TQ • RUMAH SAKIT

710 31 3
                                    

Napas Rose memburu kala kalimat tersebut dan suara Nicholas ketika menguncapkannya terdengar seperti kaset rusak membuat benar-benar kehilangan fokus hinga kepalanya di pukul oleh balok kayu besar.

"ROSE!!" pekik Bagas, Candra, Arka, dan Gilang kerika melihat Rose terkena pukulan balok kayu.

Rose memegangi kepalanya yang pusing. Ia memandang marah pada pelaku di depannya sedetik kemudian ia memukul orang itu dengan membabi buta. Tanpa Rose sadari ada orang di belakang Rose dan menarik Rose kemudian membenturkan kepalanya ke tiang besi membuat kesadaran Rose menipis.

🍒🍒🍒

Pyarr

"Fuck!!" maki Nicholas kala gelas yang ia pegang tergelincir hingga jatuh berkeping-keping di bawah.

'Perasaanku!! Apa terjadi sesuatu padanya?' tanya Nicholas tak tenang dalam hati. Ingin sekali ia menanyakan pada Putri namun, ia lagi di pesawat dan akan menganggu pastinya.

🍒🍒🍒

Bersamaan dengan tumbangnya dua orang itu Rose juga ikut tumbang membuat para sahabat Rose memekik dan segera membawa Rose menuju rumah sakit.

Putri membelakkan kedua bola matanya kala mendapati para sahabatnya Bagas, Candra, Arka, dan Gilang yang babak belur namun, ia tesentak kala mengetahui siapa yang di gendong Gilang. Siapa lagi kalau bukan Rose dengan wajah berlumuran darah.

Mereka membawa mobil ugal-ugalan dan sampai di rumah sakit Rose langsung di tangani oleh dokter.

🍒🍒🍒

Di lain tempat pikiran Nicholas sama sekali tidak bisa tenang dirinya terngiang-ngiang pertemuan pertama dan terakhirnya dengan Rose.

Flasback on.

"Ada apa?" tanya Nicholas tanpa berbalik membuat Rose berjengit kaget dan memandang sekitar.

'Siapa? Ngomong sama siapa ik?' tanya Rose dalam hati sembari celingukan mencari orang lain selain dirinya tanpa menyadari jika Nicholas sudah berbalik dan memandang Rose dengan mata tajamnya.

Saat Rose menatap Nicholas barulah Roae terkejut karena dirinya di tatap intens oleh Nicholas. Bahkan detak jantungnya sudah tidak dapat di kendalikan lagi.

"H-hai!!" sapa Rose dengan gugup yang di balas dengan tatapan datar oleh Nicholas membuat Rose mati kutu.

Rose menghela napas dan memejamkan matanya selama beberapa detik sebelum melangkah mendekat ke arah Nicholas yang senantiasa mengawasi gerak-gerik Rose dengan datar.

"Om sendirian aja disini?" tanya Rose membuka percakapan.

Bukannya jawaban yang terdengar di telinga Rose namun, justru suara angin yang terdengar di telinga Rose.

"Om, aku mau ngomong serius sama Om," ucap Rose sembari memandang Nicholas serius.

Melihat itu Nicholas mau tak mau mengeluarkan suaranya walau sebenarnya dia malas mengeluarkan suaranya.

"Apa?" tanya Nicholas tanpa minat sama sekali.

"Aku Rose Kecilku benar-benar jatuh cinta sama Om pada pandangan pertama dan aku akan serius dengan Om!! Aku menyerahkan diri pada Om untuk di persunting di jadikan sebagai seorang istri yang mendampingi Om baik dalam suka maupun dalam duka," ucap Rose dengan nada serius dan kedua bola mata yang memancarkan keseriusan.

Melihat itu Nicholas menghela napas pelan. Sudah biasa bagi dirinya jika ada seorang wanita yang mengatakan hal seperti itu padanya. Namun bukannya tertarik, Nicholas justru malas ketika ada wanita yang mengatakan hal tersebut kepadanya.

