TQ • IT IS IMPORTANT?

321 27 0
                                    

Beberapa siswa dan siswi lain yang terbiasa dengan bawaan Rose yang ceria ketika mendapati Roae yang pendiam seketika menatap Rose aneh.

Bahkan saat masuk ke dalam kelas tanpa basa-basi Rose langsung duduk di bangku belakang yang berada di samping jendela persis menampilkan langit pagi hari yang sedikit mendung seperti hatinya saat ini.

Melihat langit yang mendung itu membuat Rose menghela napas kasar dan memandang langit itu dengan sendu.

"Alam aja lebih paham gue daripada dia," gumam Rose sembari menghela napas kasar.

"Temen lo lagi putus cinta?" tanya Candra pada Putri sembari menatap Rose yang melihat jendela.

"Lah mana gue tau, gue kan ikan," jawab Putri sembari menggedikkan kedua bahunya tidak tahu karena memang dia tidak tahu menahu soal Rose hari ini.

"Aamiin!!" ucap Candra membuat Putri membelakkan kedua bola matanya.

"Lupa makan melati mungkin," jawab Arka yang langsung mendapatkan tatapan datar dari Bagas, Candra, Putri, dan Gilang.

"Kenapa?" tanya Arka polos.

"Ini nih ciri-ciri orang yang ga punya otak," ucap Bagas malas.

"Udah sih biarin aja mending samper si Rose aje," ucap Gilang yang di jawab anggukan oleh semua orang.

"Eh tapi gue mau ke kamar mandi dulu jadi kalian duluan aja," ucap Putri yang memang sudah ingin kencing tapi ketika melihat Rose masuk ke kelas diam membuatnya mengurungkan niatnya dulu.

"Oke!! Tiati di cegat setan," ucap Candra ngawur.

"Otak lo!!" kesal Putri.

Bersamaan dengan Putri yang keluar kelas laki-laki itu atau lebih tepatnya Bagas, Candra, Arka, dan Gilang berjalan ke arah Rose dan mulai duduk mengitari Rose.

"Kenape lo?" tanya Candra sembari menaikkan salah satu alisnya.

"Gapapa," jawab Rose yang membuat Bagas, Candra, Arka, dan Gilang spontan memutar kedua bola matanya malas.

"Yeu dasar betina," gumam Arka pelan yang tentu saja masih dapat di dengar oleh semua orang.

Plakk

Gilang memukul kepala Arka sembari melototkan kedua bola matanya dan mengkode Arka untuk diam dan menjaga kalimatnya.

"Putus cinta lo?" tanya Bagas yang membuat Rose menatapnya dengan sendu.

"Jadi bener lo putus cinta heh?!" tanya Candra terkejut.

"It is important?" tanya Rose bertanya dengan kata-kata yang sama seperti apa yang di kirimkan Nicholas padanya. [Apakah penting?]

"YES!!" jawab Bagas, Candra, Arka, dan Gilang dengan ngegas ketika Rose bertanya seperti itu. Bahkan mereka berempat Bagas, Candra, Arka, dan Gilang memandang Rose sinis.

"Lo putus sama pacar lo?" tanya Gilang hati-hati yang membuat Rose terkekeh.

Mendengar Rose terkekeh itu justru membuat Bagas, Candra, Arka, dan Gilang tersenyum canggunh karena jujur walaupun mereka sudah berteman lama tapi jika menyangkut masalah pasangan maka Bagas, Candra, Arka, dan Gilang bingung harus menyikapi apa berbeda dengan Putri dan Rose yang sigap ketika mengetahui jika Bagas, Candra, Arka, dan Gilang ada yang patah hati.

Te Quiero [END] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang