TQ • TIDUR

568 40 0
                                    

"Lo lagi latihan ngelonte? Ups!!" ucap Satria kemudian menutup mulutnya dengan kedua tangannya.

Rose yang awalnya akan memejamkan matanya dan bermanja dengan tempat tidurnya seketika membuka kedua bola matanya dan menatap adiknya dengan sangat tajam.

"Apa lo bilang tadi ha?!" tanya Rose galak sembari berkacak pinggang.

"Anu cicak di kamar gue minta di beliin lotek iya lotek hehehe," ucap Satria ngawur.

"Heh kutu kupret sejak kapan cicak makan lotek?" tanya Kevin berbisik.

"Diem aja dah lo," ucap Satria dengan berbisik juga.

Rose yang mendengar jawaban dari Satria hanya bisa menghela napas kasar. Sungguh jika ada tempat gadai adik maka sudah ia gadaikan adik tidak tau di untung ini.

"Ck dah lah pergi sana lo berdua!! Mau tidur gue!!" ucap Rose kesal sembari mengusir Kevin dan Satria dengan gerakan tangannya.

"Lo mending tidur di kamar gue aja atau lo tidur di kamar Satria," ucap Kevin.

"Kenapa?" tanya Rose sembari menaikkan salah satu alisnya.

"Nanti ada orang yang mau masang pintu lo," jawab Kevin.

"Terus?" tanya Rose.

"Kan cowo tuh pasti," jawab Satria.

"Terus?" tanya Rose.

"Lo pake begitu," jawab Kevin.

"Terus?" tanya Rose.

"Ya dari pada ada apa-apa mending lo tidur di kamar gue atau Satria," jawab Kevin.

"Terus?" tanya Rose lagi.

"Ck ya lo mau tidur di kamar gue apa kamar BangKe astaga!!" kesal Satria.

"Terus?" tanya Rose.

"Udah!!!" jawab Kevin dan Satria dengan kesal.

"Oh oke!!" balas Rose.

'Sabar astaga!!' batin Satria dan Kevin sembari memejamkan matanya untuk mengumpulkan stok kesabaran.

"Jadi lo mau tidur di kamar gue apa Satria?" tanya Kevin setelah mendapatkan kesabarannya kembali.

"Males ah mending di kamar gue," jawab Rose santai sembari membaringkan tubuhnya di atas tempat tidurnya.

"Astaga dragon!! Demi biji akhlak!! Punya Kakak satu gini amat astokek!!" ucap Satria frustasi sembari mengacak rambutnya secara kasar karena melihat Rose yang justru memilih berbaring di tempat tidurnya.

Puk puk puk

Kevin menepuk pundak Satria mencoba memberikan stok kesabarannya kepada adiknya. Namun, bukannya tenang Satria justru semakin kesal saja kepada Rose. Sedetik kemudian bukan tepukan tangan Kevin yang berada di pundaknya tetapi tubuh mungil Rose yang berada di salah satu bahunya di sertai pekikkan melengking suara Rose.

Brugg

"ANJIR BEGO!!!"

Dengan kasar Satria menggendong Rose di bahunya yang memberontak kasar menuju kamarnya.

"HEH!! TURUNIN GUE KAGAK HA?!!" pekik Rose sembari memukul punggung Satria dengan brutal.

Brakk

Satria membanting tubuh Rose kakaknya di atas tempat tidur miliknya. Rose menatap tajam ke arah adiknya. Satria yang mendapatkan tatapan tajam seketika juga membalas Rose dengan menatap tajam tapi berbeda dengan Kevin yang memandang santai ke arah Rose.

Te Quiero [END] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang