~ARCHER~
"Maafkan aku, Noona. Tadi, jalanan macet. Itu sebabnya aku terlambat.", aku berkata pada Amelia seraya sedikit terburu keluar dari mobilku.
"Tidak masalah. Aku hanya khawatir kenapa dari tadi kau belum juga datang. Sekarang, aku senang karena kau sudah sampai di sini."
"Ngomong-ngomong, mobil siapa ini, Noona? Apa kau sedang ada tamu?", tanyaku mengalihkan topik pembicaraan dan merujuk pada mobil yang terparkir di depan mobilku.
"Itu mobil Sophia."
Aku mengerutkan dahi.
"Sophia ada di sini?"
"Ya. Dia datang untuk mengantarkan makanan dari ibu mertua."
"Begitu rupanya.", kataku seraya mengangguk mengerti.
"Sekarang, ayo masuk.", ajaknya.
Kemudian, aku dan Amelia berjalan masuk ke dalam rumahnya dan langsung menuju ke dapur. Saat di dapur, aku melihat Sophia sedang duduk di kursi yang ada di pantry.
"Hai, Sophia. Aku tidak tahu kalau kau juga datang ke rumah kakakku hari ini.", aku menyapanya lebih dulu.
"Hai, Archer. Aku datang untuk mengantarkan makanan dari bibi untuk kakak ipar.", balasnya. "Oh ya, bibi juga membingkiskan makanan untukmu. Karena kita sudah bertemu di sini, kurasa aku bisa menyerahkan makanan itu padamu saat ini juga. Jadi, aku tidak harus ke kondominiummu. Makanannya masih ada di mobil. Aku akan mengambilkannya untukmu sekarang.", ucapnya lalu berdiri.
"Kau mau ke mana, Sophia? Nanti saja mengambil makanannya. Archer baru saja sampai. Bukankah lebih baik jika kalian duduk dan mengobrol lebih dulu. Lagipula, Archer juga sedang tidak terburu-buru.", kemudian Amelia mengalihkan tatapannya padaku. "Benar begitu kan, Archer?", lalu dia ganti bertanya padaku
Entah kenapa dari ucapan dan tatapan Amelia tadi, aku merasa seperti dia sedang merencanakan sesuatu.
"Kurasa, ya...", aku menanggapi ucapan Amelia dengan tidak yakin.
Sedangkan, Sophia kini tampak ragu. Dia seperti hendak berdiri. Tapi, kemudian dia mengurungkan niatnya dan kembali duduk di kursinya.
Untuk beberapa saat, kami semua diam. Amelia kini tengah sibuk mengembalikan kotak makanan yang tadi kukembalikan ke dalam kabinet dapur lalu lanjut menyiapkan minuman untukku. Sedangkan, aku dan Sophia juga diam dan tidak berbicara apapun.
"Sophia, kudengar kau melamar pekerjaan di perusahaan milik Archer?", Amelia kembali berbicara sambil menyodorkan minuman yang telah dia buat untukku.
"Benar, Sister. Beberapa hari yang lalu, aku sudah mengirimkan berkasku pada Archer. Dan aku harap Archer dapat mempertimbangkan diriku agar bisa diterima bekerja di perusahaannya."
Seketika, ucapan Sophia tadi jadi mengingatkanku pada berkas yang sudah dia kirimkan beberapa hari yang lalu namun belum sempat kusentuh sama sekali.
"Sophia, kau pasti menunggu kelanjutan kabar dariku terkait dengan lamaranmu beberapa hari yang lalu. Tapi, aku minta maaf karena sampai sekarang aku masih belum sempat meninjau berkasmu. Beberapa hari ini aku sangat sibuk, itu sebabnya aku jadi lupa akan berkas yang kau kirimkan."
"Tidak apa-apa, Archer. Aku mengerti kesibukanmu. Lagipula, aku juga tidak terburu-buru.", balasnya lalu tersenyum.
Aku mendesah lelah karena merasa bersalah.
"Andai saja kita bertemu dan kau menghubungiku beberapa minggu lebih awal saat aku masih membuka lowongan sebagai desainer kemarin, aku pasti akan langsung menghubungimu. Karena saat itu aku sedang membutuhkan beberapa orang desainer baru. Berhubungan posisi tersebut sudah terpenuhi, sekarang aku masih mencarikan posisi yang sekiranya tepat untukmu. Dan mungkin itu akan membutuhkan sedikit waktu. Kuharap kau sabar menunggu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Me, My Darling! (Kim-McKenna SERIES #3)
RomanceArcher Kim, adik dari Amelia Kim, yang tidak lain juga merupakan adik ipar dari Chris McKenna, adalah seorang pria yang tampan, pendiam, baik hati dan dewasa. Setelah menyelesaikan studinya, Archer sudah mampu memimpin perusahan yang bergerak di bid...