Bab 14

84 17 4
                                    

~SOPHIA~

"Kenapa Mr. Park dan Helen sama-sama keras kepala? Jika memang mereka berencana ingin menjalin kerja sama dengan kita, kenapa mereka terus saja tidak setuju dengan desain-desain dari pihak kita? Mereka bersikeras hanya ingin menggunakan desain pakaian dari desainer mereka sendiri karena mereka pikir hasil karya desainer kita tidak sebagus mereka. Jika begitu, kenapa mereka tidak merilis desain mereka sendiri? Kenapa mereka harus repot-repot beralasan ingin menjalin kerja sama dengan pihak kita? Sungguh, masalah ini membuatku merasa sangat kesal!", Archer berkata lalu sedikit membanting beberapa berkas yang tadi dia bawa dari ruang meeting ke atas meja kerjanya.

Kami memang baru saja selesai meeting dengan Mr. Park dan Helen. Dan meeting tadi adalah meeting kelima kami. Jika meeting pertama tidak berjalan lancar karena Archer terpengaruh oleh kehadiran Helen. Namun, pada meeting-meeting selanjutnya juga tidak banyak kemajuan. Archer sudah kembali bersikap profesional. Justru, yang menjadi masalah kali ini adalah pihak klien. Seperti yang dikeluhkan oleh Archer tadi, pihak Mr. Park-lah yang terlalu keras kepala. Mereka egois dan kekeuh pada keinginan mereka sendiri.

"Jika terus begini, lebih baik aku batalkan saja rencana kerja sama ini. Meeting berulang kali dengan mereka hanya akan membuang-buang waktu.", Archer kembali berkata seraya melepas jasnya dengan bersungut-sungut.

Sementara, aku yang sejak tadi mengikutinya hanya bisa diam. Kurasa, akan lebih baik jika Archer meluapkan emosinya lebih dulu.

Setelah melepaskan jas lalu menggantungnya asal di gantungan yang ada sudut ruangan, Archer duduk di kursinya dan memasang ekspresi kesal yang cukup menakutkan.

"Archer, bolehkah aku bicara?", aku bertanya dengan hati-hati saat kurasa emosi Archer sudah sedikit mereda.

"Ya.", balasnya masih terdengar ketus.

"Aku tahu kalau kau pasti merasa kesal karena pihak Mr. Park terlalu egois dan hanya ingin menonjolkan ciri khas dari desain karya mereka sendiri. Tapi, menurutku akan terlalu gegabah jika kau memutuskan untuk membatalkan rencana kerja sama kalian. Kau tahu sendiri bahwa perusahaan Mr. Park itu sudah terkenal dan memiliki reputasi yang baik dalam dunia fashion. Brand pakaian miliknya sudah terkenal hingga kancah internasional. Selain itu, kudengar bahwa mereka baru saja mengontrak beberapa super model internasional sebagai brand ambassador untuk pakaian dari perusahaan mereka. Menurutku, kerja sama dengan Mr. Park adalah salah satu ajang untuk membantu mempromosikan brand pakaian dari perusahaanmu. Itu akan dapat menguntungkan perusahaanmu. Dan bukankah kau sendiri yang bertekad ingin mengembangkan perusahaanmu di sini hingga bisa sesukses perusahaan utamamu yang ada di Korea? Jika kau menjalin kerja sama dengan Mr. Park, maka akan lebih mudah bagimu untuk mengenalkan brand pakaian milikmu pada para model internasional yang sudah dikontrak oleh Mr. Park tanpa kau perlu mengeluarkan biaya tambahan untuk menggaet para super model itu."

"Aku tahu bahwa perusahaan Mr. Park itu lebih terkenal dari perusahaanku. Tapi, apa yang harus kulakukan, Sophia? Aku kesal karena pihak Mr. Park memandang rendah rancangan para desainer kita. Ditambah dengan asistennya yang selalu menyanggah pendapat dan masukan dari kita. Mereka seolah-olah menganggap kita remeh dan tidak sepadan dengan mereka. Aku benar-benar lelah jika meeting dengan pihak mereka terus tidak membuahkan hasil dan justru membuatku terus merasa emosi seperti ini.", Archer tampak frustasi.

Aku berpikir sejenak sebelum menanggapi ucapan Archer.

"Setelah melakukan beberapa kali meeting dengan mereka, kuperhatikan yang selalu menjadi masalah adalah Mr. Park selalu kurang setuju dengan desain pakaian dari pihak kita. Brand pakaian dari perusahaan Mr. Park memiliki desain dengan karakter yang chic dan unik. Sedangkan, brand pakaian dari perusahaan kita cenderung berkarakter formal dan elegan. Kurasa, perbedaan itulah yang membuat Mr. Park selalu menolak desain dari kita karena itu berlawanan dengan aliran fashion perusahaan mereka. Jika kalian saling menyodorkan desain dari pihak masing-masing, kurasa itu akan sulit untuk mencapai kesepakatan. Maka dari itu, bagaimana kalau pada meeting selanjutnya, kalian membawa desainer masing-masing? Pada meeting tersebut, proses penggambaran desain akan dilakukan pada saat itu juga dengan memperhatikan keinginan dan masukan dari masing-masing pihak. Menurutku, cara itu akan lebih mudah untuk menyatukan keinginan kedua belah pihak.", kataku memberi saran.

Love Me, My Darling! (Kim-McKenna SERIES #3)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang