~ARCHER~
"Aku benar-benar minta maaf atas sikapku yang menyebalkan kemarin, Sophia.", ulangku untuk ke-sekian kalinya.
Awalnya, Sophia tampak terkejut saat mendengar penjelasanku. Tapi, kemudian dia tersenyum.
"Ya. Aku memaafkanmu, Archer.", balasnya setelah beberapa saat.
Seketika, aku menghela napas lega. Karena sejak kemarin aku merasa bersalah pada Sophia. Namun, setelah menjelaskan semua alasan sikapku yang menyebalkan kemarin lalu meminta maaf padanya, kini aku jadi merasa lebih baik.
"Oh ya, apakah masih ada hal yang ingin kau bicarakan? Jika tidak, apa aku boleh keluar dari mobil lebih dulu? Ini sudah siang. Dan masih banyak pekerjaan yang harus kulakukan.", katanya terburu-buru.
"Tentu. Aku juga akan keluar dari mobil sekarang. Kita bisa masuk dan naik ke atas bersama-sama."
Setelah itu, Sophia membuka pintu mobil dan keluar lebih dulu. Sedangkan, aku mengikuti di belakangnya. Lalu, kami masuk ke dalam lift dan menuju ke lantai di mana ruangan kami berada.
***
Aku dan Sophia masuk ke kantor saat sudah jam sepuluh lebih. Begitu sampai di lantai atas, kami langsung menuju ke ruangan kami masing-masing. Namun, aku merasa ada yang berbeda hari ini. Biasanya, Sophia sering bolak-balik ke ruanganku, entah itu untuk menyerahkan dokumen atau sekedar memberitahu jadwalku selanjutnya. Namun, sampai sekarang sudah hampir jam istirahat makan siang, Sophia tidak kunjung datang menemuiku.
Karena merasa bertanya-tanya, aku pun memutuskan untuk menelponnya.
"Halo...", Sophia mengangkat panggilanku setelah dering kedua.
"Sophia, apakah sekarang kau sedang berada di ruanganmu?"
"Ya. Aku sedang berada di ruanganku. Ada apa, Archer?"
"Bisakah kau datang ke ruanganku sekarang?"
"Tentu. Aku akan menuju ke sana sekarang.", setelah itu dia langsung memutuskan panggilan kami.
Hanya membutuhkan waktu hitungan detik, sudah terdengar suara ketukan pintu ruanganku. Itu pasti Sophia. Karena ruangan kami memang bersebelahan.
"Masuk...", ucapku tetap dari posisiku.
Lalu, pintu ruanganku terbuka dan Sophia berjalan masuk.
"Apa kau mencariku, Archer?"
Aku berdiri dari posisi dudukku lalu berjalan memutari meja hingga berdiri bersandar di sisi depan mejaku menghadap Sophia.
"Kenapa sejak tadi kau tidak datang ke ruanganku? Biasanya, kau selalu datang setiap beberapa waktu sekali untuk menyerahkan dokumen atau sekedar memberitahukan jadwalku selanjutnya. Apakah saat ini kau sedang merasa kurang sehat?", tanyaku sedikit khawatir.
"Aku baik-baik saja.", balasnya lalu tersenyum tipis. "Maaf kalau sejak tadi aku belum datang menemuimu. Sejak sampai di ruanganku tadi, aku harus membalas beberapa email terkait dengan reschedule dengan para klien yang batal kau temui kemarin."
Kini, aku jadi ingat tentang pembatalan jadwal sepihak yang kemarin kulakukan. Dan aku jadi merasa bersalah.
"Aku minta maaf karena kekacauan yang kuperbuat kemarin jadi menambah kesibukanmu."
"Tidak masalah. Itu memang tugasku sebagai asisten pribadimu, bukan?", balas Sophia seraya tersenyum tipis.
"Kalau kau butuh bantuan untuk menghubungi para klien, katakan padaku. Aku akan membantumu.", kataku masih dengan perasaan bersalah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Me, My Darling! (Kim-McKenna SERIES #3)
RomanceArcher Kim, adik dari Amelia Kim, yang tidak lain juga merupakan adik ipar dari Chris McKenna, adalah seorang pria yang tampan, pendiam, baik hati dan dewasa. Setelah menyelesaikan studinya, Archer sudah mampu memimpin perusahan yang bergerak di bid...