Rose menghela napas dan memejamkan matanya selama beberapa detik sebelum melangkah mendekat ke arah Nicholas yang senantiasa mengawasi gerak-gerik Rose dengan datar.
"Om sendirian aja disini?" tanya Rose membuka percakapan.
Bukannya jawaban yang terdengar di telinga Rose namun, justru suara angin yang terdengar di telinga Rose.
"Om, aku mau ngomong serius sama Om," ucap Rose sembari memandang Nicholas serius.
Melihat itu Nicholas mau tak mau mengeluarkan suaranya walau sebenarnya dia malas mengeluarkan suaranya.
"Apa?" tanya Nicholas tanpa minat sama sekali.
"Aku Rose Kecilku benar-benar jatuh cinta sama Om pada pandangan pertama dan aku akan serius dengan Om!! Aku menyerahkan diri pada Om untuk di persunting di jadikan sebagai seorang istri yang mendampingi Om baik dalam suka maupun dalam duka," ucap Rose dengan nada serius dan kedua bola mata yang memancarkan keseriusan.
Melihat itu Nicholas menghela napas pelan. Sudah biasa bagi dirinya jika ada seorang wanita yang mengatakan hal seperti itu padanya. Namun bukannya tertarik, Nicholas justru malas ketika ada wanita yang mengatakan hal tersebut kepadanya.
"Listen young lady!! You are to young to understand and know the meaning of love and marriage!! Your life is still long so work on your dreams and your future first!!" ucap Nicholas dengan dingin dan tegas.
Mendengar itu Rose menghela napas. Jujur ia sudah menduga jika balasan seperti itu yang akan ia dengar.
"But I'm falling in love with you," ucap Rose dengan sunguh-sunguh.
"It's not love!! It's just admiration that you are fascinated by me. If continued, that admiration will turn into obession and will definitely cost you," ucap Nicholas.
Flasback off
"ROSE KECILKU!!" teriak Bagas, Candra, Arka, dan Gilang secara bersamaan membuat Rose tersadar.
"A-apa?" tanya Rose tersentak dan entah kenapa dirinya menjadi gagap.
"Apa yang lo pikirin?" tanya Gilang sembari memicing tajam.
"Lo masih mikirin dia bukan?!" pekik Bagas tak terima.
Mendenhar ucapan Bagas itu membuat Rose menghela napas dan memandang langit yang cerah itu tapi tidak dengan hatinya yang sudah sebulan ini berubah menjadi kelabu. Bahkan selama sebulan ini ia tidak melihat Nicholas. Entah Niholas pindah atau ke luar kota Rose juga tidak tau dan tidak ingin tau.
Putri mengepalkan kedua tangannya kala mendapati Rose yang seperti ini seperti raga tanpa nyawa dan seperti kata pepatah yang hidup segan mati tak mau. Jika dirinya tau akan berakhir seperti ini maka ia akan menentang keras adanya hubungan abu-abu antara sahabatnya Rose dengan Omnya Nicholas.
"Ros me--"
Ucapan Candra terpotong karena ada tangan sebuah tangan yang di letakkan di bahu Candra menyuruhnya untuk tidak berbicara.
"Biarin dia ngegalau, kasih dia waktu," ucap Gilang yang di jawab anggukan oleh semua orang.
Akhirnya mereka semua diam sembari mengamati wajah Rose yang sesekali berubah ekspresi karena ia tengah flasback di masa-masa dirinya masih hangat dengan Nicholas dan yang pasti para sahabatnya tidak ada yang tau karena Rose benar-benar menutup kisah cintanya untuk kali ini.
Sedangkan di sisi lain Rose tengah berselancar pada memori saat dirinya bermalam pertama kali di rumah Nicholas dan melakukan sebuah hal konyol bahkan ia dapat memasakkan sebuah makanan untuk Nicholas yang langsung di habiskan olehnya.
Flasback on
"Astaga ngeri banget!!" gumam Rose.
Namun, karena tekatnya sudah bulat dengan kaki gemetar karena takut Rose berjalan turun dengan tangan yang setia menempel pada dinding. Awalnya Rose masih memiliki keberanian walau itu kurang dari sepuluh persen.
Tapi keberanian yang kecil itu seketika lenyap kala Rose mendengar langkah kaki di belakangnya. Dengan posisi Rose yang masih berada di anak tangga membuat pemikiran Rose akan film horor yang ia tonton menghantuinya.
Kakinya yang gemetar ketakutan sekarang lemas tak bertenaga hingga mengakibatkan Rose terduduk di atas tangga dengan keringat dingin terus keluar dari dahinya. Bahkan tanpa di sadarinya kristal bening mulai muncul di sudut matanya.
"Hiksh!! Mama takut!!" gumam Rose ketakutan.
Hingaa
Ctakk
Seluruh sudut rumah menjadi terang benerang dan itu membuat Rose semakin menangis. Bahkan ia menutup kedua bola matanya dengan lekat. Kedua tangannya menutup telinganya dan mencengkram rambutnya dengan kuat.
"Hua!! Ampun!! Jangan sakiti gue!!" ucap Rose gemetaran.
Tubuh Rose kian menggigil ketakutan kala mendengar langkah kaki yang semakin mendekat.
"Apa yang anda lakukan?" tanya seseorang dengan suara berat.
Mendengar itu Rose seketika membuka kedua bola matanya dan menatap ke arah suara itu. Sekilas Rose melihat raut terkejut dari orang itu yang tak lain dan tak bukan adalah Nicholas.
"O-Om?" ucap Rose dengan suara seraknya yang di balas Nicholas dengan menaikkan salah satu alisnya.
Rose menetralkan napasnya dan kedua tangannya sekarang menghapus air mata yang mengalir dan keringat dingin yang keluar dari dahinya. Perlahan Rose bangun dari duduknya hingga kini Rose sepenuhnya berdiri walau bersandar pada dinding.
"O-Om kenapa keluar?" tanya Rose dengan suara lirih karena ia masih ketakutan.
"Lapar," jawab Nicholas dengan nada yang dingin dan datar.
"Hig!!"
Rose mengerjapkan kedua bola matanya berkali-kali berharap yang terjadi barusan hanyalah ilusi namun, Rose cegukan lagi dan lagi hingga membuat Rose mendesah berat.
Nicholas tidak memperdulikan atau bertanya balik pada Rose. Dirinya justru berjalan menuruni tangga dan menuju ke arah dapur dengan santai. Rose yang melihat itu dengan cepat juga menyusul Nicholas ke arah dapur dengan kondisi cegukan terus menerus.
Entah karena tidak tahan atau kasihan atau yang lain Nicholas memberikan Rose segelas air putih yang langsung di berikan tatapan bertanya oleh Rose.
"Ken- hig kenapa?" tanya Rose dengan susah payah di sela cegukannya.
"minum," ucap Nicholas membuat Rose mengerti dan langsung meminumnya hingga habis.
"Makasih Om," ucap Rose dengan senyum manis.
Nicholas tidak membalas ucapan Rose tersebut dan justru asik memasak mie karena dirinya lapar. Rose yang melihat itu berinisiatif mengambil alih tugas Nicholas.
"Biar aku aja Om yang masak," ucap Rose sembari mengambil alat masak dari tangan Nicholas.
"Tidak," bantah Nicholas sembari berusaha mengambil kembali alat masak yang sekarang berada di tangan Rose.
"Sht!! Tidak terima bantahan!! Om mending duduk aja deh disana!!" ucap Rose.
Karena malas berdebat Nicholas langsung duduk di salah satu kursi yang tersedia disana dan membiarkan Rose memasak mie. Lima menit kemudian Rose menyajikan mie kuah dengan tambahan irisan cabai di dalam mie kuah tersebut.
"Silahkan dinikmati Om sayang!!" ucap Rose.
Nicholas mengambil sendoknya dan mulai memakan mie tersebut. Rose dalam diam menunggu apa yang akan di katakan oleh Nicholas. Entah kenapa dirinya berharap jika Nicholas akan memuji masakannya.
TBC
SEMARANG,23 JULI 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
Te Quiero [END] ✔
RomancePercaya ga cinta pandangan pertama? Kalau ga percaya berarti kalian sama dengan Rose Kecilku seorang gadis pendek yang imut tapi mudah marah seperti gunung berapi aktif. Namun, dalam sekejap Rose mempercayai kalimat tersebut saat memandang Nicholas...