#14 Penjelasan

2.2K 224 17
                                    

"Aku mau tanya sama kamu boleh?" Tanya Jaemin lembut menatap Jeno dengan pandangan sayu, tetapi tetap memperlihatkan keimutan didalamnya.

"Nana mau tanya apa?" Sejujurnya Jeno tidak tahan berada situasi seperti ini. Seberusaha mungkin jari jari itu ia kontrol untuk tidak meremas pantat Jaemin.

"Tapi kamu janji ya jangan nertawain aku" Balas Jaemin sambil menyodorkan jari kelingkingnya tepat pada wajah Jeno, dan dibalasnya janji jari kelingking tersebut oleh Jeno.

"Sepulang aku mabuk waktu itu gimana kelanjutannya?" Tanya Jaemin antusias.

Jeno yang diberi pertanyaan seperti itu secara tiba tiba hanya bisa diam membeku. Jeno ragu menjelaskan semuanya pada Jaemin. Ia takut Jaemin akan marah besar padanya jika nanti Jeno ceritakan scene ia memandikan Jaemin dan memakaikannya piyama.

Cukup lama Jeno diam tanpa memberikan jawaban maupun gerakan gerakan seperti sedang mengingat kejadiannya.

"Kamu dengerin aku ga sih?" Rengek Jaemin. Ia sudah mati penasaran jika Jeno terus terusan diam tanpa mengeluarkan sepatah kata pun.

Jeno langsung tersadar dari lamunannya dan menjawab pertanyaan Jaemin barusan "Iya iya aku dengerin kok"

"Terus kenapa diem doang? Jawab dong!" Jaemin menggesekan pantatnya pada paha Jeno merengek habis habisan menuntut untuk segera dijawab pertanyaannya tadi.

"Aku mau tau semuanya! Ceritain sekarang! Ga peduli kalo durasinya panjang atau gimana!"

"Iya Na, tapi kamu diem dulu. Jangan gerak gerak kaya gitu" Jika Jaemin seperti ini, Jeno jadi semakin susah menahan nafsunya.

Oh shit!

Jaemin langsung berhenti seketika dari acara menggeseknya dan diganti dengan hentakan. Ya, Jaemin menghentakan pantatnya pelan pada paha Jeno.

"Cepet ceritain! Kalo ga aku ga bakal berhenti kaya gini selamanya!"

Akhirnya tanpa mempedulikan scene itu langsung di trobos saja oleh Jeno untuk menceritakan semuanya.

"Aku ga tau kamu dianterin siapa. Yang jelas waktu itu kamu pulang muntah banyak banget akhirnya, aku yang beresin kamu supaya tidurnya nyaman dan bersih. Aku ga tahan soalnya liat kamu kacau kaya gitu" Jelas Jeno terburu buru. Dan akhirnya Jaemin bisa diam diatasnya saat ini. Deru nafas Jeno cepat. Sakit. Itu yang dirasakan bawah Jeno saat ini.

Jaemin meraih ponselnya yang berada di atas meja. Ia sibuk mencari kontak yang akan ia tuju saat ini. Tak lepas ia juga masih duduk di atas Jeno.

Orang yang Jaemin tuju menolak panggilannya dan menyuruhnya untuk mengirim pesan saja. Segeranya jari lentik itu menekan tiap huruf yang berada pada keyboard ponselnya.

 ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄

Matre🐰

"Pulang club lu yang anter gua?"

"Ngapa tanyain yang udah lalu sih?"

Sebenarnya saat ini Bangchan sudah sidikit panik. Ia agak terkejut tiba tiba Jaemin menghubunginya hanya untuk menanyakan hal itu. Ia panik jika nanti di labrak oleh Jeno mengenai ia membawa Jaemin pergi ke club.

"Jangan menye menye bangsat!"

"Gua ga ada waktu. Cepet jawab bener bener!"

"Lu muntah di club. Gua males, juga panik mau bawain lo"

"Akhirnya gua hubungi echan anterin lo pulang"

✔|Trying To Change •Nomin•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang