperti biasanya. Tidak bergumam menyebalkan, atau mencorat-coret buku catatan menjijikkan miliknya. Bahkan ia tidak pernah melihat anak itu makan siang di kantin atau membawa bekal ke sekolah.

"Aish, kenapa aku terlalu memikirkannya. Biarkan saja si brengsek itu, mungkin dia sudah sadar akan posisinya." Katsuki terkekeh angkuh.

Sebuah bayangan menghalangi langkahnya.

"Siapa yang menghalangi jalanku, sialan!" Ia mengangkat kepalanya, menemukan surai hijau gelap yang acak-acakan.

Melihat hal itu Katsuki tersenyum merendahkan, "oh si tidak berguna. Apa mau mu Deku?"

Izuku tidak bergeming. Kepalanya yang tertunduk membuat Katsuki tidak bisa membaca ekspresi wajah yang ditunjukkan.

"Minggir!" Melihat Izuku yang menghalangi jalannya membuat Katsuki kesal. Petir terus menggelegar, ia harus sampai di rumah sebelum hujan turun.

Izuku tetap di tempatnya. Menunduk dengan tangan terkepal.

"KAU TIDAK PUNYA KUPING BODOH?!! AKU BILANG MINGGIR!!"

Teriakan itu bersamaan dengan langkah Katsuki yang mendekat, bahunya menabrak Izuku dengan keras. Membuat anak itu jatuh terduduk. Isi tas sekolahnya keluar berantakan. Katsuki menginjak puas barang-barang yang berserakan itu.

"Cih, berani-beraninya menghalangiku! Tempatmu akan selalu berada di bawah sana Deku!"

"Kachan..." Panggilan itu menarik perhatian Katsuki. Terlebih ketika ia melihat Izuku berdiri dengan susah payah.

Lemah. Kenapa si lemah ini pernah menjadi temanku?

"Sampai kapan pun, kau tidak akan menganggapku ada."

Katsuki tersenyum culas, "ya. Aku tidak pernah mengakui keberadaanmu, Deku."

"Kalau begitu, bukankah lebih baik aku menghilang saja?"

Racauan yang sedikit mengganggu telinga Katsuki. Terlebih, ia bisa melihat tatapan kosong Izuku di balik poni lebat yang menutupi wajahnya. Katsuki menyadari bahwa kali ini ia sedikit keterlaluan.

"Pulanglah Deku, aku sedang tidak ingin meladenimu." Katsuki berbalik perlahan, melanjutkan perjalanan pulangnya.

Beberapa langkah, Katsuki merasa ada yang tidak beres. Kepalanya terus memberikan perintah untuk berpaling kembali, seperti ditarik oleh magnet kuat. Hal yang akhirnya ia turuti dengan terpaksa, namun justru menjadi gambaran buruk dalam hidupnya.

The Dark Side [VILLAIN DEKU AU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang