TQ • PERTENGKARAN

368 23 0
                                    

"Sama aja lah anjing!!" teriak Putri.

"Beda bego!!" balas Satria.

Mereka berdua Satria dan Putri saling berpandangan sinis.

"Diem!!" sentak Kevin membuat kedua orang itu terdiam walau lewat tatapan mereka masih berdebat.

"Lagian tumben banget lo sewot biasanya juga kagak se sewot begini!! Pms lo?" tanya Satria tepat sasaran membuat kedua pipi Putri merona malu.

"A-apaan sih lo!!" balas Putri gugup yang di balas dengan senyum remeh oleh Satria.

"HEH GIMANA CARANYA GUE GA SEWOT KALAU LO TIBA-TIBA MINTOL KE GUE NYANGKUT ROSE DAN ROSE KAGAK MASUK SEKOLAH!!!" teriak Putri selanjutnya.

Flasback on

"Put tumben si Rose kagak masuk?" tanya Arka sembari membereskan buku dan alat tulisnya yang di balas dengan Putri memutar kedua bola matanya malas.

"Yang harusnya gue tanya tumben lo lo semua kagak cabut," ucap Putri malas sembari menunjuk Bagas, Candra, Arka, dan Gilang.

"Cabut ga ada Rose ga seru," ucap Bagas yang di jawab anggukan oleh semua orang.

"Serah lo pada dah," balas Putri malas.

"Tapi serius lo ga tau kenapa Rose ga masuk?" tanya Gilang.

"Kagak tau jubaidah maemun!!" jawab Putri kesal.

"Aneh banget!! Dah lah gue mau balik bye!!" ucap Candra kemudian pergi keluar dari kelas.

"Gue juga," sambung Bagas dan ikut menyusul Arka.

"WOI TUNGGUIN NJING!!" teriak Arka.

"Gue duluan Put," ucap Gilang yang di jawab anggukan oleh Putri.

Tak selang berapa lama akhirnya Putri juga menyusul mereka. Namun, tepat setelah dirinya keluar dari pintu kelas ponselnya berdering menandakan ada panggilan yang masuk. Putri mengernyitkan dahi kala melihat nama Kevin tertera disana.

"Lah tumben nih bocah nelpon gua," gumam Putri kemudian mengangkat panggilan tersebut.

Tutt

"Halo Vin kenapa?" tanya Putri sembari berjalan menuruni tangga.

"Dimana?" tanya Kevin yang membuat Putri mengernyit bingung.

'Gila serasa gue di tanya pacar njir!!' batin Putri kemudian terkekeh.

"Sekolah otw balik kenapa? Nebeng lo?" tanya Putri.

"Bisa mampir? Gue mau mintol kasihin nih barang ke Rose kakak gue," ucap Kevin membuat Putri mengernyit bingung.

"Barang? Wait!! Maksud lo apaan?! Rose ga sama gue njir!!" ucap Putri bingung.

"Kesini dulu dah lo," perintah Kevin.

"Gue sampe sepuluh menit lagi!!" ucap Putri kemudian mematikan panggilan tersebut secara sepihak.

Tutt

"Anjir ada masalah apa weh Rose sama keluarganya?!" pekik Putri sembari memakai helm dan melajukan motornya membelah jalanan dengan cepat.

Benar saja!! Tak butuh waktu lama akhirnya Putri sudah sampai di rumah Rose bertepatan dengan Rose yang di bawa masuk oleh Nicholas.

Flasback off

"Gue sama Rose ada masalah," ucap Kevin.

"Masalah apa?" tanya Putri pada akhirnya.

"Denger gue emang ga bermaksud ikut campur tapi mungkin gue bisa kasih solusi atau buka sudut pemikiran lain di antara kalian berdua bukan?" ucap Putri lagi setelah Kevin dan Satria tidak mau menjawab pertanyaannya.

"Thanks," ucap Kevin sembari memberikan senyum tipis dan Putri mengerti bahwa Kevin tidak ingin bercerita.

"Okei kalau gitu barang apa yang harus gue bawa ke rumah Om gue?" tanya Putri.

"Buta ape gimana lo? Udah jelas-jelas kotak di depan lo masih aja nanya dasar bego," cibir Satria.

"Dasar bocil belagu!!" cibir Putri.

"Tapi Vin kenapa ga lo aja yang kasih ke Rose? Lagian cuma sebelah persis njir!!" kesal Putri yang di jawab gelengan kepala oleh Kevin.

"Biar kakak gue dapet waktu sama ketenangan sebelum kembali ke possesivean gue sama adek gue," ucap Kevin membuat Putri mendegus.

"Sadar juga kalau lo itu possesive sama Rose," cibir Putri membuat Kevin terkekeh kecil.

"Yauda kalau gitu gue pamit," ucap Putri sembari bangkit dan berjalan keluar dengan menenteng kotak tersebut.

🍒🍒🍒

Setelah keluar dari kamar mandi Nicholas terlihat lebih segar. Apalagi dengan rambutnya yang setengah basah membuat para wanita meleleh seketika tak terkecuali para nenek-nenek.

Rambut setengah basah dengan handuk di leher Nicholas membuat iman kaum hawa tidak kuat menahan godaan. Di tambah dengan Nicholas yang menggenakan kaos putih polos yang memakerkan bentuk tubuh Nicholas membuat siapa saja iri dan jatuh cinta.

Kaos putih polos di padukan dengan celana pendek hitam selutut membuatnya sangat manly dan tampan. Di ambang kesadarannya Rose berdecak kagum karena dapat melihat pemandangan ini yang belum tentu semua wanita bisa lihat dengan mata kepala mereka sendiri asli tidak dari sosmed atau sosial media.

"Ganteng plus hot ya suamiku ternyata," ceplos Rose lirih namun, masih dapat di dengar oleh Nicholaas karena terbukti setelah Rose menguncapkan kata tersebut wajah Nicholas berubah datar.

"Berhentilah berpikiran mesum tentang saya!!" tegas Nicholas yang di jawab gelengan lemah oleh Rose.

"Gimana aku bisa berhenti kalau kamu hidupku hm?" ucap Rose yang mulai ngawur karena rasa kantuk yang menyerangnya.

Perlahan kedua bola mata Rose tertutup dan Nicholas menghela napas pelan. Entah kenapa kedua kaki Nicholas memilih melangkah mendekati Rose daripada melangkah ke ruang kerja miliknya.

'Ada apa denganku?' batin Nicholas bertanya.

Dan lagi-lagi matanya tidak bisa di kontrol karena matanya tidak mau beralih dari menatap wajah damai nan polos milik Rose tersebut yang mulus tanpa jerawat sama sekali. Bahkan jika pipi Rose di sentuh maka sangat kenyal sekali.

"Cantiknya," gumam Nicholas tanpa sadar.

Tangan kekar itu perlahan merapikan anak rambut Rose yang menutupi wajah cantik Rose. Namun, sedetik kemudian Rose bergerak tidak nyaman karena terganggu oleh suara berisik yang juga membuat Nicholas mengeram marah.

'Shit!! Siapa yang orang itu?!! Liat saja akan aku bunuh kau!!' batin Nicholas.

Tin tin tin

Putri mengklakson rumah itu brutal hingga menganggu orang-orang yang berada di dalam rumah. Bahkan Rose yang akan tertidur merasa terganggu. Dengan sigap Nicholas mengelus puncak kepala Rose dan foila!! Rose mulai tenang kembali walau bibirnya misuh-misuh tidak jelas.

Nicholas tersenyum kecil melihat hal itu. Lagi-lagi dirinya tersenyum karena alasan aneh seperti itu. Dalam benaknya bertanya apakah ini cinta namun, dengan tegas Nicholas menolak dan memantah jika ini hanyalah sebuah rasa keibaan bukan rasa cinta.

'Ya!! Ini bukan cinta!! Jelas-jelas ini cuma rasa iba!! Benar ini rasa iba lagian tidak mungkin juga aku suka dengan gadis urakan seperti dirinya,' batin Nicholas meyakinkan dirinya.

Setelah mendapati Rose tenang kembali dan napasnya mulai beraturan dengan bibir yang diam tidak menggerutu dan menyumpah seperti tadi, Nicholas mulai menghentikan elusannya dan merapikan kembali rambut hitam halus Rose yang sedikit berantakan karena tadi di elus oleh Nicholas.

TBC
SEMARANG,23 JULI 2021

Te Quiero [END] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang