"Woi!! bangun!!" teriak Kevin di depan pintu kamar Rose kakaknya.
Berkali-kali Kevin berdecak kala tidak mendapati sahutan atau balasan dari balik pintu tersebut. Hal tersebut bukan hal yang aneh lagi bagi mereka bahkan sudah menjadi rutinitas mereka untuk membangunkan sang putri tidur.
Sebelum melihat keganasan Kevin membangunkan kakaknya Rose terlebih dahulu mari kita berkenalan dengan putra kedua pasangan Abigail Emerson dan Nathan Ricardo adalah Kevin Rivano.
Cowo dengan tubuh yang tinggi, tampan, rambut berwarna hitam seperti Papahnya dan memiliki bola mata seperti Papahnya yaitu hitam pekat hanya saja wajah baratnya yang di warisi dari Mamahnya.
Kevin merupakan cowo yang bersikap dingin kepada orang lain namun, hangat kepada keluarga. Selain itu Kevin juga merupakan tipe orang yang possesive bahkan tak jarang Rose sering terkena imbasnya.
Walaupun Kevin anak ke dua namun, ia seperti anak pertama dan memberikan contoh kepada Rose tapi ia tidak keberatan dengan hal itu bahkan Abigail dan Nathan juga tidak keberatan.
Kevin dan Rose bersekolah di sekolah yang sama hanya saja beda kelas dan beda tempat. Jika Rose SMA kelas dua maka Kevin SMP kelas delapan. Di sekolah Kevin selalu mengelus dada bahkan membuang napas secara kasar melihat kelakuan Rose kakaknya yang akhlakless.
Rose Kecilku atau yang kerap di sapa Rose merupakan seorang gadis yang imut, mungil, pendek, berambut coklat seperti Mamahnya, dan berbola mata biru laut seperti Mamahnya.
Namun, di balik paras Rose yang menjadi idaman kaum hawa dan adam ada sisi keganasan dan kenakalan yang membuat mereka mungkin akan ilfeel. Bukan sembarang orang bisa dekat dengan Rose. Jika ada yang macam-macam maka Rose akan bertindak gila kepada orang tersebut.
Bahkan Kevin juga akan bertindak gila jika ada yang mencoba dekat dengan Rose atau bermain-main dengan Rose. Selain Rose dan Kevin, ada satu orang lagi yang menjadi penghuni rumah tersebut yang merupakan anak terakhir dari pasangan Abigail Emerson dan Nathan Ricardo.
Penghuni tersebut adalah Satria Pratama. Cowo kelas tiga SD yang memiliki paras seperti Kevin hanya saja ia memiliki rambut yang sama seperti Mamahnya dan Rose.
Satria merupakan orang yang paling usil di rumah tersebut. Bahkan tak jarang di setiap waktu Satria berbuat kejahilan dan orang yang sering terkena imbas akan kelakuannya adalah Rose.
Oke!! Back to cerita!!
"Ngapa Bang?" tanya Satria tiba-tiba muncul entah dari mana.
Kevin menatap Satria dengan menaikkan salah satu alisnya melihat penampilan Satria yang menenteng tasnya dengan satu tangan di punggung, seragam sekolah yang di keluarkan dengan satu kancing atas di buka.
"Lo mau sekolah begitu heh?! Benerin dulu tuh," ucap Kevin sembari menggelengkan kepalanya.
Mendengar ucapan Kevin tersebut membuat Satria memutar kedua bola matanya malas dan memandang Kevin jengah.
"Aelah ngaca atuh Bang!! Lo juga begitu pakaiannya," ucap Satria.
Kevin memutar kedua bola matanya malas. Memang benar tampilan Satria dan Kevin tidak jauh beda. Perbedaannya berada di kancing saja. Jika Satria membuka satu kancing maka Kevin membuka dua kancing.
"Serah lo dah!!" ucap Kevin malas membuat Satria memutar kedua bola matanya malas.
"Ngapain lo disini?" tanya Satria.
"Bangunin kakak lo," jawab Kevin.
"Dih kakak lo juga kalik," ucap Satria malas.
"Ya kakak lo kan?!" ucap Kevin malas.
"Kakak lo sama gue Bang," ucap Satria dengan malas.
Mendengar ucapan Satria tersebut membuat Kevin berdecak malas.
"Yauda sih ngapain juga treak-treak depan pintu kan biasanya kagak di kunci juga," ucap Satria malas.
"Coba buka gih," ucap Kevin sembari mengkode Satria untuk membuka pintu kamar Rose.
Salah satu tangan Satria terulur untuk memutar knop pintu ke kanan dan ke kiri namun, beberapa detik setelahnya Satria memutar knop pintu ke kanan dan ke kiri dengan kasar.
"Ga bisa kan?" tanya Kevin yang di jawab anggukan oleh Satria.
"Tumben di kunci, kenapa?" tanya Satria.
"Lah mana gue tau!! Ngapain juga lo tanya ke gue heh?" ucap Kevin malas.
"Ya kan biasanya si Rose kagak ngunci pintu," ucap Satria.
"Bener juga sih," ucap Kevin.
"Dari jaman orok sampe sekarang nih kagak pernah kunci pintu lah ini tiba-tiba di kunci aneh sumpa!!" ucap Satria yang di jawab anggukan oleh Kevin.
Saat Kevin dan Satria tengah asik bergelut dengan pikiran mereka masing-masing tentang kenapa pintu kamar Rose terkunci terinstruksi oleh sebuah teriakan yang memanggil nama mereka.
"KEVIN!! SATRIA!! SARAPAN DULU!! DI LANJUT ABIS SARAPAN BANGUNIN ROSENYA!!" teriak Mama.
"IYA MA!!" balas Kevin dan Satria bersamaan.
Sedetik kemudian Satria dan Kevin menyingkir dari depan pintu kamar Rose dan berjalan menuju ruang makan yang berada di bawah. Ketika sampai di meja makan Satria dan Kevin mendapati Papahnya yang memakai jas sembari membaca koran di temani secangkir kopi dan Mamahnya yang sibuk menata alat makan.
"Pagi!!" sapa Kevin.
"Pagi Ma, Pa!!" sapa Satria.
Mendengar sapaan dari kedua putra mereka sontak Mamah dan Papah menghentikan aktivitasnya masing-masing dan memandang kedua putranya dengan lembut.
"Pagi juga!!" balas Papa dengan senyum tipis.
"Pagi juga sayang!!" balas Mama dengan senyum manis.
"Ayo duduk dulu terus sarapan," sambung Mama.
Mendengar itu Kevin dan Satria menganggukkan kepalanya dan segera menarik salah satu kursi kemudian duduk di situ.
"Mau makan apa?" tanya Mama.
"Memang ada yang lain selain nasi goreng Ma?" tanya Satria sembari menaikkan salah satu alisnya membuat Mama memutar kedua bola matanya malas.
"Ya nasi goreng sama apa gitu maksud Mama," jawab Mama malas.
"Emang adanya nasi goreng sama apa aja?" tanya Satria.
"Nasi goreng sama telur atau sosis atau polosan atau nasi goreng dengan tambahan akhlak juga ada," jawab Mama ketus.
"Udah-udah!!" ucap Papa melerai perdebatan yang akan berlanjut antara istri tercintanya dengan sang putra tersayang.
"Kevin nasi goreng sama apa?" tanya Mama.
"Telur aja Ma," jawab Kevin.
"Ini," ucap Mama sembari menyerahkan sepiring nasi goreng dengan tambahan telur di atasnya.
"Papah?" tanya Mama.
"Sama kayak Kevin Ma," jawab Papa.
"Ini," ucap Mama sembari menyerahkan sepiring nasi goreng dengan tambahan telur di atasnya sama seperti Kevin.
Setelah itu Mama mengambil nasi goreng untuk dirinya sendiri dan makan dengan tenang. Satria yang melihat itu menganga tidak percaya.
"Lah Ma aku belom di ambilin elah!!" ucap Satria kesal.
"Dih ambil sendiri bisa kan? Masih punya tangan juga," ucap Mama dengan ketus membuat Satria semakin membuka mulutnya lebar tidak percaya.
SEMARANG, 24 JUNI 2021
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Te Quiero [END] ✔
RomancePercaya ga cinta pandangan pertama? Kalau ga percaya berarti kalian sama dengan Rose Kecilku seorang gadis pendek yang imut tapi mudah marah seperti gunung berapi aktif. Namun, dalam sekejap Rose mempercayai kalimat tersebut saat memandang Nicholas...