"Listen young lady!! You are to young to understand and know the meaning of love and marriage!! Your life is still long so work on your dreams and your future first!!" ucap Nicholas dengan dingin dan tegas.

Mendengar itu Rose menghela napas. Jujur ia sudah menduga jika balasan seperti itu yang akan ia dengar.

"But I'm falling in love with you," ucap Rose dengan sunguh-sunguh.

"It's not love!! It's just admiration that you are fascinated by me. If continued, that admiration will turn into obession and will definitely cost you," ucap Nicholas.

Flasback off

"Gadis polos!! Tapi serius dan tidak main-main aku suka!!" gumam Nicholas kemudian pikirannya berputar kembali kala pertemuam terakhirnya dengan Rose.

Flasback on

"Apa Om Nicholas bener-bener ga ada rasa sama aku?" tanya Rose lagi.

"Suka sama aku mungkin?" tanya Rose lagi kemudian memberi jeda.

"Nyaman setidaknya mungkin?" tanya Rose lagi dengan suara tidak yakin dan Nicholas sangat tau.

"A-atau m-mungkin Om cinta sama Rose?" tanya Rose dengan suara cicitan.

"Cinta?" tanya Nicholas dengan sinis secara cepat dan langsung ketika kata cinta keluar dari mulut Rose dan jangan lupakan tatapan tajam yang di berikan untuk Rose.

"Saya? Cinta anda? Anda saja bukan tipe saya," ucap Nicholas sinis.

"T-terus tipe Om gimana? Kasih tau aku biar aku bisa susai sama tipe yang Om mau," ucap Rose yang berusaha setengah mati menahan rasa sakitnya.

"Cantik, alim, tau tata krama, tidak urakan, sopan, baik, dan yang jelas bukan kamu," jelas Nicholas.

"T-tapi aku bener-bener ga bisa jadi istri Om? Aku siap kalau Om mau nikahin aku secepatnya," ucap Rose yakin.

"Listen!! Bukan hanya anda yang mengemis untuk menjadi istri saya!! Banyak perempuan di luar sana yang mengemis seperti anda!!" jelas Nicholas yang semakin menghacurkan hati Rose hingga benar-benar hancur sehancur-hancurnya.

"Pergilah dan jika tidak sengaja bertemu anggap kita tidak pernah kenal," ucap Nicholas dingin dan bangkit dari duduknya dan mendekati Rose.

Jari-jari kekar milik Nicholas memainkan beberapa anak rambut milik Rose membuat Rose merinding ketakutan.

"Jika tidak mengingat jika anda bukan sahabat Putri maka sudah saya hancurkan!! Ah!! Lebih baik jika saya menjual anda dan mendapatkan uang, bukankah itu sangat seru?" tanya Nicholas.

"Sehari aja maksudku sampai besok pagi aku mau rasain jadi cewenya Om terus aku janji ga bakal deketin Om dan turuti apa permitaan Om buat lupain semua ini dan kalau ga sengaja ketemu pura-pura ga kenal," ucap Rose.

Nicholas memandang Rose datar namun, melihat binar permohonan dari Rose akhirnya ia mengacak-acak rambutnya secara kasar dan memandang Rose tajam.

"Oke!! Tapi perlu anda garis bawahi jika anda ingkar janji maka nyawa anda taruhannya," ucap Nicholas.

Mendengar ucapan Nicholas yang menyetujui permintaannya membuat Rose tersenyum cerah. Ya walau dia tau kebahagiaannya saat ini hanya kesemuan semata. Ketika langit berganti cerah maka semuanya sudah berubah.

"Iya aku paham Om," ucap Rose lembut.

"Aku mau Om manjain aku dan lakuin aku layaknya aku ratu di hati Om," ucap Rose.

Flasback off.

"Huh dasar bodoh!! Benar apa yang di katakan Putri!!" gumam Nicholas memaki dirinya sendiri.

Ingin sekali dirinya kembali saat dirinya mengatakan hal menyakitkan pada Rose dan ingin mendekap erat gadis itu dan menguncapkan beribu-ribu kata cinta.




TBC
SEMARANG,23 JULI 2021

Te Quiero [END] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang