Bab 24

116 17 4
                                    

~SOPHIA~

"Apa kau ada acara hari Minggu ini?", Archer bertanya padaku saat kami sedang dalam perjalanan menuju ke kondominiumku.

Memang sejak kami resmi menjadi sepasang kekasih, Archer selalu menjemputku saat hendak berangkat ke kantor dan mengantarku pulang ke kondominium sepulang kantor. Aku jadi hampir tidak pernah membawa mobil sendiri dalam beberapa minggu ini.

"Tidak ada. Kenapa? Apa kau ingin mengajakku berkencan ke suatu tempat?", aku balas bertanya dan sedikit bergurau.

Archer tertawa setelah mendengar pertanyaanku.

"Ya. Aku berencana ingin mengajakmu ke New York hari Sabtu besok. Walaupun aku ke sana untuk urusan pekerjaan, namun itu hanya sebentar. Setelah itu, kita bisa jalan-jalan sekaligus berkencan."

"Apakah itu berarti kita akan menginap?"

"Kita akan menginap di rumah orang tuaku yang ada di sana. Jadi, bagaimana? Apa kau mau ikut?"

"Tentu saja aku mau. Aku sudah lama tidak jalan-jalan ke New York. Dan setelah sekian lama, aku berkunjung ke kota itu lagi bersama dengan kekasihku. Bukankah itu ide yang menyenangkan?", kataku antusias.

Sedangkan, Archer hanya tertawa mendengar ucapanku.

"Itu sudah pasti."

Sekarang, kami sudah sampai di depan gedung kondominiumku. Kali ini, Archer hanya mengantarku sampai ke depan lobby.

"Apa kau tidak ingin mampir?", aku bertanya sambil melepaskan sabuk pengaman yang kukenakan.

"Sekarang tidak dulu. Malam ini, kedua orang tuaku akan datang ke tempatku. Dan aku harus segera sampai untuk merapikan kondominiumku. Karena jika sampai mereka melihat kondisi kondominiumku yang berantakan, mereka pasti akan mengomeliku."

"Baiklah. Lain kali, kau bisa mampir. Dan tolong sampaikan salamku untuk kedua orang tuamu saat kau bertemu dengan mereka nanti."

"Tentu. Akan kusampaikan salammu pada mereka."

Sebelum keluar dari mobil, seperti biasa Archer selalu menciumku lebih dulu. Aku tidak tahu kenapa hal ini sekarang menjadi kebiasaan kami. Tapi, aku sama sekali tidak keberatan dengan hal itu. Justru, aku malah menikmatinya. Begitu pun dengan Archer.

Setelah puas menciumku, Archer melepaskan tautan bibir kami.

"Aku akan turun sekarang.", kataku seraya tersenyum malu.

Archer mengangguk dan balas tersenyum.

Seperti biasa, setelah aku turun dari mobil dan menutup pintu, Archer menurunkan kaca pintu mobilnya.

"Hati-hati...", ucapku padanya.

"Tentu. Sampai nanti, Sayang.", Archer membalas lalu mengedipkan sebelah matanya.

Astaga! Bagaimana bisa dia masih sempat menggodaku seperti ini?

Aku pun jadi tertawa.

"Ya. Sampai nanti, Archer.", balasku juga masih dengan tertawa.

Setelah itu, Archer mulai mengemudikan mobilnya keluar dari area gedung kondominiumku.

***

"Archer, rumah orang tuamu sangat indah. Walau untuk keluarga kaya seperti keluargamu, ukuran rumah ini tidak terlalu besar, tapi tampilan dan suasana rumahnya terlihat hangat, nyaman dan rapi. Selain itu, taman di halaman depan rumah ini juga sangat indah, hijau dan terawat dengan baik.", kataku kagum begitu melihat rumah orang tua Archer yang tampak di hadapanku.

Saat ini, aku dan Archer memang sudah sampai di New York. Dan setelah keluar dari bandara, Archer langsung mengajakku menuju ke rumah orang tuanya.

"Orang tuaku memang sengaja membangun rumah yang tidak terlalu besar. Karena saat mereka masih tinggal di New York dulu, hampir semua pekerjaan rumah ibuku sendiri yang mengerjakannya. Orang tuaku hanya mempekerjakan asisten rumah tangga yang datang setiap beberapa hari sekali. Bahkan, untuk taman yang indah ini, ayahku sendiri yang merawat dan menatanya. Namun, sejak mereka memutuskan untuk pindah ke Seattle beberapa tahun yang lalu, orang tuaku membayar asisten rumah tangga dan tukang kebun agar datang setiap hari untuk merawat dan membersihkan rumah ini. Itu sebabnya rumah ini tetap terlihat bagus dan terawat.", jelasnya.

Love Me, My Darling! (Kim-McKenna SERIES #3)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang