~SOPHIA~
Dua hari setelah acara makan malam di rumah paman dan bibi, aku langsung mengirimkan beberapa portofolio dan dokumen pendukung untuk melamar pekerjaan sebagai desainer di perusahaan Archer. Namun, sampai sekarang sudah seminggu sejak berkas itu kukirimkan, Archer belum menghubungiku terkait tentang apakah aku diterima bekerja di perusahaannya atau tidak.
Sebenarnya, aku tidak terlalu terburu-buru ingin bekerja. Karena sejak awal, aku memang ingin bersantai dan berlibur dulu di kota ini selama beberapa minggu. Baru setelah itu, aku akan benar-benar fokus mencari pekerjaan.
Namun, hal yang membuatku merasa gelisah adalah karena saat itu Archer mengatakan bahwa saat ini posisi desainer di perusahaannya sudah terpenuhi. Sedangkan, aku sangat ingin bekerja di perusahaannya. Atau lebih tepatnya, aku ingin bekerja dekat dengan Archer.
"Sophia, apakah kau sedang sibuk?", terdengar suara bibi bertanya padaku.
Aku yang sebelumnya tengah menonton televisi di ruang tengah, kini menoleh.
"Aku sedang tidak sibuk, Aunty. Apakah Aunty memerlukan bantuan?"
Memang paman dan bibiku ini adalah orang yang sangat kaya. Tapi, mereka adalah orang yang sederhana. Rumah yang mereka tempati ini tidak terlalu besar. Bahkan, asisten rumah tangga yang mereka pekerjakan hanya datang setiap beberapa hari sekali untuk membersihkan rumah dan merawat taman. Jadi, sebagian besar urusan rumah tangga, bibiku sendiri yang mengerjakannya.
"Hari ini, Aunty memasak banyak makanan. Jika kau tidak keberatan, maukah kau membantu Aunty mengantarkan sebagian makanan ini ke rumah Chris, Liam dan Archer?"
"Tentu, Aunty. Aku akan mengantarkan makanan itu pada mereka.", balasku bersemangat.
Bagaimana aku tidak bersemangat? Dengan mengantarkan makanan itu, aku jadi punya alasan untuk datang ke kondominium Archer, bukan? Sekaligus, aku bisa bertanya padanya tentang bagaimana kelanjutan lamaran pekerjaanku kemarin.
"Itu bagus. Kalau begitu, Aunty akan menyiapkan makanannya dulu."
"Ya, Aunty. Aku akan bersiap-siap sekarang."
Setelah itu, bibi kembali ke dapur. Sedangkan, aku langsung mematikan televisi lalu bergegas ke kamarku untuk bersiap-siap.
***
Jarak antara rumah paman dan bibi dengan rumah Chris dan Liam tidak terlalu jauh. Hanya membutuhkan waktu perjalanan selama kurang lebih dua puluh menit. Selain itu, aku juga sudah cukup hafal dengan jalanan di kota Seattle ini karena aku sudah beberapa kali berkunjung ke sini. Itu sebabnya, bukan hal yang sulit bagiku untuk menuju ke rumah mereka.
Rumah Chris dan Liam terletak di area perumahan yang sama. Jadi, aku memutuskan untuk mampir ke rumah mereka lebih dulu. Baru setelah itu, aku akan menuju ke kondominium Archer.
Rumah Chris terletak lebih dekat dari arah masuk perumahan tempatnya berada jika dibandingkan dengan rumah Liam. Saat memasuki area perumahan ini, aku kagum karena semua rumah yang ada di sini sangat besar dan mewah. Selain itu, terlihat jelas bahwa beberapa bagian dari rumah tersebut sudah menggunakan teknologi canggih, seperti pintu gerbang otomatis contohnya.
Setelah sampai di depan rumah Chris, pintu gerbangnya terbuka secara otomatis. Jadi, aku lanjut mengemudikan mobilku hingga ke halaman depan rumahnya. Tidak lupa, aku juga membunyikan klakson untuk memberitahu Chris dan Amelia tentang kedatanganku.
Tepat setelah aku keluar dari mobil, pintu rumah Chris terbuka lalu terlihat Amelia yang sedang tersenyum menyambutku.
"Hai, Sophia. Kau datang?", Amelia menyambutku dengan hangat. Selain itu, dia juga tampak sangat cantik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Me, My Darling! (Kim-McKenna SERIES #3)
RomanceArcher Kim, adik dari Amelia Kim, yang tidak lain juga merupakan adik ipar dari Chris McKenna, adalah seorang pria yang tampan, pendiam, baik hati dan dewasa. Setelah menyelesaikan studinya, Archer sudah mampu memimpin perusahan yang bergerak di bid...