#10 Izin

2.3K 237 8
                                    

Semalam Jeno memilih untuk pulang kerumah. Ia dan Jaemin tampaknya butuh istirahat masing masing. Kemarin saat mobil Jeno sudah berhenti tepat di depan rumah mereka, Jaemin memilih keluar dari mobil duluan dan berjalan cepat kearah kamarnya Jeno yang melihat itu diam seperti tidak memperdulikan Jaemin. Saat dirasanya Jaemin sudah tidur dengan nyenyak Jeno pergi keluar lagi dengan mobilnya menuju supermarket yang sempat tertunda perjalanan ke sana karena Jaemin.

Tak lupa Jeno mengunci semua pintu rumah dan Jendela. Saat itu jam sudah menunjukan pukul sepuluh malam. Jika Jeno tidak membeli persediaan makanan, besok mereka mau makan apa? Pesan antar makanan? Akh, Jeno tidak suka Jika junk food lah yang sering mereka konsumsi terlebih pada Jaeminnya. Untung saja market ini buka seharian penuh aka 24jam.

><><><

Jam menunjukan pukul 11.45 siang dan akhirnya Jaemin terbangun dari tidurnya. Ia berjalan ke kamar mandi guna untuk melihat keadaannya lalu mencuci muka. Setelah itu Jaemin mengambil ponselnya dan berjalan menuruni tangga. Saat dimeja makan di lihatnya ada satu set sarapan. Disitu sudah ada buah kiwi dan pisang yang sudah dipotong. Beserta toast  berisikan daging dan sayuran. Juga ada note disana bertuliskan :

"kalo ga mau buang aja. Hari ini aku pulang larut malam. Kunci pintu dan tutup jendela. Jaga diri baik baik dirumah"

-Jeno-

Jaemin yang melihat pesan singkat dari Jeno langsung menangis lagi. Ia semakin merasa bersalah jadinya jika seperti ini. Jaemin pun membawa makanan yang sudah Jeno siapkan untuknya ke meja depan TV. Saat Jaemin membuka kulkas ia terkejut melihat isi kulkas yang sudah kembali terisi penuh. Tujuan Jaemin membuka kulkas tadi hanya ingin mengambil air. Dilihatnya lah di situ ada berbagai macam sayuran, buah-buahan, daging, minuman kaleng dan lain lain. Saat Jaemin menutup pintu kulkas ia menemukan note lagi dari Jeno

"jangan pesan makanan. Kalo lapar masak aja"

-Jeno-

Jaemin yang melihat note dari Jeno mengerucutkan bibirnya kebawah. Rasanya Jaemin ingin Jeno cepat pulang ke rumah. Jaemin ingin memeluk Jeno erat-erat.

Jaemin kembali duduk di depan TV sambil menyantap makanannya dengan lahap. Mata Jaemin masih bengkak akibat ia menangis tanpa henti semalam, dan itu sakit. Sekarang kepala Jaemin pening dan matanya perih. Setelah selesai makan Jaemin memilih memakan obat untuk membantu meredakan pusing di kepalanya. Lalu di lanjutkan dengan mandi. Jaemin sudah tak tahan dengan dirinya yang belum mandi. Jaemin ingin segera bersih tubuh mungilnya itu.

><><><

"Apa aku telpon aja ya?" Monolog Jaemin

Jaemin meraih ponselnya. Dan menelepon Jeno dengan ragu. Jaemin berekspetasi Jeno bakal mengangkat telpon darinya dengan cepat tapi apa ini? Panggilan Jaemin tidak diangkat Jeno. Jaemin berusaha menelepon Jeno berkali kali. Tetapi hasilnya juga sama, tidak ada balasan. Jaemin mulai kesal pada Jeno.

Jaemin memilih untuk duduk sambil menenangkan pikirannya. Ntah mengapa memorinya kembali mengingkatkan Jaemin saat ia meminta dijemput oleh Jeno di kampus seperti ini juga panggilan Jaemin tidak di jawab beberapa kali lalu saat di perjalanan Jeno mengatakan dirinya banyak kerjaan. Jeno memang sangat sibuk bulan ini. Saat memori itu kembali mengingatkan Jaemin, dirinya mulai berfikir positif. Jaemin meyakinkan dirinya kalau Jeno sekarang ini sedang fokus bekerja dan tidak bisa diganggu.

Padahal awalnya tadi Jaemin menelepon Jeno ingin meminta izin untuk pergi bersama Renjun dan Haechan. Mereka bertiga sudah janjian untuk pergi ke grand opening galeri seni milik mamanya Haechan yaitu Ten lalu di lanjutkan dengan mereka pergi ke taman bermain yang baru saja dibuka beberapa minggu yang lalu.

✔|Trying To Change •Nomin•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang